23
ketika mereka yakin bahwa mereka mampu menjalankan perilaku tersebut dengan sukses. Seseorang akan merasa mampu ketika mereka memiliki
keyakinan yang tinggi atau besar bahwa dirinya mampu untuk menghadapi atau bahkan menyelesaikan masalah ataupun hambatan yang dihadapinya.
Zarina Fitriyanti, 2011: 23, mengemukakan ciri-ciri self efficacy rendah antara lain: individu merasa tidak yakin akan berhasil tidak mampu,
kinerja lemah dalam mengerjakan tugas hasil lama didapat, tidak mempunyai kegigihan dalam mencapai tujuan, kurang memiliki tanggung
jawab secara pribadi dan kurang menginginkan hasil dari kemampuan optimalnya tergantung pada orang lain, kurang mampu mengontrol stress
dan kecemasan mudah tertekan, menganggap tugas sebagai pekerjaan yang tidak menarik beban, kurang kreatif dan inovatif pasif.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dalam
memecahkan masalah
adalah keyakinan
seseorang akan
kemampuannya dalam melakukan tugas dan memecahkan masalah secara efektif guna mencapai tujuan yang diinginkannya.
2. Aspek Efikasi Diri dalam Memecahkan Masalah
Bandura 1997: 42-43 menyebutkan bahwa efikasi diri terdiri atas tiga aspek, antara lain sebagai berikut.
a. Dimensi besaran magnitude Dimensi besaran berkaitan dengan tingkat kesulitan suatu
tugas. Derajat kesulitan tugas yang beragam mulai dari yang paling mudah hingga yang paling sulit. Seseorang cenderung memilih tingkat
24
kesulitan tugas dari yang paling mudah, sedang atau sulit sesuai dengan batas kemampuan yang dimilikinya. Seorang yang memiliki
efikasi diri tinggi cenderung akan melaksanakan tugas yang tingkat kesulitannya diluar batas kemampuan yang dimilikinya.
b. Dimensi generalisasi generality Dimensi generalisasi berkaitan dengan luas bidang tingkah laku
yang diyakini seseorang tentang kemampuannya. Seseorang dapat merasa yakin akan kemampuannya yang dimilikinya. Hal tersebut
sesuai dengan kemampuan seseorang dalam mengerjakan tugas, yaitu dimana setiap orang berbeda. Kemampuan seseorang yang beragam
seperti terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian aktivitas dan situasi bervariasi. Efikasi diri seseorang tidak
terbatas pada situasi spesifik saja. c. Dimensi kekuatan strength
Dimensi kekuatan erat kaitannya dengan tingkat kekuatan keyakinan atau penghargaan seseorang mengenai kemampuannya
dalam mengerjakan suatu tugas. Seseorang yang memiliki efikasi diri rendah mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak
sesuai harapannya. Sebaliknya seseorang yang memiliki efikasi diri tinggi mendorongnya tetap berusaha, meskipun kerap menemui
pengalaman yang tidak sesuai harapannya. Dimensi ini berkaitan langsung dengan dimensi besaran yakni terdapat hubungan negatif
antara dimensi kekuatan dan dimensi besaran. Semakin tinggi taraf
25
kesulitan tugas maka semakin lemah keyakinan yang dirasakan untuk menyelesaikan tugasnya.
Pendapat lain tentang aspek-aspek efikasi diri diungkapkan oleh Corsini. Corsini 1994: 368-369 berpendapat bahwa aspek-aspek efikasi diri
adalah sebagai berikut. a. Kognitif
Kognitif merupakan kemampuan seseorang untuk memikirkan cara-cara yang digunakan dan merancang tindakan yang akan
dilakukan untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan yang diambil dipengaruhi oleh penilaian terhadap kemampuan diri sehingga
semakin kuat efikasi diri yang dimiliki individu maka semakin tinggi pula tujuan yang dietapkan oleh individu tersebut.
b. Motivasi Motivasi merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi
diri melalui pikirannya agar dapat melakukan suatu tindakan dan keputusan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi
dalam efikasi diri digunakan untuk memprediksikan kesuksesan atau kegagalan yang akan dicapai seseorang.
c. Afektif Efikasi diri dapat mempengaruhi sifat dan intensitas
pengalaman emosional, sehingga terdapat aspek afektif. Afektif merupakan kemampuan mengatasi emosi yang timbul pada diri demi
mencapai tujuan yang diharapkan. Afeksi digunakan untuk mengontrol