commit to user 38
baik, rendah hati dan mengampuni, dan 9 mempunyai toleransi dan cinta damai. Pandangan ini cukup menarik dan sesuai jika dikaitkan dengan situasi kekinian
yang dinilai menunjukkan adanya kecenderungan perilaku anomali sosial yang menghinggapi kaum remaja yang semakin mengabaikan nilai-nilai luhur baku.
f. Penilaian dalam Pembelajaran Membaca Puisi
Penilaian adalah suatu proses untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil dari suatu pogram kegiatan telah sesuai dengan tujuan atau kriteria Sarwiji
Suwandi, 2010: 7. Teknik penilaian yang tepat memerlukan data yang berkaitan dengan objek penelitian yang dilakukan.
Untuk mengkur keberhasilan tujuan pembelajaran dapat dilihat dari nilai baik proses maupun hasil yang dicapai oleh siswa. Oleh karenanya, diperlukan
penilaian yang sesuai yang dapat mengukur hal tersebut. Format penilaian yang biasa digunakan dalam pengajaran sastra ada beberapa, di antaranya adalah teknik
penilaian unjuk kerja. Format penilaian ini merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan sis dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu misalnya membaca puisi. Untuk mengamati unjuk kerja
peserta didik adalah dengan menggunakan instrumen skala penilaian
rating scale
. Sarwiji Suwandi 2010: 74 menemukakan bahwa
rating scale
merupakan penilaian unjuk kerja yang memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap
penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori lebih dari dua. Skala penilaian tersebut terentang dari tidak
sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten; 2 = cukup kompeten; 3 = kompeten; dan 4 = sangat kompeten.
1 Penilaian Proses Pembelajaran
Penilaian proses dapat dilihat dari sikap siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Sikap bermula dari perasaan suka atau tidak suka yang terkait
dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatuobyek. Sikap juga merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki
seseorang. Sikap dapat dibentuk sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan.
commit to user 39
Nana Sujana 2008: 56 mengungkapkan bahwa apa yang dicapai oleh siswa merupakan akibat dari proses yang ditempuhnya melalui program dan
kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses mengajar. Ini berarti bahwa hasil prestasi belajar siswa tidak terlepas dari proses
belajar yang dialaminya. Lebih lanjut Sarwiji Suwandi 2010: 80-81 mengungkapkan bahwa secara umum obyeksikap yang perlu dinilai dalam
proses pembelajaran meliputi beberapa hal, yakni sikap terhadap materi pelajaran motivasi mengikuti pelajaran, keseriusan, semangat; sikap
terhadap gurupengajar interaksi, respon; dan sikap terhadap proses pembelajaran perhatian, kerjasama, konsentrasi, dsb..
Berdasarkan hal tersebut maka pedoman penilaian proses yang digunakan dalam pembelajaran apresiasi puisi adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Penilaian Proses Pembelajaran
Diadaptasi dari Sarwiji, 2010 : 130 a
Kolom penilaian sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
1 = sangat kurang 4 = baik
2 = kurang 5 = amat baik
3 = cukup b
Menghitung nilai Nilai = Skor perolehan siswa x 100 = ....
Skor maksimal 15 c
Keterangan diisi dengan kriteria berikut. 1
Nilai = 10 – 29 sangat kurang 4 Nilai = 70 – 89 baik 2
Nilai = 30 – 49 kurang 5. Nilai = 90
– 100 sangat baik No
Nama Siswa
Keaktifan siswa
selama apersepsi
Keaktifan danperhatian
siswa pada saat guru
menyampaikan materi
Minat dan
motivasi siswa saat mengikuti
kegiatan pembelajaran
Skor Nilai Ket.
commit to user 40
3 Nilai = 50 – 69 cukup
1 Keaktifan siswa selama apersepsi
Skor 5 : Jika siswa sepenuhnya atau sangat aktif selama apersepsi menyanyikan lagu dengan semangat dan merespon setiap
stimulus yang diberikan guru saat apersepsi dengan baik Skor 4 : Jika siswa aktif selama apersepsi ikut menyanyikan lagu dan
cukup merespon stimulus yang diberikan guru saat apersepsi Skor 3 : Jika siswa cukup aktif pada saat apersepsi ikut menyanyikan
lagu namun tidak merespon stimulus yang diberikan guru Skor 2 : Jika siswa kurang aktif pada saat apersepsi ikut menyanyikan
lagu namun tidak serius dan sama sekali tidak mau merespon stimulus yang diberikan guru saat apersepsi.
Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak aktif sama sekali tidak mau menyanyi dan merespon pertanyaan atau stimulus saat
apersepsi. 2
Keaktifan dan perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran Skor 5 : Jika siswa sepenuhnya memperhatikan pada saat guru
menyampaikan materi dan aktif bertanya, menjawab, menamai, serta
memberikan tanggapan
terjadi interaksi,
dan mengerjakan setiap tugas.
Skor 4 : Jika siswa memperhatikan saat guru menyampaikan materi dan sesekali mau bertanya, menjawab, serta menamai memberikan
tanggapan, dan mengerjakan setiap tugas. Skor 3 : Jika siswa hanya memperhatikan saat guru menyampaikan
materi dan sama sekali tidak mau bertanya, menjawab, serta memberikan tanggapan, dan mengerjakan setiap tugas.
Skor 2 : Jika siswa kurang memperhatikan serta kurang fokus saat guru menyampaikan materi dan sama sekali tidak mau bertanya,
menjawab, menamai serta memberikan tanggapan.
commit to user 41
Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak memperhatikan guru saat menyampaikan materi sibuk beraktivitas sendiri seperti
berbicara atau membuat gaduh. 3
Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran Skor 5 : Jika siswa tampak bersungguh-sungguh dan menunjukkan
adanya kesenangan dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan; tampak antusias, senang serta bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran tidak bosan, tidak mengantuk, secara sukarela membacakan pekerjaan yang dibuat.
Skor 4 : Jika siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru serta tampak
bersemangat dan
antusias dalam
mengikuti pembelajaran tidak bosan, tidak mengantuk.
Skor 3 : Jika siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan namun kurang bersemangat dan antusias dalam pembelajaran kurang
serius. Skor 2 : Jika siswa hanya sekedar mengerjakan tugas yang diberikan dan
terlihat tidak bersemangat dalam pembelajaran
ogah-ogahan
, meletakkan kepala di meja.
Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan dan sama sekali tidak bersemangat tampak bosan,
tertidur.
2 Penilaian Hasil Pembelajaran
Nana Sujana 2008:3 mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa
dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa obyek yang dinilai adalah hasil belajar siswa yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Burhan Nurgiyantoro 2009: 326 menyatakan bahwa tes kesastraan termasuk puisi mencangkup tes kognitif, tef afektif, dan tes psikomotorik.
Tes kognitif berhubungan dengan kemampuan proses berpikir. Ranah afektif berhubungan dengan sikap, pandangan, dan nilai-nilai yang diyakini
seseorang. Tes psikomotorik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
commit to user 42
aktivitas otot, fisik atau gerakan anggota badan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa tes-tes yang disusun guru tersebut hendaklah disesuaikan dengan
tujuan pengajaran kebahasaaan dan kesastraan yang hendak dicapai. Sebagaimana yang telah diungkapkan bahwa tes atau penilaian yang
digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran maka penilaian hasil dalam pembelajaran membaca indah puisi di kelas VII B ini
didasarkan pada hasil pekerjaan siswa memahami dan membaca indah puisi dalam bentuk kegiatan membaca indah dengan irama, volume suara, mimik,
dan kinesik sesuaidengan isi puisi. Hal tersebut disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan sekolah di semester II
dengan materi puisi. Di samping itu, pada pedoman penskoran tiap aspek juga dinilai sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Pada materi ini KKM yang
ditentukan adalah 74, ini berarti bahwa siswa dinyatakan tuntas dalam
pembelajaran jika mendapatkan nilai 74. Dalam penelitian ini peneliti
mengadaptasi format dan bobot penilaian hasil pembelajaran menulis puisi sebagai berikut.
Tabel 2. Penilaian Hasil Pembelajaran
No Nama siswa Aspek yang Dinilai
Skor Nilai
Irama Volume
Suara Mimik
Kinesik
Diadopsi dari Sarwiji Suwandi, 2010 : 78
commit to user 43
Tabel 3. Pedoman Penskoran
No Aspek yang dinilai
Skor 1.
Penggunaan Irama Penggunaan irama baik dan dapat menciptakan keindahan
Penggunaan irama cukup baik dan cukup dapat menciptakan keindahan
Penggunaan irama kurang baik dan kurang dapat menciptakan keindahan
Belum dapat menggunakan irama dengan baik Penggunaan irama sama sekali tidak menciptakan keindahan
Skor 1 – 4
4 3
2 1
2. Volume Suara
Volume suara sangat sesuai dengan isi puisi, suasana, keberadaan pendengar, dan setting pembacaan puisi
Volume suara cukup sesuaidengan isi puisi, suasana, keberadaan pendengar, dan setting pembacaan puisi
Volume suara kurang sesuai dengan isi puisi, suasana, keberadaan pendengar, dan setting pembacaan puisi
Volume suara sama sekali tidak sesuai dengan isi puisi, suasana, keberadaan pendengar, dan setting pembacaan puisi
Skor 1 – 4
4 3
2 1
3. Mimik
pengekspresian atau perubahan ekspresi wajah sesuai dengan isipuisi yang dibaca sangat menghayati
ekspresi atau perubahan ekspresi wajah sudah cukup sesuai dengan isipuisi yang dibaca cukup menghayati
ekspresi atau perubahan ekspresi wajah kurang sesuai dengan isipuisi yang dibaca kurang menghayati
ekspresi atau perubahan ekspresi wajah sama sekali tidak sesuai dengan isipuisi yang dibaca tidak menghayati
Skor 1 – 4
4 3
2 1
4. Kinesik
Pemakaian gerakan kecil-kecil dari tangan, anggota badan atau wajah sesuai dengan isi puisi yang dibaca
Pemakaian gerakan kecil-kecil dari tangan, anggota badan atau wajah cukup sesuai dengan isi puisi yang dibaca
Pemakaian gerakan kecil-kecil dari tangan, anggota badan atau wajah kurang sesuai dengan isi puisi yang dibaca
Sama sekali tidak menggerakkan tangan, anggota badan atau wajah sesuai dengan isi puisi yang dibaca
Skor 1 – 4
4 3
2 1
Skor maksimal 1, 2, 3, 4 16
Nilai siswa = skor maksimum siswa X 100 16
commit to user 44
2. Hakikat Puisi a.