Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri

31 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku yang dapat dipengaruhi oleh efikasi diri yaitu meliputi pilihan aktivitas, tujuan, usaha dan presistensi, dan pembelajaran dan prestasi.

C. Kajian Masa Remaja

1. Pengertian Remaja

Salah satu periode dalam rentang kehidupan individu adalah masa fase remaja. Menurut Hurlock 1980: 206 istilah remaja berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa. Sedangkan menurut bahasa aslinya, remaja sering dikenal dengan istilah “adolescence”. Menurut Piaget, Istilah “adolescence” yang dipergunakan saat ini mempunyai arti yang lebih luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Menurut Sofyan S. Willis 2014: 1, masa remaja merupakan masa yang baik untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya, seperti bakat, kemampuan, dan minat. Pada masa remaja, individu bisa lebih mengeksplor minat serta bakatnya sebagai bekal di masa mendatang, masa-masa dimana individu dapat mengaktualisasikan dirinya. Masa remaja merupakan masa peralihan atau transisi dari masa kanak- kanak ke masa dewasa, oleh Erikson dalam Rita Eka Izzaty, dkk., 2008: 139 disebut dengan identitas ego ego identity, dimana masa remaja merupakan masa mencari jati diri. Pada masa ini, remaja dihadapkan pada pencarian tentang dirinya sendiri, remaja dihadapkan banyak peran, sehingga menurut Erikson dikenal dengan krisis identitas, jika remaja berhasil melewati krisis 32 identitas tersebut, maka akan berpengaruh pada kesuksesan dalam komitmen dasar kehidupan, pekerjaan, ideology, social, agama, etika dan seksual Rita Eka Izzaty, dkk., 2008: 140. Sebaliknya, remaja yang tidak dapat menjalankan perannya sesuai dengan harapan, dapat menimbulkan masalah dalam pengembangan identitasnya. keberhasil seorang remaja menjalankan tugasnya dipengaruhi juga seberapa besar dukungan yang diberikan oleh orang sekitar dan seberapa besar efikasi dirinya sendiri. Papalia dan Olds Yudrik Jahja, 2011: 220, masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 tahun sampai 16 tahun atau 17 tahun, dan berakhir masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun.

2. Ciri-ciri Masa Remaja

Hurlock 1980: 207-209 menyebutkan ciri-ciri remaja sebagai berikut: a. Masa remaja dianggap sebagai periode penting Pada periode remaja baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang tetap penting. Ada periode yang penting karena akibat perkembangan fisik dan psikologis yang kedua-duanya sama-sama penting. Terutama pada awal masa remaja, perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang 33 cepat pula dapat menimbulkan perlunya penyesuaian dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru. b. Masa remaja dianggap sebagai periode peralihan Bila anak-anak beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa, anak-anak harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak- kanakan dan juga harus mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan. Osterrieth mengatakan bahwa struktur psikis anak remaja berasal dari masa kanak-kanak dan banyak ciri yang umumnya dianggap sebagai ciri khas masa remaja sudah ada pada akhir masa kanak-kanak. Perubahan fisik yang terjadi selama tahun awal masa remaja mempengaruhi tingkat perilaku individu dan mengakibatkan diadakannya penilaian kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah bergeser, pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan bukan orang dewasa . c. Masa remaja sebagai periode perubahan Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajr dengan tingkat perubahan fisik. Selama awal masa remaja ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Ada lima perubahan yang sama yang hampir bersifat universal, yaitu : 1 Meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.