commit to user 48
2. Nada dan Suasana Puisi
Puisi juga mengungkapkan nada dan suasana kejiwaan. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca.Dari
sikap itu terciptalah suasana puisi. Ada puisi yang bernada sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, serius, patriotik,
belas kasih, takut, mencekam, santai, masa bodoh, pesimis, humor, mencemooh, kharismatik, filosofis, khusyuk, dan
sebagainya. 3.
Perasaan dalam Puisi Puisi mengungkapkan perasaan penyair. Nada dan perasaan
penyair akan dapat ditangkap jika puisi itu dibaca keras dalam deklamasi. Membaca puisi dengan suara keras akan lebih
membantu menemukan perasaan penyair yang melatarbelakangi terciptanya puisi tersebut.
4. Amanat Puisi
Amanat, pesan atau nasihat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi. Amanat dirumuskan
sendiri oleh pembaca.Sikap dan pengalaman pembaca sangat berpengaruh kepada amanat puisi. Cara menyimpulkan amanat
sangat berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu hal. Meskipun ditentukan cara pandang pembaca, amanat tidak
dapat lepas dari tema dan isi puisi yang dikemukakan penyair.
c. Unsur-unsur Puisi
Maria Utami 2010: 2-3 mengemukakan puisi dibangun atas dua unsur pokok, yaitu struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik puisi, yaitu diksi,
pengimajian, kata konkret, majas, versifikasi, dan tipografi puisi. Diksi adalah pemilihan kata yang tercantum dalam puisi. Pengimajian adalah kata atau susunan
kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Kata konkret adalah kata yang dapat membangkitkan
imaji daya bayang, kata-kata yang dapat menyaran arti yang menyeluruh. Majas adalah bahasa yang figuratif. Bahasa yang figuratif adalah bahasa yang digunakan
commit to user 49
penyair atau pengarang untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa yakni secara tidak langsung mengungkapkan makna. Versifikasi rima, ritma, dan
metrum. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi, ritma adalah pertentangan bunyi tinggirendah,
panjangpendek, keraslemah yang mengalun dengan teratur sehingga membentuk suatu keindahan tertentu dan metrum adalah pengulangan kata-kata yang tetap.
Tipografi adalah tata wajah puisi.
Struktur batin puisi terdiri atas tema, nada, perasaan, dan amanat. Tema adalah gagasan pokok atau
subject matter
yang dikemukakan oleh penyair. Perasaan ialah suasana penyair yang terekspresikan di dalam puisi. Nada ialah
sikap penyair kepada pembaca yang tergambar di dalam puisi. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi atau akibat psikologis yang
ditimbulkan oleh puisi terhadap pembacanya. Amanat adalah pesan yang
disampaikan penyair melalui puisinya.
Marjorie Boulton dalam M. Atar Semi, 1993: 107 mengungkapkan hal yang sama mengenai unsur- unsur yang membangun puisi yakni bentuk fisik dan
bentuk mental. Namun ditambahkan oleh Boulton, tidak mungkin untuk membedakan bentuk fisik dan bentuk mental secara komplit karena kedua bentuk
itu berinterrelasi satu dengan yang lain. Oleh sebabitu, bila harus membicarakan bentuk fisik dan bentuk mental sebuah puisi maka dalam pembicaraan tidak dapat
dilihat pertalian satu sama lain.
Bentuk fisik mencakup penampilan puisi dalam bentuk nada dan larik puisi, irama, sajak, intonasi, pengulangan, dan perangkat kebahasaan lain. Bentuk
mental terdiri dari tema, urutan logis, pola asosiasi, satuan arti yang dilambangkan, dan pola-pola citra dan emosi. Kedua bentuk ini, terjalin dan
terkombinasi secara utuh yang membentuk dan memungkinkan sebuah puisi itu memantulkan makna, keindahan, dan imajinasi bagi pembaca M. Atar Semi,
1993: 107.