Kondisi Demografi Desa dan Dusun

Dari 527,844 hektar lahan pertanian di Desa Pamotan, 221 hektar diantaranya merupakan lahan pertanian padi sawah. Sebanyak 78,5 hektar sawah berada di Dusun Pamotan, 125,5 hektar di Dusun Ciawitali dan 17 hektar sawah di Dusun Majingklak. Ketidakmerataan jumlah sawah di tiap dusun ini dipengaruhi oleh kualitas lahan di masing-masing dusun. Dusun Pamotan dan Dusun Ciawitali memiliki lahan yang cenderung lebih subur dibandingkan dengan lahan di Dusun Majingklak. Dusun Majingklak dengan posisi yang paling dekat dengan wilayah laut menyebabkan lahan-lahan sawah di dusun ini sangat rawan terkena rob. Hal ini terutama terjadi akibat pendangkalan muara sungai Citanduy disertai dengan kenaikan muka air laut. Penyebaran sawah di masing masing dusun serta kerawanannya terkena rob digambarkan pada tabel 4. Tabel 4. Jumlah Sawah di Setiap Dusun serta Kerawanannya Terkena Rob No Dusun Jumlah Sawah Terkena Rob hektar Persen 1 Pamotan 78,5 36 40 2 Ciawitali 125,5 57 20 3 Majingklak 17 8 17 Total 221 100 77 Sumber : Data Risk Assesment IPPHTI, 2009

4.3 Kondisi Demografi Desa dan Dusun

Jumlah penduduk Desa Pamotan adalah sebanyak 4070 jiwa pada tahun 2010. Jumlah penduduk laki-laki sebesar 2058 jiwa atau sekitar 51 persen. Sedangkan penduduk perempuan sebesar 2012 jiwa atau sekitar 49 persen dari jumlah total penduduk Desa Pamotan. Jumlah penduduk tersebut cukup seimbang antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Persen 1 Laki-laki 2058 51 2 Perempuan 2012 49 Total 4070 100 Sumber : Data Monografi Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Ciamis, 2010 Tahun 2009, terdapat 1232 kepala keluarga KK di Desa Pamotan yang tersebar ke dalam tiga dusun. Di dusun Pamotan terdapat 443 KK, dusun Ciawitali 609 KK dan dusun Majingklak sebanyak 180 KK. Persentase jumlah kepala keluarga di tiap dusun dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Jumlah Kepala Keluarga di Setiap Dusun No Dusun Jumlah KK KK Persen 1 Pamotan 443 36 2 Ciawitali 609 49 3 Majingklak 180 15 Total 1232 100 Sumber : Data Risk Assesment IPPHTI, 2009 Ketidakmerataan jumlah KK di tiap dusun ini dipengaruhi oleh kualitas lahan di masing-masing dusun. Dusun Pamotan dan Dusun Ciawitali merupakan dusun dengan lahan yang senderung lebih subur dibandingkan dengan Dusun Majingklak sehingga potensi lahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lebih banyak. Pada tabel 4 telah terlihat kondisi lahan pertanian padi sawah di masing-masing dusun. Dusun Majingklak merupakan dusun dengan lahan pertanian yang sangat rawan terkena rob akibat pendangkalan sungai citanduy serta kenaikan air laut. Potensi lahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk ditanami di Dusun Majingklak jauh lebih sedikit dibanding dengan dua dusun lainnya. Selain potensi lahan, penyebaran masyarakat di tiap dusun juga disebabkan oleh kualitas air bersih yang terdapat di masing-masing dusun. Dusun Pamotan memiliki sumber-sumber air bersih sumur dengan kualitas air yang jernih. Kualitas air di Dusun Ciawitali juga cukup baik walaupun di beberapa tempat terkadang airnya sedikit berwarna putih namun masih dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Sedangkan di Dusun Majingklak kualitas air sangatlah buruk sehingga masyarakat Majingklak kebanyakan membeli air mineral ataupun mengangkut air dari Ciawitali untuk konsumsi sehari-hari. Masyarakat Dusun Pamotan dan Dusun Ciawitali memiliki karakter yang lebih ramah dan lebih terbuka terhadap lingkungan luar. Budaya masyarakat di kedua dusun ini masih kental dengan budaya pertanian. Berbeda dengan masyarakat Dusun Majingklak yang cenderung tertutup dan berkarakter keras, yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh budaya nelayan pada umumnya. Dilihat dari pemukimannya, kondisi ekonomi masyarakat Dusun Pamotan dan Dusun Ciawitali masih lebih baik dibanding dengan masyarakat Dusun Majingklak. Rata-rata rumah di Dusun Pamotan dan Ciawitali merupakan bangunan permanen dengan dinding tembok ataupun bilik namun telah memiliki pondasi yang cukup baik. Berbeda dengan rumah-rumah di Dusun Majingklak yang masih banyak diantaranya merupakan bangunan sementara ataupun rumah- rumah apung.

4.4 Sarana dan Prasarana