73
0,05 maka distribusinya dikatakan tidak normal. Di bawah ini disajikan hasil perhitungan uji normalitas untuk semua variabel:
Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Normalitas No
Data Sig p
Keterangan 1
Dukungan Sosial 0,803
Signifikansi 0,05 = normal 2
Efikasi Diri dalam Menyelesaikan
Masalah 0,507
Signifikansi 0,05= normal
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pada tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa sebaran data normal. Dari hasil perhitungan
normalitas sebaran data variabel dukungan sosial dan efikasi diri dalam menyelesaikan masalah dalam penelitian ini berdistribusi
normal, karena mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada p0,05. Jadi, data ini telah memenuhi syarat untuk dianalisis.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak dan
merupakan syarat digunakannya analisis regresi dan korelasi. Kriteria yang diterapkan untuk menyatakan kelinieran adalah nilai F yang
diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan nilai F tabel dengan taraf signifikansi 5 jika F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel
maka pengaruh variabel linier. Hasil uji linieritas pada variabel dukungan sosial dengan efikasi diri dalam memecahkan masalah
adalah sebagai berikut:
74
Tabel 11. Hasil Uji Linieritas Korelasi
F hitung Signifikansi
Keterangan X
2
Y 1,186
0,347 Linier
Hasil uji linieritas pada tabel 11 dapat diketahui bahwa variabel independen terhadap variabel dependen mempunyai nilai
signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sig0,05, hal ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian adalah linier.
Hubungan dukungan sosial X dengan efikasi diri dalam memecahkan masalah Y bersifat linier, karena signifikasinya sebesar
0,347. Selanjutnya apabila harga F yang diperoleh dikonsultasikan
dengan harga F tabel, dimana harga F hitung lebih kecil atau sama dengan harga F tabel pada taraf signifikansi 5, maka korelasi antara
variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier. Hasil uji linieritas pada penelitian ini juga menunjukkan untuk dukungan sosial X
dengan efikasi diri dalam memecahkan masalah Y bersifat linier karena nilai F hitung lebih kecil dari harga F tabel 1,1862,00.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel bebas dengan variabel terikat linier.
2. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan efikasi diri dalam memecahkan masalah pada remaja asuh di panti
asuhan Sinar Melati Sleman Yogyakarta dapat dilihat tabel berikut:
75
Tabel 12. Tabulasi Dukungan Sosial Efikasi Diri dalam Menyelesaikan Masalah
Tabel tabulasi silang pada tabel 12 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki dukungan sosial dalam
kategori tinggi memiliki efikasi diri dalam menyelesaikan masalah dalam kategori tinggi sebanyak 18 orang 34,6, efikasi diri dalam
menyelesaikan masalah sedang sebanyak 3 orang 5,8, efikasi diri dalam menyelesaikan masalah rendah tidak ada. Sementara responden
yang dukungan sosial dalam kategori sedang memiliki efikasi diri dalam menyelesaikan masalah dalam kategori tinggi sebanyak 11
orang 21,2, efikasi diri dalam menyelesaikan masalah sedang sebanyak 16 orang 30,8, dan efikasi diri dalam menyelesaikan
masalah dalam kategori rendah sebanyak 1 orang 1,9. Responden yang memiliki dukungan sosial kategori rendah memiliki efikasi diri
dalam menyelesaikan masalah dalam kategori tinggi tidak ada, efikasi diri dalam menyelesaikan masalah sedang sebanyak 3 orang 1,7,
dan efikasi diri dalam menyelesaikan masalah rendah sebanyak 2
orang 3,8.
Dukungan
Sosial
Efikasi Diri dalam
Menyelesaikan Masalah
Tinggi Sedang
Rendah Total
F F
F F
Tinggi 18
34,6 3
5,8 21
40,4 Sedang
11 21,2 16
30,8 1
1,9 28
53,8 Rendah
1 1,9
2 3,8
3 5,8
Total 29 55,8
20 38,5
3 5,8
52 100
76
Hipotesis dalam penelitian ini selanjutnya dilakukan dengan analisis korelasi product moment. Dengan menggunakan taraf
signifikansinya 0,05. Apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka signifikan, sebaliknya bila nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka tidak
signifikan. Ringkasan hasil korelasi product moment dapat dilihat dalam tabel 13:
Tabel 13. Hasil Analisis Korelasi X dengan Y
Variabel r-hit
r-tab sig
dukungan sosial X dengan efikasi diri dalam
menyelesaikan masalah Y 0,621
0,279 0,000
Berdasarkan tabel 13, maka dapat diketahui bahwa nilai r hitung sebesar 0,621 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang berarti
kurang dari 0,05 p0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis
kedua dalam penelitian ini diterima. Hasil analisis korelasi product
moment menunjukkan terdapat hubungan positif antara dukungan sosial dengan efikasi diri dalam memecahkan masalah pada remaja
asuh di panti asuhan Sinar Melati Sleman Yogyakarta.
C. Pembahasan
1. Tingkat dukungan sosial pada remaja asuh di Panti Asuhan Sinar
Melati Sleman Yogyakarta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial pada sebagian besar dalam kategori sedang sebanyak 28 orang 53,8.
Sementara sisanya berada dalam kategori tinggi sebanyak 21 orang