Tataguna Lahan Desa dan Dusun

yang diperoleh nelayan antara lain lobster, kepiting, rajungan, berbagai jenis ikan seperti ikan kerapu, kakap, layur dan tongkol. Namun kerusakan alam yang terjadi di wilayah laut telah menyebabkan sulitnya nelayan memperoleh hasil tangkapan selama beberapa tahun terakhir. Belum lagi kondisi cuaca yang semakin ekstrim yang juga menyebabkan sulitnya nelayan melaut.

4.2 Tataguna Lahan Desa dan Dusun

Desa Pamotan memiliki luas wilayah mencapai 1.171,6 Ha dengan sebagian besar wilayahnya masih didominasi oleh lahan pertanian serta hutan dan tanah kosong. Sebanyak 527,844 hektar lahan atau 45,05 persen dari keseluruhan wilayah merupakan lahan pertanian masyarakat berupa sawah, ladang dan kebun. Sedangkan 603,356 hektar atau 51,50 persen wilayah Desa Pamotan merupakan hutan dan tanah kosong. Peruntukan lahan di Desa Pamotan ini dapat dilihat dalam tabel 3. Tabel 3. Peruntukan Lahan Desa Pamotan No. Peruntukan Lahan Luas Hektar Persen 1. Sawah dan Ladang 527,844 45,05 2. Bangunan Umum 15,14 1,29 3. Pemukiman 20,26 1,73 4. Perkuburan 5 0,43 5. Hutan dan Tanah Kosong 603,356 51,50 Total 1.171,6 100 Sumber : Data Monografi Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Ciamis, 2010 Dengan jumlah penduduk sebanyak 4070 jiwa, wilayah pemukiman masyarakat di Desa Pamotan hanya menempati 20,26 hektar atau sekitar 1,73 persen dari keseluruhan wilayah. Jarak antara satu rumah dan rumah yang lain cukup berdekatan. Kumpulan cluster rumah-rumah penduduk terpusat di masing-masing dusun. Jarak antara pemukiman satu dusun dengan dusun yang lain saling berjauhan dengan diselingi oleh lahan pertanian dan hutan-hutan. Dari 527,844 hektar lahan pertanian di Desa Pamotan, 221 hektar diantaranya merupakan lahan pertanian padi sawah. Sebanyak 78,5 hektar sawah berada di Dusun Pamotan, 125,5 hektar di Dusun Ciawitali dan 17 hektar sawah di Dusun Majingklak. Ketidakmerataan jumlah sawah di tiap dusun ini dipengaruhi oleh kualitas lahan di masing-masing dusun. Dusun Pamotan dan Dusun Ciawitali memiliki lahan yang cenderung lebih subur dibandingkan dengan lahan di Dusun Majingklak. Dusun Majingklak dengan posisi yang paling dekat dengan wilayah laut menyebabkan lahan-lahan sawah di dusun ini sangat rawan terkena rob. Hal ini terutama terjadi akibat pendangkalan muara sungai Citanduy disertai dengan kenaikan muka air laut. Penyebaran sawah di masing masing dusun serta kerawanannya terkena rob digambarkan pada tabel 4. Tabel 4. Jumlah Sawah di Setiap Dusun serta Kerawanannya Terkena Rob No Dusun Jumlah Sawah Terkena Rob hektar Persen 1 Pamotan 78,5 36 40 2 Ciawitali 125,5 57 20 3 Majingklak 17 8 17 Total 221 100 77 Sumber : Data Risk Assesment IPPHTI, 2009

4.3 Kondisi Demografi Desa dan Dusun