Belajar Pengertian Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

23 masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Orang tua dan masyarakat juga berperan dalam membimbing anak menuju kedewasaan dan menjadi manusia seutuhnya.

2.1.2. Pengertian Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

Kegiatan belajar, mengajar, dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang utuh. Ketiga kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Berikut ini merupakan penjabaran tentang belajar, mengajar, dan pembelajaran.

2.1.2.1. Belajar

Belajar merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Berbagai pendapat untuk menjelaskan pengertian belajar telah dilontarkan para ahli. Cronbach dalam Suprijono 2013: 2, Learning is shown by a change in behavior as a result of experience. Maknanya bahwa belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman. Gagne dalam Siregar dan Nara 2014: 4 Learning is relatively permanent change in behavior that result from past experience or purposeful instruction. Belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuandirencanakan. Pengalaman diperoleh individu dalam interaksinya dengan lingkungan, baik yang tidak direncanakan maupun yang direncanakan, sehingga menghasilkan perubahan yang bersifat relatif menetap. Robbins dalam Trianto 2012: 15 mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu pengetahuan yang sudah dipahami dan sesuatu pengetahuan yang baru. Makna belajar di sini bukan berangkat dari sesuatu yang benar-benar belum diketahui nol, tetapi merupakan keterkaitan dari 24 dua pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru. Menurut Slameto 2013: 2 belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan seseorang sehingga mengalami perubahan sebagai hasil pengalaman interaksinya dengan lingkungan yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam belajar menurut Slameto 2013: 3- 5 yaitu sebagai berikut: 1 Perubahan terjadi secara sadar. Ini berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. 2 Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar selanjutnya. 3 Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. 4 Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, dan bersin tidak dapat digolongkan 25 sebagai perubahan dalam belajar. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan menetap. 5 Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar- benar disadari. 6 Perubahan mencakup seluruh aspek perilaku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

2.1.2.2. Mengajar

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD KELURAHAN PATI LOR

0 8 220

KEEFEKTIFAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SDN GUGUS PLANGKAWATI SEMARANG

1 38 326

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

0 33 267

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATERI MISI KEBUDAYAAN INTERNASIONAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 WANGON BANYUMAS

1 16 218

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI MEMAINKAN LAGU DENGAN ALAT MUSIK MELODIS (RECORDER) DI SD NEGERI KEDUNGKELOR 02 KABUPATEN TEGAL

0 6 304

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lingkungan untuk meningkatkan aktivitas belajar ipa pada siswa kelas iv sd ne

0 1 14

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV DI SD GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 0 93

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIWARAK

0 0 14