56
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Skala Efikasi Diri dalam Memecahkan Masalah setelah Uji Coba
Validitas  isi  adalah  validitas  yang  mempertanyakan  bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan teori. Validitas isi dilakukan dengan cara
melibatkan ahli judgement experts yaitu dosen pembimbing. Teknik  pengujian  validitas  instrumen  adalah  mengkorelasikan  antara
nilai-nilai  tiap-tiap  butir  pertanyaan  dengan  skor  total.  Uji  validitas
Aspek Indikator
Deskriptor No Item
Jumlah Item
Favorable Unfavorable
4.  Aspek besaran
magnitude tingkat
kesulitan dalam
memecahkan masalah
Yakin dapat mengatasi kesulitan
belajar Remaja asuh
memiliki keyakinan dapat mengatasi
kesulitan belajar 1,2
3,4,5 5
5.  Aspek generalisasi
tingkat kemampuan
memecahkan masalah
sesuai bidang dan
di luar bidangnya
c.  Yakin akan kemampuannya
dalam mengerjakan
tugas Remaja asuh
memiliki keyakinan dapat mengerjakan
tugas sekolah dengan
kemampuannya 6,7
8,9,10, 5
d.  Yakin tidak akan mudah
putus asa Remaja asuh
memiliki keyakinan tidak mudah putus
asa dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya
11,12,13 14,15,16,17
7
6.  Aspek kekuatan
strength tingkat
kekuatan remaja
dalam memecahkan
masalah Yakin akan
ketahanan diri sebagai anak panti
Remaja asuh yakin memiliki kekuatan
ketahanan diri yang baik sebagai
anak panti asuhan 18, 19, 20,
25 21,22,23,24,
26 9
Total 26
57
dilaksanakan dengan rumus korelasi dari Pearson yang terkenal dengan rumus korelasi Product Moment. Adapun rumusnya sebagai berikut:
2 2
2 2
X X
n i
i n
X i
iX n
r
iX
Keterangan: r
xy
=  Koefisien korelasi item-total n
=  Jumlah sampel ujicoba ∑i
=  Jumlah skor item ∑X
=  Jumlah skor total ∑iX
=  Jumlah perkalian skor item dan skor total ∑ i
2
=  Jumlah kuadrat skor butir ∑ X
2
=  Jumlah kuadrat skor total Saifuddin Azwar, 2012: 81
Adanya  penghitungan  dengan  rumus  korelasi  Product  Moment  ini masih  ada  pengaruh  kotor  dari  butir,  oleh  karena  itu  perlu  dikoreksi  dengan
rumus Part Whole Correlation,  Saifudin Azwar, 2012: 84 yaitu:
i X
iX i
X i
X iX
i X
i
s s
r s
s s
s r
r 2
2 2
2
1 1
X X
n s
X 2
1 1
i i
n s
i
Keterangan: r
iX-i
=  Koefisien korelasi item total dengan koreksi r
iX
=  Koefisien korelasi item-total sebelum koreksi
58
s
X
=  Simpangan baku skor faktor s
i
=  Simpangan baku skor butir Suatu butir pernyataan dikatakan sahih atau valid apabila harga r
xy
lebih besar atau sama dengan r
tabel
Suharsimi Arikunto, 2010: 75. Berdasarkan hasil uji  validitas  pada  skala  dukungan  sosial  menunjukkan  bahwa  dari  33  butir
pernyataan terdapat 30 butir pernyataan yang valid dan 3 butir pernyataan yang tidak valid gugur diantaranya no 14, 17 dan 21. Sementara pada skala efikasi
diri  dalam  memecahkan  masalah  menunjukkan  bahwa  dari  30  pernyataan terdapat 26 butir pernyataan yang valid dan 4 butir pernyataan yang tidak valid
gugur  yaitu  no  1,  8,  23  dan  28.  Butir  pernyataan  yang  valid  selanjutnya digunakan dalam penelitian.
2.  Uji Reliabilitas Reliabilitas  menunjukkan  pada  satu  pengertian  bahwa  sesuatu
instrumen  cukup  dapat  dipercaya  untuk  digunakan  sebagai  alat  pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 2006: 178. Di
dalam  penelitian  ini  uji  reliabilitas  dilakukan  dengan  menggunakan  rumus Alpha Cronbach α. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa skala dukungan
sosial memperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,925. Sementara pada skala efikasi  diri  dalam  memecahkan  masalah  memperoleh  nilai  Alpha  Cronbach
sebesar 0,922. Berdasarkan nilai  tersebut,  maka kedua skala dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
59
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskripsi
Menurut  Sugiyono  2013:  199  teknik  analisis  data  kuantitatif  dilakukan setelah  semua  data  telah  terkumpul.  Data  dalam  penelitian  ini  berbentuk  angka
kuantitatif,  sehingga  analisis  dalam  penelitian  ini  menggunakan  teknik  analisis statistik.  Langkah-langkah  pengkategorian  tiap  variabel  adalah  sebagai  berikut
Saifuddin Azwar, 2012: 147-150: 1.  Menentukan skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi = 4 x jumlah item Skor terendah = 1 x jumlah item
2.  Menghitung mean ideal M M = ½ skor tertinggi
– skor terendah 3.  Menghitung standar deviasi SD
SD = 16 skor tertinggi – skor terendah
Hasil  penghitungan  tersebut  digunakan  untuk  menentukan  kategorisasi pada tiap-tiap variabel dengan menggunakan ketentuan menurut Saifuddin Azwar
2012: 108 sebagai berikut: Kategorisasi Tinggi
: ≥ Mi + Sdi
Kategori Sedang :  Mi - Sdi
≤ X  Mi + Sdi Kategorisasi Rendah
: X  Mi – Sdi
Keterangan: X
= Jumlah skor nilai tes Mi
= mean ideal
60
Sdi = standar deviasi
Analisis  ini  dimaksudkan  untuk  mendeskripsikan  variabel-variabel penelitian sehingga diketahui sebaran data analisis yang dipakai adalah nilai rata-
rata  M,  Median  Me,  Modus  Mo  dan  Simpangan  Baku  SB.  Atas  dasar analisis di atas dapat diketahui tingkat kecenderungan responden terhadap variabel
yang  diteliti.  Kriteria  yang  digunakan  untuk  menentukan  skor  rata-rata  yaitu dengan membandingkan skor yang diperoleh dengan skor tertinggi yang mungkin
dicapai oleh masing-masing variabel. Apabila skor rata-rata yang diperoleh berada di  atas  skor  harapan  maka  tingkat  kecenderungan  responden  terhadap  suatu
variabel  dapat  dikatakan  tinggi  sedangkan  apabila  skor  rata-rata  yang  diperoleh berada  di  bawah  skor  harapan  maka  kecenderungan  responden  terhadap  suatu
variabel rendah.
2. Uji Prasyarat Analisis
Sesuai  dengan  hipotesis  penelitian  maka  teknik  analisis  yang  digunakan adalah  teknik  analisis  korelasi  product  moment.  Namun  sebelum  melakukan
pengujian  korelasi  data  perlu  dilakukan  uji  prasyarat  analisis.  Uji  prasyarat analisis  dimaksudkan  untuk  mengetahui  apakah  data  yang  dikumpulkan
memenuhi  syarat  untuk  dianalisis  dengan  teknik  statistik  yang  dipilih.  Uji prasyarat itu sendiri meliputi uji normalitas dan uji linearitas.
a.  Uji Normalitas Distribusi  normal  pada  sebaran  data  akan  meyakinkan  bahwa
analisis  korelasi  linear  parametrik  cocok  untuk  dilakukan.  Untuk mengetahui  distribusi  data  yang  dihasilkan  normal  atau  tidak,  digunakan
61
statistik  uji  Kompogorov  Smirnov  Z  KS-Z  dengan  memanfaatkan komputasi  program  SPSS  16.0.  Kriteria  dinyatakan  berdistribusi  normal
apabila KS-Z hitung  Z tabel 1.960 atau p  0.05. b.  Uji Linearitas
Uji  linearitas  dipergunakan  untuk  mengetahui  apakah  variabel bebas  dan  variabel  terikat  memiliki  suatu  hubungan  yang  bersifat  linear
atau tidak. Uji linearitas ini dilakukan dengan menggunakan garis regresi. Sugiyono  2006:  162  menjelaskan  uji  linearitas  dapat  menggunakan
rumus sebagai berikut:
TC
RK RKreg
F
Keterangan: F
=  Harga F untuk garis linear RK
reg
=  Rerata kuadrat regresi RK
TC
=  Rerata kuadrat tuna cocok Selanjutnya harga F yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga
F  tabel.  Jika  harga  F  hitung  lebih  kecil  atau  sama  dengan  harga  F  tabel, maka korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear.
Sebaliknya,  jika  harga  F  hitung  lebih  besar  dari  harga  F  tabel  maka korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak linear. Analisis
data dapat dilanjutkan apabila data tersebut linear.
62
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan kebenaran dari  hipotesis  yang  telah  dirumuskan  oleh  peneliti.  Hipotesis  yang  diajukan
dalam  penelitian  ini  yaitu  terdapat  hubungan  positif  antara  dukungan  sosial dengan  efikasi  diri  dalam  memecahkan  masalah  pada  remaja  asuh  di  panti
asuhan  Sinar  Melati  Sleman  Yogyakarta.  Teknik  analisis  data  dalam  dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik  product  moment. Untuk menguji
koefisien antara variabel bebas dengan variabel terikat ini Suharsimi Arikunto 2010:  217  menyatakan  rumus  yang  digunakan  adalah  korelasi  Product
Moment untuk populasi ρ
xy
dengan bantuan software SPSS 16.0.
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
xy
Keterangan: ρ
xy
=  Koefisien korelasi variabel bebas dengan terikat N
=  Jumlah populasi ∑ X      =  Jumlah skor variabel bebas
∑ Y      =  Jumlah skor variabel terikat ∑ XY  =  Jumlah perkalian variabel bebas dengan terikat
∑ X
2
=  Jumlah kuadrat skor variabel bebas ∑ Y
2
=  Jumlah kuadrat skor variabel terikat Untuk  menguji  ada  atau  tidaknya  korelasi  yang  positif  yaitu  dengan
melihat  koefisien  korelasi  populasi ρ
xy
,  jika  di  atas  0  nol  maka  positif  dan berarti berhasil menolak Ho atau dapat menerima Ha. Apabila
ρ
xy
di bawah 0 nol  maka  negatif  dan  berarti  tidak  berhasil  menolak  Ho  atau  menolak  Ha.
63
Koefisien  korelasi  populasi ρ
xy
=  0  berarti  tidak  terdapat  korelasi.  Untuk mengetahui  tingkat  hubungan  antara  dukungan  sosial  dengan  efikasi  diri
dalam  memecahkan  masalah  pada  remaja  asuh  di  panti  asuhan  Sinar  Melati Sleman  Yogyakarta  digunakan  pedoman  untuk  memberikan  interpretasi
koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Interpretasi
Antara 0,800 – 1,000
Sangat tinggi Antara 0,600
– 0,799 Tinggi
Antara 0,400 – 0,599
Sedang Antara 0,200
– 0,399 Rendah
Antara 0,000 – 0,199
Sangat rendah