123 signifikansi 0,001 0,05 maka
diterima. Jadi bisa disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan menggunakan model
Group Investigation lebih efektif dari pada pembelajaran menggunakan model konvensional.
4.6 Pembahasan
4.6.1 Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Siswa dengan Penerapan Model
Pembelajaran Group Investigation
Hasil penelitian penerapan model pembelajaran Group Investigation terhadap aktivitas belajar siswa, diketahui melalui pengambilan data yang
dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran. Temuan penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran yang
menerapkan model Group Investigation dengan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran yang menerapkan model konvensional.
Aktivitas belajar dibagi ke dalam delapan kelompok, yaitu kegiatan visual, lisan, menulis, mendengarkan, menggambar, metrik, mental, dan emosional
Hamalik, 2014: 172-3. Namun, dalam pembelajaran menggunakan model Group Investigation pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik hanya
memuat tujuh kelompok aktivitas tersebut, yaitu kegiatan visual, lisan, menulis, mendengarkan, metrik, mental, dan emosional. Ketujuh indikator inilah yang
kemudian dideskripsikan dalam 7 pernyataan yang masing-masing berisi empat deskriptor dan digunakan untuk menyusun instrumen penelitian dalam mengamati
aktivitas belajar siswa selama penelitian berlangsung.
124 Aktivitas berupa kegiatan visual yang ditunjukkan siswa memperhatikan
penyajian materi dari guru, membaca buku materi pelajaran, dan memperhatikan unjuk kerja siswa lain. Untuk butir kegiatan visual, kelas eksperimen memperoleh
total poin sebesar 125 86,80, sedangkan kelas kontrol memiliki total poin 110 76,39.
Aktivitas berupa kegiatan mendengarkan yang ditunjukkan siswa saat mendengarkan penyampaian materi dan arahan guru, mendengarkan percakapan
selama diskusi dan presentasi hasil diskusi. Untuk butir kegiatan mendengarkan, kelas eksperimen memperoleh total poin sebesar 127 88,19, sedangkan kelas
kontrol memperoleh total poin 129 89,58. Aktivitas berupa kegiatan metrik yang ditunjukkan siswa saat melakukan
percobaan, membuat keputusan tentang penyelesaian masalah, dan memecahkan masalah dalam diskusi kelompok. Untuk butir kegiatan mental, kelas eksperimen
memperoleh total poin 136 94,45, sedangkan kelas kontrol memiliki total poin 127 88,19.
Aktivitas berupa kegiatan menulis yang ditunjukkan siswa saat menulis pertanyaan tentang materi yang belum dipahami, membuat rangkuman materi
pelajaran, menulis hasil diskusi dan mengerjakan soal evaluasi. Untuk butir kegiatan menulis, kelas eksperimen memperoleh total poin sebesar 122 84,72,
sedangkan kelas kontrol memperoleh total poin sebesar 98 68,05. Aktivitas berupa kegiatan mental yang ditunjukkan siswa saat mengingat
materi pelajaran, melaporkan hasil, merenungkan materi pelajaran. Untuk butir kegiatan mental, kelas eksperimen memperoleh total poin 140 97,22,
125 sedangkan kelas kontrol memiliki total poin 144 100.
Aktivitas berupa kegiatan lisan yang ditunjukkan siswa saat mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan terlibat aktif dalam
kegiatan diskusi. Untuk butir kegiatan lisan, kelas eksperimen memperoleh total poin sebesar 125 86,80, sedangkan kelas kontrol memiliki total poin 96
66,67. Kegiatan emosional meliputi semangat dalam mengikuti proses
pembelajaran, tenang serta tidak mengganggu siswa lain, pemaparan materi oleh guru dan menindaklanjuti pengetahuan yang diperoleh. Untuk butir kegiatan
emosional, kelas eksperimen memperoleh total poin 144 100, sedangkan kelas kontrol memperoleh total poin 135 93,75.
Dalam model pembelajaran Group Investigation, siswa dilatih untuk mencari informasimenginvestigasi sebuah sub topik dalam sebuah materi secara
berkelompok. Melalui pembentukan kelompok, akan membantu siswa menjadi lebih mengenal satu sama lain atau menciptakan semangat kerjasama dan saling
ketergantungan yang akan membuat siswa aktif sejak awal Silberman, 2013: 13. Aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model Group Investigation sangat
berbeda dengan aktivitas belajar siswa yang menerapkan model konvensional. Terbukti dengan hasil rata-rata skor akhir aktivitas belajar kelas eksperimen
sebesar 91,17, sedangkan kelas kontrol sebesar 83,23. Rata-rata skor akhir aktivitas belajar menunjukkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas belajar antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa kelas IV pada
126 materi perubahan lingkungan fisik yang proses belajarnya menerapkan model
Group Investigation dengan siswa kelas IV yang menerapkan model konvensional.
4.6.2 Hasil Penelitian Terhadap Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan