Siklus Ketiga Deskripsi Hasil Penelitian

commit to user 116 meminimalkan kelemahan yang ditemukan pada siklus II dan nantinya akan dilaksanakan dalam siklus III, adalah sebagai berikut. 1 Pada siklus II masih ada sebagian siswa yang belum meresponss stimulus yang diberikan guru. Oleh karenanya, pada siklus III nanti guru akan lebih memotivasi dan melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat lebih aktif dan diharapkan akan semakin banyak siswa yang meresponss stimulus yang diberikan guru. 2 Agar siswa lebih tertarik dan antusias maka peneliti dan guru sepakat untuk membuat pembelajaran membaca puisi lebih variatif dengan mengadakan permaianan untuk guru dan siswa. 3 Puisi yang dibaca siswa saat evaluasi, adalah puisi hasil bermain saat apersepsi sehingga siswa menjadi lebih antusias terhadap pembelajaran. 4 Unsur pendemonstrasian juga akan dilakukan oleh teman sekelas sehingga siswa yang masih merasa malu akan merasa lebih baik dan nyaman. 5 Pemberian metode pengerjaan tugas secara berkelompok telah memberikan hasil yang baik. Pengerjaan tugas secara berkelompok juga memberikan pengalaman pada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain sehingga masing-masing siswa dapat saling belajar ataupun bertanya. Pengerjaan dengan berkelompok ini juga dimaksudkan sebagai dorongan bagi siswa agar pada pertemuan selanjutnya siswa dapat mengerjakan tugas secara mandiri dan dapat berhasil baik pula.

3. Siklus Ketiga

a Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan ini dilakukan pada hari Sabtu, 30 April 2011 di ruang guru SMP Negeri 1 Jaten setelah guru selesai mengajar. Perencanaan ini didasarkan pada hasil analisis dan refleksi tindakan siklus II, maka pada siklus III ini peneliti bersama dengan guru berdiskusi untuk mengatasi kekurangan yang masih ditemukan pada siklus sebelumnya. Dalam diskusi tersebut disepakati bahwa untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada siklus-siklus sebelumnya maka guru dan peneliti membuat commit to user 117 pembelajaran membaca puisi yang lebih variatif, yakni pada tahap apersepsi dibuat menjadi lebih menyenangkan agar siswa menjadi lebih antusias dan aktif meresponss guru. Disepakati pula bahwa tindakan pada siklus III dilaksanakan dalam dua kali pertemuan 40 menit x 2, yakni pada hari Rabu 11 dan 18 Mei 2011. Adapun hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan dalam siklus III pada pertemuan pertama sebagai berikut. 1 Peneliti dan guru merancang skenario pembelajaran membaca puisi. Adapun tahap perencanaan tindakan pada siklus ini meliputi langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut. a Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengkondisikan kelas, dan mengecek presensi siswa. Kemudian guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan sebuah permainan bersama siswa untuk membuat sebuah puisi yang akan dibaca nanti T = Tumbuhkan. b Guru meminta seorang siswa untuk membacakan hasil dari permainan yang telah dilakukan tadi. Berdasarkan hasil yang berbentuk narasi tersebut, guru mengaitkannya dengan pengalaman yang pernah dialami atau diamati siswa yakni narasi tersebut akan diubah menjadi sebuah puisi dan dibaca di depan kelas seperti pertemuan sebelumnya. Guru juga mengulang kembali materi pembacaan puisi pada pembelajaran sebelumnya A = Alami. c Guru membagikan lembar pertanyaan dan lembar kosong untuk menuliskan teks puisi yang akan dibuat bersama-sama kepada siswa, guru juga memandu siswa sehingga dengan bimbingan guru, siswa dapat menjawab beberapa pertanyaan yang tersedia dan menyimpulkan sendiri bahwa pengalaman maupun pengamatan terhadap sesuatu yang dilihat dan dirasakan dapat diungkapkan dalam sebuah tulisan. Dan jika tulisan tersebut dibuat dengan pemilihan kata yang tepat dan indah akan menjadi sebuah puisi. Puisi tersebut akan dibaca oleh siswa sendiri pada pertemuan selanjutnya N = Namai. commit to user 118 d Siswa bersama guru membuat puisi. e Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan sebuah puisi yang sudah dibuat di depan kelas sebagai contoh bagi siswa lain D = Demonstrasi. f Guru menutup pembelajaran dengan menyanyikan sebuah lagu. Adapun tahap perencanaan tindakan pada siklus III pada pertemuan kedua meliputi kegiatan sebagai berikut. a Guru membuka pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran kembali pada siswa. Guru juga mengulang kembali materi yang sudah disampaikan melalui tanya jawab ringan. Kemudian siswa diminta untuk mengumpulkan lembar pertanyaan beserta jawabannya U = Ulangi. b Guru meminta semua siswa untuk membacakan puisi yang sudah dibuat di depan kelas satu persatu. Sementara guru menilai pembacaan puisi siswa baik dari pemggunaan volume, irama, mimik, dan kinesiknya. c Guru bersama siswa melakukan evaluasi dan bersama memilih pembaan puisi terbaik. Guru memberikan pujian atau reward pada siswa tersebut R = Rayakan. d Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar-mengajar yang telah dilakukan. 2 Guru bersama peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk materi membaca puisi yang akan digunakan pada siklus III. 3 Peneliti bersama guru menyusun instrumen penelitian, yakni berupa tes dan nontes. Instrumen tes untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam membaca puisi yang berupa pembacaan puisi hasil karya siswa. Instrumen nontes dinilai berdasarkan rubrik penilaian proses pembelajaran membaca puisi yang meliputi keaktifan, perhatian, dan sikap siswa yang diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

b Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus III dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yakni pada hari Rabu, 11 dan 18 Mei 2011 40 menit x 2. Pelaksanaan tindakan tersebut commit to user 119 dilakukan di ruang kelas VIIB SMP Negeri 1 Jaten pada jam pelajaran kelima dan keenam 10.00 – 11.20 WIB. Adapun urutan pelaksanaan tindakan pada siklus III pertemuan I ini meliputi langkah-langkah, sebagai berikut. 1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengkondisikan kelas, dan mengecek presensi siswa pada hari itu. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siswa. Kemudian guru memulai pembelajaran dengan melakukan apersesi dalam bentuk permainan. Permainan tersebut, yakni guru mengeluarkan secarik kertas. Kemudian kertas tersebut diedarkan kepada seluruh siswa sesuai urutan bangku. Setiap siswa yang menulisi kertas tersebut dengan satu kata pilihan mereka sendiri kertas sudah memiliki tema, yakni “Ketuhanan” agar kata-kata yang dipilih siswa tidak melebar sehingga sulit dirubah menjadi sebuah puisi. Setelah 31 siswa menulisi kertas tersebut, guru meminta teks tersebut dan membacakannya di depan kelas. Setelah itun guru menjelaskan bahwa teks tersebut bisa dijadikan sebuah puisi. Kemudian guru dan siswa bersama-sama merubah teks menjadi sebuah puisi beserta member judul puisi yang sudah mereka buat bersama T = Tumbuhkan. 2 Kemudian guru menjelaskan bahwa pada pertemuan tersebut, akan mempelajari materi pembacaan puisi yang sudah dibuat tadi A = Alami. 3 Berdasarkan apa yang telah disampaikan guru, siswa dapat menyimpulkan bahwa rangkaian kata-kata bisa diubah menjadi sebuah puisi dengan tema, suasana, amanat, dan perasaan yang sesuai pula. Dari puisi tersebut, siswa harus berlatih membacanya di rumah N = Namai. 4 Untuk memperkuat mimik dan kinesik siswadalam membaca puisi, guru member tugas pada siswa untuk menentukan tema, suasana, perasan, dan amanat puisi tersebut secara berkelompok teman sebangku. Pemberian tugas tersebut, melalui lembar pertanyaan yang berisi tugas mereka dan lembar teks puisi yang akan mereka tulisi puisi yang baru saja dibuat tadi. 5 Setelah selesai, guru memberi kesempatan siswa untuk membacakan puisi yang telah jadi. Secara sukarela siswa yang bernama Roisyah maju commit to user 120 membacakan puisi tersebut, kemudian guru mendiskusikan cara pembacaan puisi bersama siswa D = Demonstrasikan. 6 Guru menutup pembelajaran dengan bertepuk tangan bersama untuk Roisyah karena sudah mampu membaca puisi dengan menggunakan irama, volume, mimik, dan kenesik yang sesuai. Adapun urutan pelaksanaan tindakan pada siklus III pada pertemuan kedua meliputi langkah-langkah, sebagai berikut. 1 Guru kembali memberikan materi mengenai puisi dan membaca puisi pada siswa. Kemudian guru melakukan tanya-jawab untuk apersepsi siswa. 2 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada lembar pertanyaan kemarin. Siswa mengumpulkan di meja guru dengan maju hampir bersamaan sehingga membuat kelas sedikit gaduh. 3 Setelah 31 tugas terkumpul, guru meminta siswa untuk menbacakan puisi di depan kelas. Pembacaan pertama diambil dari tanggal pelaksanan pembelajaran saat itu yakni tanggal 18, kemudian siswa dengan nomor absen 18 maju dan membacakan puisi. Selanjutnya, siswa dengan nomor absen 18, menunjuk salah seorang temannya untuk mendapat giliran untuk maju dan seterusnya hingga selesai. Pembelajaran sedikit gaduh, tetapi terlihat siswa lebih antusias dan senang U = Ulangi. 4 Guru bersama dengan siswa mendiskusikan pembacaan puisi tadi dan bersama memilih pembacaan puisi terbaik. P embacaan puisi terbaik jatuh pada Roisyah, dan bersama mimik meberikan applaus meriah kepada siswa tersebut R = Rayakan. 5 Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar-mengajar yang telah dilakukan. 6 Guru menutup pembelajaran dengan bernyanyi bersama.

c Observasi dan Interpretasi

Seperti pada siklus sebelumnya, kegiatan observasi ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekurangan yang terdapat pada siklus II sudah dapat teratasi atau belum. Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan pada hari Rabu, 11 dan 18 Mei 2011 pukul 10.00-11.20 WIB jam pelajaran kelimakeenam di commit to user 121 ruang kelas VIIB SMP Negeri 1 Jaten. Kegiatan peneliti selama tahap observasi yaitu mengamati proses pembelajaran membaca puisi siswa kelas VIIB dengan penerapan pendekatan pembelajaran quantum . Tindakan pada siklus III ini guru men gajarkan materi puisi dengan tema ”Ketuhanan”. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dan mengambil posisi di tempat duduk di bagian belakang agar bisa mengamati proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan peneliti, secara garis besar diperoleh gambaran tentang jalannya kegiatan belajar mengajar sebagai berikut. 1 Sebelum mengajar, guru telah mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang dijadikan sebagai pedoman saat mengajar. Rencana pembelajaran tersebut telah sesuai dengan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ada di dalam kurikulum yang digunakan sekolah, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. 2 Pelaksanaan tindakan siklus III berlangsung dalam dua kali pertemuan. Pada kedua pertemuan, jumlah yang hadir 31 siswa. 3 Berdasarkan observasi pada siklus II tampak beberapa anak kurang begitu fokus pada kegiatan pembelajaran, masih ada yang menengok ke luar jendela jika ada keributan di luar atau berbicara dengan teman sebangkunya. Selain itu masih terdapat pula siswa yang kurang merespons guru misalnya pada saat berdiskusi bersama, tampak beberapa siswa di bangku belakang tidak memperhatikan jalannya diskusi. Ada pula siswa yang mengikuti tetapi kurang menikmatinya, berbeda dengan siklus III ini semua siswa diajak untuk apersepsi bersama secara aktif, tidak hanya bernyanyi tetapi juga berpikir kata apa yang harus ditilisnya sehingga membuat hampir semua siswa berkonsentrasi dan fokus terhadap pembelajaran. Pada siklus ini guru juga melaksanakan pembelajaran membaca puisi dengan baik dan semakin menunjukkan adanya peningkatan, terutama dalam pengelolaan kelas dan menerapkan pendekatan pembelajaran quantum . Guru juga mengulang kembali materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, kegiatan inti diawali dengan penjelasan guru mengenai rangkaian kata-kata yang commit to user 122 terkumpul dari siswa mampu diubah menjadi sebuah puisi. Respons dan interaksi siswa dengan guru pada tahap ini sangat baik. Siswa senang sekali pada saat pembuatan puisi karena puisi tersebut hasil dari pemikiran mereka dan bangga kelasnya bisa membuat sebuah puisi bersama. 4 Berbeda dengan siklus sebelumnya, pada siklus III ini demonstrasi tidak dilakukan lewat media LCD atau nara sumber, tetapi salah seorang siswa secara sukarela berani memberikan contoh membaca puisi pada teman- temannya. Terlihat dari sini, siswa sudah tidak merasa malu dan sebaliknya siswa sudah merasa nyaman dengan kegiatan membaca puisi di depan kelas. 5 Guru juga yang membacakan rangkaian kata-kata yang akan dijadikan puisi agar guru lebih dekat dengan siswa. 6 Pada saat tahap evaluasi dan refleksi, siswa terlihat lebih aktif dalam merespons atau menjawab pertanyaan dari guru. Siswa terlihat lebih berani untuk mengemukakan idenya dan berinteraksi dengan guru atau pun teman. 7 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada tahap ini, hampir semua siswa mengikutinya dengan baik, interaksi, keaktifan, maupun respons siswa pada guru juga semakin baik. 8 Dapat dikatakan bahwa kekurangan atau kelemahan selama pelaksanaan tindakan pada siklus III ini hampir tidak terlihat atau telah sesuai dengan yang diharapkan. Ini menunjukkan bahwa guru telah mampu mengatasi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada kedua siklus sebelumnya dengan baik. Selain itu, dalam siklus ini sikap siswa dalam pembelajaran juga terlihat semakin baik saat apersepsi, kegiatan inti, maupun penutup. 9 Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran apresiasi puisi siklus III dapat dilihat dari beberapa indikator, sebagai berikut. a Siswa yang menunjukkan keaktifan pada saat apersepsi yang diindikatori oleh kemauan siswa menyanyikan lagu dan memberikan respons terhadap stimulus yang diberikan guru pada saat apersepsi mencapai 26 siswa 83,8 dengan kriteria sangat baik dan baik. 5 commit to user 123 siswa 16,12 dengan nilai cukup karena tampak kurang merespons guru saat apersepsi. b Siswa yang menunjukkan keaktifan dan perhatian pada saat mengikuti pembelajaran yang dinyatakan dengan “kriteria amat baik dan baik” serta diindikatori oleh kemauan siswa untuk memperhatikan serta memberikan responss menjawabbertanyamenanggapimenamai sekitar 25 siswa 80,64, sedangkan 19,35 lainnya mendapatkan kriteria cukup. Hal ini dikarenakan 6 siswa tersebut terlihat masih kurang fokus saat pelajaran salah satunya berbicara dengan teman sebangku. c Siswa yang memiliki minat dan motivasi saat mengikuti pembelajaran yang dinyatakan dengan kriteria “sangat baik dan baik” serta diindikatori oleh adanya kesungguhan, keantusianan dan semangat dalam mengerjakan setiap tugas maupun saat kegiatan pembelajaran sebesar 25 siswa 80,64, sedangkan 19,35 lainnya masih tampak kurang bersungguh-sungguh saat pembelajaran. d Siswa yang sudah dapat menulis puisi dengan baik dan telah mencapai ketuntasan belajar sekitar 26 siswa 83,87, sedangkan 5 siswa lainnya 16,12 masih mendapatkan nilai di bawah 74.

d Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran membaca puisi pada siklus III baik proses maupun hasil telah menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan pada masing-masing indikator, sebagai berikut. 1 Keaktifan siswa selama apersepsi dalam pembelajaran membaca puisi melalui penerapan pendekatan pembelajaran quantum pada siklus III mengalami peningkatan dari 61 pada siklus II menjadi 84. Penerapan pendekatan pembelajaran quantum berhasil membuat siswa aktif pada saat apersepsi. Hal ini sesuai dengan pelaksanaan “prinsip tumbuhkan” yang dilakukan guru dengan membuat sebuah puisi bersama. Semua siswa telah merasa senang dan nyaman sehingga terlihat bersemangat dalam commit to user 124 melaksanakannya. Guru juga berperan aktif dalam permainan sehingga membuat suasana lebih menyenangkan. Hal ini membuat siswa terlihat lebih rileks dalam meresponss stimulus yang diberikan guru dan terlihat menikmati pada saat apersepi. 2 Keaktifan dan perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran membaca puisi pada siklus III telah mengalami peningkatan dari 58 pada siklus II menjadi 81. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, terlihat siswa lebih aktif untuk meresponss stimulus guru bertanyamenanggapimenjawabmenamai serta mau untuk memperhatikan atau lebih fokus dalam pembelajaran. 3 Minat dan motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran pada siklus III ini juga mengalami peningkatan dari 48 pada siklus II menjadi 81. Hal ini berdasarkan pada kemauan dan kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas, serta antusias dan semangat siswa saat mengikuti pelajaran. 4 Siswa yang telah mendapatkan ketuntasan belajar dalam membaca puisi pada siklus III mengalami peningkatan daripada siklus II sebanyak 64,51 menjadi 83,87. Skor dalam setiap aspek membaca puisi telah mengalami peningkatan meskipun puisi yang dihasilkan siswa masih sederhana. Pada siklus ini terlihat lebih bisa menyesuaikan mimik dan kinesik dengan puisi yang dibacanya. Hal ini terjadi karena merekalah sendiri yang membuat puisi tersebut sehingga penghayatn terhadap puisi semakin terlihat jelas. Pada siklus ini siswa yang telah tuntas karena telah mendapatkan nilai ketuntasan belajar 74 sebanyak 26 siswa atau sekitar 84. Adapun kemampuan siswa membaca puisi pada siklus III dapat dilihat pada lampiran 35 Melihat indikator keberhasilan proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa dalam pelaksanaan siklus III maka penelitian ini dipandang cukup untuk dilaksanakan. Meskipun dalam pelaksanaan siklus III masih terlihat beberapa siswa belum aktif dalam mengikuti pembelajaran dan belum mendapatkan nilai ketuntasan belum mencapai nilai 74. Namun secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pelaksanaan siklus III sudah berhasil dan commit to user 125 sudah mencapai indikator ketercapaian yang telah ditetapkan yakni 75. Oleh karenanya, pada penelitian ini selesai pada siklus III.

4. Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VII-B SMP TAMAN SISWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 10 53

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 17

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN PENERAPAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR DAN SUMBANG KATA PADA SISWA KELAS VII E DI SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 2009/2010.

1 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V DENGAN PENDEKATAN KONSTEKSTUAL DI MI NEGERI SROYO, JATEN, KARANGANYAR TAHUN

0 1 12

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V DENGAN PENDEKATAN KONSTEKSTUAL DI MI NEGERI SROYO, JATEN, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 6

Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Dengan Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dalam Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukorejo, Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Puisi di Kelas VII SMP Negeri 3 Sindue Melalui Teknik Pemodelan

0 0 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI MELALUI TEKNIK PARAFRASE PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 1 PURWOJATI - repository perpustakaan

0 2 11