36
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah para
remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa,
oleh karena itu remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa.
3. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja
Pada jenjang kehidupan remaja, seseorang telah berada pada posisi yang cukup kompleks, di mana telah banyak menyelesaikan tugas-tugas
perkembangannya, seperti misalnya mengatasi sifat tergantung pada orang lain, memahami norma pergaulan dengan teman sebaya, dan lain-lain.
Tugas perkembangan pada masa remaja ini dipusatkan pada upaya untuk menanggulangi sikap dan pola perilaku kekanak-kanakan.
Havighurst Sunarto, 2002: 44 mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan remaja, yaitu:
a. Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang
b. Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial c. Menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif
d. Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa e. Mencapai kebebasan ekonomi
f. Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan g. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
37
h. Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga negara yang kompeten
i. Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
j. Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku
Tugas-tugas tersebut pada dasarnya tidak dapat dipisahkan secara pilah, karena remaja itu adalah pribadi yang utuh. Bukan saja menghadapi
tugas yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, sosial, dan ekonomi, tetapi juga menghadapi tugas yang berkaitan dengan faktor psikologis, seperti
pencapaian kebahagiaan dan kepuasan, persaingan, kekecewaan, dan perang batin.
4. Perkembangan Masa Remaja
perkembangan pada masa remaja ditandai oleh beberapa faktor perkembangan rohani dan jasmaninya. Perkembangan itu adalah sebagai
berikut: a. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik ditandai dengan perubahan biologis pada masa kanak-kanak menuju masa remaja. Perubahan-perubahan
biologis yang ada adalah pertambahan tinggi tubuh yang cepat, perubahan hormonal, dan kematangan seksual yang muncul ketika
seseorang memasuki masa pubertas. Menurut Santrock 2007: 20 masa remaja dimulai sekitar usia 10 tahun hingga 13 tahun dan
38
berakhir pada sekitar usia 18 tahun hingga 22 tahun. Rentang usia remaja dapat bervariasi tergantung dari faktor lingkungan budaya dan
historisnya. Menurut Papalia Olds 2008: 536 perkembangan fisik
adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan motorik. Perubahan pada tubuhfisik ditandai dengan
pertumbuhan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai
beralih dari tubuh kanak-kanan yang ciri-cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan.
b. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental
seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Papalia dan Olds Yudrik Jahja, 2011: 232, mengemukakan bahwa pada masa
remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk
eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget
menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berpikir secara
abstrak. Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu
yang diinginkan di masa depan.
39
Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis.
Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu
tujuan di masa depan Santrock, 2007: 126. c. Perkembangan emosi dan sosial
Ditinjau dari perkembangan emosi menurut Rita Eka Izzaty, dkk. 2008: 135 pada masa remaja terjadi ketegangan emosi yang
bersifat khas sehingga masa ini disebut sebagai masa badai dan topan storm and stress, yaitu masa yang menggambarkan emosi remaja
yang tidak menentu, tidak stabil, dan meledak-ledak. Kepekaan emosi remaja yang meningkat sering diwujudkan dalam bentuk nervous,
seperti gelisah, cemas, sentimen, menggigit kuku, dan garuk-garuk kepala.
Pada aspek ini, remaja sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang disekitarnya, untuk remaja yang
berada di panti asuhan interaksi yang utama adalah dengan pengurus panti dan teman sesama panti. Emosi yang berkembang akan sesuai
dengan impuls emosi yang diterimanya. Emosi pada remaja juga seringkali berubah-ubah dan sedikit lebih negatif dibandingkan
praremaja. Pengalaman lingkungan juga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap emosi remaja dibandingkan hormonal.
40
Meskipun meningkatnya kemampuan kognitif dan kesadaran dari remaja dapat mempersiapkan mereka untuk dapat mengatasi stres
dan fluktuasi emosional secara lebih efektif, banyak remaja tidak dapat mengelola emosinya secara lebih efektif. Akibatnya, remaja rentan
untuk mengalami depresi, kemarahan, yang dapat memicu munculnya berbagai masalah seperti kesulitan akademis, kenakalan remaja,
penyalahgunaan obat. Hal-hal tersebut perlu perhatian dan dukungan dari orang-orang terdekat agar remaja dapat mengelola emosinya
dengan wajar. Ditinjau dari perkembangan sosial, pada usia remaja pergaulan
dan interaksi sosial dengan teman sebaya bertambah luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya termasuk
pergaulan dengan lawan jenis. Remaja dalam perkembangan sosialnya juga tak lepas dari berbagai permasalahan. Ketika remaja tidak
diterima dalam kelompok membuat percaya diri remaja berkurang. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Rita Eka Izzaty, dkk. 2008:
137-138 mengenai perkembangan sosial remaja yang menyatakan bahwa keberhasilan sosial akan menambah rasa percaya diri pada diri
remaja dan ditolak oleh kelompok merupakan hukuman yang paling berat bagi remaja.
Beberapa hal yang perlu menjadi benteng bagi remaja dalam mengisi masa muda agar mengarah pada pembentukan sikap dan
karakter yang positif dan kondusif. Perlu adanya kegiatan –kegiatan