14
1.5. Penegasan Istilah
Supaya diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca maka adanya
penegasan istilah dalam penelitian ini. Penegasan istilah juga dimaksudkan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini.
1.5.1. Model Pembelajaran GI
Slavin 1995 dalam Rusman 2012: 220 menyebutkan model kooperatif investigasi kelompok dilandasi oleh filosofi belajar John Dewey. Model
kooperatif ini telah secara meluas digunakan dalam penelitian dan memperlihatkan kesuksesannya terutama untuk program-program pembelajaran
dengan tugas spesifik. Pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik
kooperatif Group Investigation adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan beranggotakan 4-6 orang, tiap kelompok bebas memilih subtopik dari
keseluruhan unit materi pokok bahasan yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau menghasilkan laporan kelompok. Model pembelajaran ini
memungkinkan siswa secara aktif berkontribusi dari awal hingga pada tahap evaluasi dalam pembelajaran.
1.5.2. Model Pembelajaran Konvensional
“Pembelajaran konvensional dimaknai sebagai pembelajaran yang lebih banyak berpusat pada guru, komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa,
pembelajaran lebih banyak menggunakan ceramah dan demonstrasi, dan materi pembelajaran lebih pada penguasaan konsep bukan kompetensi
” Sunarto, 2009.
15
1.5.3. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai “metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan, metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif” Sugiyono, 2013: 109. Percobaan atau disebut juga
eksperimen yang berarti menguji coba adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis atau mengenali hubungan sebab-
akibat antara gejala. Dalam penelitian ini sebab dari suatu gejala akan diuji untuk mengetahui apakah sebab variabel bebas tersebut mempengaruhi akibat
variabel terikat.
1.5.4. Aktivitas Belajar
Proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan
perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor Hanafiah dan Suhana 2009:
23
1.5.5. Hasil Belajar