commit to user 62
kekeluargaan, suasana sekolah yang nyaman, suasana kelas diatur fleksibel, jumlah siswa tidak terlalu banyak, dan siswa belajar secara bervariasi.
e. Kondisi siswa
Kondisi siswa merupakan keadaan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Kondisi yang dimaksud bukan hanya keadaan fisik,
melainkan juga keadaaan psikis siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu
proses atau usaha untuk menjadikan siswa belajar dengan memberikan stimulasi kepada siswa agar menimbulkan respons yang tepat untuk mencapai tujuan
belajar yang diinginkan. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan tindakan ke arah yang
positif. Dengan mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran tersebut, kita
ketahui bahwa interaksi antar komponen menjadi faktor penting dalam keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Oleh karena itu kerjasama antara guru
dan murid sangat diperlukan demi kelancaran kegiatan belajar mengajar.
e. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Quantum
Pendekatan pembelajaran
quantum
berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan
apa yang disebutn ya sebagai “
suggestology
” atau “
suggestopedia
”. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengeruhi hasil situasi belajar, dan
setiap detail apa pun memberikan sugesti positif ataupun negatif. Beberapa teknik yang digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan siswa
secara nyaman, memasang musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberi kesan besar sambil
menonjolkan informasi, dan menyediakan guru- guru yang terlatih baik dalam
seni pengajaran sugestif Bobbi DePorter, 2003: 14.
Istilah lain yang hampir dapat dipertukarkan dengan
suggestology
adalah pemercepatan belajar
accelerated learning
. Pemercepatan belajar didefinisikan sebagai “memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang
mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi kegembira an”. Cara ini
commit to user 63
menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak mempunyai persamaan: hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif, kebugaran fisik, dan
kesehatah emosional. Namun semua unsur ini bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif Bobbi DePorter, 2003: 14.
f. Karakteristik Pendekatan Pembelajaran
Quantum
Pendekatan pembelajaran
quantum
yang diterapkan pada penelitian ini mencakup aspek-aspek penting dalam
accelerated learning.
Selain itu, pada pendekatan ini juga berupaya menghubungkan antara bahasa dan perilaku.
Pendekatan ini juga dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru. Keberagaman yang dimiliki siswa akan menghasilkan jalinan
antara siswa dan guru yang beragam pula oleh sebab itu diperlukan upaya guru untuk menggubah atau menciptakan sebuah lingkungan belajar, cara presentasi,
dan rancangan pembelajaran Lozanov dalam Andayani, 2000: 19 Pendekatan ini semula diterapkan dalam pembelajaran di
SuperCamp
, yaitu sebuah program pembelajaran yang mengacu pada percepatan. Pendekatan
pembelajaran
quantum
dipopulerkan oleh
Learning Forum
, yaitu sebuah asosiasi pendidikan international yang menekankan keterampilan akademis, keterampilan
dalam hidup, dan tantangan fisik. Di
SuperCamp
ini, semua kurikulum secara harmonis merupakan kombinasi dari tiga unsur tersebut. Pada dasarnya di
Camp
ini semua siswa harus belajar efektif. Keefektifan ini dapat dicapai melalui keadaan belajar yang menyenangkan Bobbi DePorter,2003: 8.
Dalam program
SuperCamp
tersebut, para siswa harus menginap selama kurang lebih dua belas hari. Para siswa terdiri dari usia sembilan sampai dua puluh
empat tahun. Mereka memperoleh kiat-kiat yang akan membantu dalam kegiatan mencatat, menghafal, membaca cepat, menulis, berkreatifitas, berkomunikasi, dan
membina hubungan. Hasil dari program ini adalah para siswa mendapatkan nilai yang lebih baik, lebih banyak berpartisipasi, dan merasa lebih bangga akan diri
mereka sendiri Vos Groenendal dalam Bobbi DePorter, 2003: 4. Pendekatan pembelajaran
quantum
oleh
Learning Forum
kemudian dikukuhkan sebagai salah satu metodologi pembelajaran dalam bentuk rancangan
pembelajaran, penyajian bahan ajar, dan fasilitas pembelajaran yang tidak harus
commit to user 64
dilaksanakan di
SuperCamp
namun dapat dilaksanakan di kelas-kelas biasa. Pendekatan pembelajaran
quantum
merangkaikan suatu pendekatan pembelajaran yang oleh asosiasi tersebut dianggap sebagai pendekatan yang efektif untuk
dikembangkan menjadi sebuah pendekatan pembelajaran. Dikatakan demikian karena pendekatan ini mampu merangsang multi sensori, multi kecerdasan, dan
relevan dengan perkembangan otak pada masa anak-anak, sehingga pada akhirnya dapat mengembangkan kemampuan guru untuk memacu kemampuan siswa agar
berprestasi Andayani, 2000: 19-20. Sebagai salah satu metodologi pembelajaran, pendekatan pembelajaran
quantum
hampir sama dengan sebuah simfoni. Apabila seseorang menonton sebuah simfoni, ada banyak unsur yang menjadi faktor pengalaman musik orang
tersebut. Unsur-unsur tersebut dapat dibagi menjadi dua yakni konteks dan isi. Konteks adalah latar untuk pengalaman guru. Konteks merupakan keakraban
ruang orkestra sendiri lingkungan belajar siswa, semangat guru dalam menyampaikan materi pada siswa, semangat siswa dalam menerima materi guru,
keseimbangan dalam pembelajaran, kerja sama antara guru, siswa dan lingkingan, dan interpretasi guru terhadap materi yang akan diberikan pada siswa. Semua
unsur ini bersatu padu dan kemudian memunculkan pengalaman bermusik secara menyeluruh. Isi berbeda dengan konteks, namun peranan ini juga sangat penting
dalam pembelajaran. Isi merupakan fasilitas berupa keahlian guru terhadap materi yang akan disampaikan serta mengandung makna menggunakan bakat dan potensi
siswa. Pendekatan pembelajaran
quantum
memiliki petunjuk yang berguna untuk menciptakan
lingkungan belajar
yang efektif,
merancang kurikulum,
menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar. Petunjuk-petunjuk tersebut antara lain:
1 Partisipasi dengan menggubah keadaan kelas dari yang biasa menjadi
kelas yang menarik, 2
Menumbuhkan motivasi dan minat siswa dengan menerapkan metode TANDUR Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan
Rayakan,
commit to user 65
3 Membangkitkan rasa kebersamaan baik antara siswa dan guru maupun
siswa dan siswa lainnya, 4
Meningkatkan daya ingat siswa, dan 5
Membangun daya dengar siswa. Semua petunjuk tersebut, akan menempatkan guru dan siswa pada kesuksesan belajar Bobbi DePorter,
2003: 4-5.
g. Prinsip-prinsip Utama dalam Pendekatan Pembelajaran