Definisi Operasional PENDEKATAN KONSEPTUAL

2 Dampak ekologis perubahan iklim pada ekosistem laut adalah berbagai perubahan yang terjadi pada keseluruhan komponen biotik dan abiotik yang terdapat pada laut dan pesisir sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari perubahan iklim. 3 Dampak ekonomi perubahan iklim pada wilayah pesisir adalah perubahan pendapatan masyarakat yang bermatapencaharian dan menggantungkan hidup pada sumberdaya pesisir sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari perubahan iklim. 4 Dampak sosial perubahan iklim pada wilayah pesisir adalah perubahan berbagai aspek kesejahteraan masyarakat pesisir sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari perubahan iklim. 5 Masyarakat nelayan adalah masyarakat yang memiliki ketergantungan ekonomi terhadap sumberdaya perikanan tangkap, secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan ikanbinatang air lainnyatanaman air, serta membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas yang terkait dengan ketergantungannya pada pemanfaatan sumberdaya pesisir. 6 Adaptasi perubahan iklim merupakan upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim baik yang sifatnya reaktif maupun antisipatif. 7 Adaptasi perikanan tangkap adalah berbagai upaya yang dilakukan nelayan untuk menyiasati dampak buruk yang ditimbulkan perubahan iklim yang mempengaruhi aktivitasnya mencari ikan di laut. 8 Strategi ekonomi nelayan merupakan bentuk adaptasi lainnya yang berkaitan dengan pola nafkah ganda, optimalisasi tenaga kerja rumahtangga dan migrasi nelayan untuk meminimalisir kerugian ekonomi akibat menurunnya produksi perikanan sebagai dampak perubahan iklim.

2.6 Definisi Operasional

1 Persepsi nelayan terhadap perubahan iklim adalah penafsiran masyarakat nelayan terhadap perubahan-perubahan ekologis yang terjadi akibat perubahan iklim. Pengukuran persepsi dilihat melalui pernyataan- pernyataan yang mengandung komponen kognitif meliputi sepuluh pernyataan tentang pengalaman dan pengetahuan responden mengenai perubahan iklim. Penilaian menggunakan skala berjenjang, dengan ketentuan, 1 = tidak setuju; 2 = ragu-ragu; dan 3 = setuju. Penilaian persepsi responden terhadap perubahan iklim ini terbagi menjadi dua kategori: a Rendah, apabila total skor berkisar antara 10 sampai 19. b Tinggi, apabila total skor berkisar antara 20 sampai 30. 2 Karakteristik individu adalah ciri-ciri yang melekat pada individu meliputi usia, pendidikan, lama tinggal di Ciawitali, pengalaman nelayan serta klasifikasi nelayan. a Usia adalah lama hidup responden dari sejak lahir sampai dengan saat dilakukannya penelitian, terbagi dalam kategori: i Umur muda, jika umur responden yang sama atau di bawah rata-rata. ii Umur tua, jika umur responden di atas rata-rata. b Pendidikan adalah tingkat belajar yang pernah dilalui oleh responden. Tingkat belajar ini meliputi pendidikan formal responden yang terbagi dalam kategori: i Rendah, jika tamat atau tidak tamat SD atau sederajat. ii Sedang, jika tamat SMP atau sederajat. iii Tinggi, jika tamat SMA atau sederajat. c Lama tinggal di Ciawiali adalah jumlah waktu yang telah dilalui oleh responden menempati tempat tinggalnya di Ciawitali, dengan kategori sebagai berikut: i Rendah, jika responden tinggal di Ciawitali selama 15 tahun atau kurang dari 15 tahun. ii Tinggi, jika responden telah tinggal di Ciawitali selama lebih dari 15 tahun. Penggunaan skala ini berdasarkan diskusi yang dilakukan bersama nelayan serta LSM IPPHTI Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia yang telah melakukan survai di Desa Pamotan sebelumnya. d Pengalaman nelayan adalah lamanya responden bekerja sebagai nelayan yang dikategorikan sebagai berikut: i Rendah, jika responden bekerja sebagai nelayan selama 15 tahun atau kurang dari 15 tahun. ii Tinggi, jika responden telah bekerja sebagai nelayan selama lebih dari 15 tahun. Penggunaan skala ini berdasarkan diskusi yang dilakukan bersama nelayan serta LSM IPPHTI yang telah melakukan survai di Desa Pamotan sebelumnya. e Klasifikasi nelayan adalah penggolongan nelayan berdasarkan prioritasnya bekerja sebagai nelayan dibandingkan dengan pekerjaan lain yang ditekuninya. Terbagi dengan kategori sebagai berikut: i Nelayan penuh, jika responden tidak memiliki pekerjaan lain selain mencari ikan atau tangkapan laut lainnya. ii Nelayan sambilan utama, jika responden memiliki pekerjaan lain selain mencari ikan atau tangkapan laut lainnya, namun masih mengutamakan pekerjaannya sebagai nelayan. iii Nelayan musiman, jika responden hanya mencari ikan atau tangkapan laut lainnya di musim-musim tertentu dan nelayan bukanlah pekerjaan utamanya. 3 Perilaku komunikasi adalah aktifitas responden dalam membuka diri dan upaya mencari informasi yang bersifat inovatif melalui saluran komunikasi yang tersedia. Aktifitas tersebut meliputi kepemilikan media, keterdedahan terhadap media elektronik, keterdedahan terhadap media cetak, dan fungsi komunikasi interpersonal. a Kepemilikan alat media adalah banyaknya peralatan media komunikasi informasi yang dimiliki oleh responden. Media komunikasi ini meliputi televisi, radio, media cetak koran atau majalah dan buku atau bahan bacaan mengenai lingkungan. Penilaian terbagi menjadi dua kategori: i Rendah, jika responden hanya memiliki dua atau kurang dari dua alat media. ii Tinggi, jika responden memiliki lebih dari dua alat media. b Keterdedahan terhadap media elektronik adalah frekuensi responden menyimak radio dan televisi per minggunya serta pengalaman responden memperoleh informasi tentang perubahan iklim dari media- media elektronik tersebut. Penilaian keterdedahan responden terhadap media elektronik ini merupakan penjumlahan dari skor frekuensi responden mendengarkan radio per minggu, frekuensi responden menyimak televisi per minggu serta pengalaman responden memperoleh informasi tentang perubahan iklim dari media-media elektronik tersebut. Baik penilaian frekuensi responden mendengarkan radio per minggu dan frekuensi responden menyimak televisi per minggu mengunakan skala berjenjang dengan ketentuan, 1 = tidak pernah; 2 = 1 sampai 3 hari; 3 = 4 sampai 5 hari; 4 = setiap hari. Sedangkan pengalaman responden memperoleh informasi tentang perubahan iklim dari media-media elektronik menggunakan skala penilaian, 1 = tidak pernah memperoleh informasi perubahan iklim dari media tersebut; 2 = pernah memperoleh informasi perubahan iklim dari media tersebut. Penilaian keterdedahan responden terhadap media elektronik ini terbagi menjadi dua kategori: i Rendah, apabila total skor berkisar antara 3 sampai 6. ii Tinggi, apabila total skor berkisar antara 7 sampai 10. c Keterdedahan terhadap media cetak adalah frekuensi responden membaca media cetak koranmajalahbuku per minggunya serta pengalaman responden memperoleh informasi tentang perubahan iklim dari media-media cetak tersebut. Penilaian keterdedahan responden terhadap media cetak ini merupakan penjumlahan dari skor frekuensi responden membaca media cetak per minggu, dan pengalaman responden memperoleh informasi tentang perubahan iklim dari media-media cetak tersebut. Penilaian frekuensi responden membaca media cetak per minggu mengunakan skala berjenjang dengan ketentuan, 1 = tidak pernah; 2 = 1 sampai 3 hari; 3 = 4 sampai 5 hari; 4 = setiap hari. Sedangkan pengalaman responden memperoleh informasi tentang perubahan iklim dari media-media cetak menggunakan skala penilaian, 1 = tidak pernah memperoleh informasi perubahan iklim dari media tersebut; 2 = pernah memperoleh informasi perubahan iklim dari media tersebut. Penilaian keterdedahan responden terhadap media cetak ini terbagi menjadi dua kategori: i Rendah, apabila total skor berkisar antara 3 sampai 6. ii Tinggi, apabila total skor berkisar antara 7 sampai 10. d Fungsi komunikasi interpersonal adalah aktifitas responden dalam mencari informasi mengenai perubahan iklim melalui media komunikasi interpersonal. Terbagi dalam kategori: i Rendah, apabila responden tidak pernah membicarakan perubahan iklim. ii Tinggi, apabila responden pernah membicarakan tentang perubahan iklim.

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah metode survai dengan instrumen kuesioner untuk memperoleh pemahaman mengenai persepsi masyarakat nelayan mengenai perubahan iklim. Peubah variabel yang diteliti terdiri dari peubah bebas yaitu karateristik individu dan perilaku komunikasi nelayan; dan peubah tak bebas adalah persepsi nelayan terhadap perubahan iklim. Persepsi nelayan mengenai perubahan iklim ini merupakan analisis awal untuk memahami gejala-gejala perubahan iklim yang terjadi pada wilayah tersebut berdasarkan pemahaman nelayan. Marsh 1982 dalam Fatchiya, 2010 teknik survai perlu diperluas dengan wawancara terstruktur dan mendalam in-depth interview, pengamatan observation, serta pendekatan lainnya. Hasil survei yang didapat kemudian menjadi dasar untuk menganalisis pola adaptasi nelayan terhadap perubahan iklim yang dipertajam melalui pendekatan kualitatif. Metode kualitatif berperan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan ekonomi nelayan yang terpengaruh oleh perubahan ekologis akibat perubahan iklim serta strategi ekonomi yang diterapkan untuk mempertahankan stabilitas ekonomi keluarga nelayan. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam, pengamatan langsung, studi literatur dan diskusi kelompok terarah atau focussed group discussion FGD. Studi literatur berguna untuk memberikan informasi mengenai penghasilan penduduk selama beberapa tahun ke belakang. Data sekunder ini kemudian dikombinasikan dengan data lainnya untuk menganalisis keterkaitan antara kerusakan ekologi yang terjadi dengan kondisi ekonomi nelayan. Metode observasi berperan serta participant observation serta wawancara mendalam berguna untuk mengidentifikasi pola adaptasi perikanan tangkap yang dilakukan nelayan dalam menghadapi perubahan ekologis lautan sebagai dampak perubahan iklim. FGD dilakukan untuk