HAMBATAN MOBILITAS DI ATAS TEMPAT TIDUR INTOLERANSI AKTIVITAS

6. HAMBATAN MOBILITAS DI ATAS TEMPAT TIDUR

TGL Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan Nama Paraf Hambatan Mobilitas Di Tempat Tidur Berhubungan dengan ฀ Kerusakan Neuromuskular ฀ Paralisis ฀ Kelemahan ฀ Parestesia ฀ Kerusakan Saraf Motorik Atas ฀ Gangguan Persepsi ฀ Gangguan Kognitif ฀ Paralisis Lemah ฀ Paralisis Spastik Ditandai dengan Data Objektif Kemampuan gangguan yang dilakukan sebagai berikut: ฀ Bergerak dari telentang ke duduk selonjor atau dari duduk selonjor ke telentang ฀ Bergerak dari telentang ke tiarap atau dari tiarap ke telentang ฀ Bergerak dari telentang ke duduk atau duduk ke telentang ฀ Berbalik dari sisi ke sisi ฀ Bergerak cepatatau reposisi diri di tempat tidur TujuanKriteria Hasil ฀ Ansietas berkurang ฀ Klien dapat mengontrol kecemasan ฀ Klien dapat menahan diri dari perilaku yang mencederai diri sendiri ฀ Klien dapat berinteraksi dengan baik ฀ Memantau tingkat mobilitas pasien secara terus-menerus ฀ Mengukur kekuatan otot dan mobilitas sendi rentang pergerakan ฀ Melatih rentang pergerakan aktifpasif untuk memperbaiki kekuatan dan daya tahan otot ฀ Melatih teknik membalik dan memperbaiki kesejajaran tubuh ฀ Menyediakan alat bantu ฀ Memberikan manajemen nyeri seperti tarik napas dalam, relaksasi, dan distraksi. Aktivitas Kolaboratif ฀ Bekerjasama dengan ahli terapi fisikokupasi sebagai sumber dalam rencana perkembangan untuk mempertahankanmenigkatk an mobilitas di tempat tidur Universitas Sumatera Utara

7. INTOLERANSI AKTIVITAS

TG L Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan Nama Paraf Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan: ฀ Tirah baringimmobilitas ฀ Nyeri kronis ฀ Kelemahan umum ฀ Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen ฀ Gaya hidup monoton Batasan karakteristik Subjektif ฀ Ketidaknyamanan atau dispnea yang membutuhkan pengerahan tenaga ฀ Melaporkan keletihan atau kelemahan secara verbal Objektif ฀ Denyut jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai resspos terhadap aktivitas ฀ Perubahan EKG selama aktivitas yang menunjukkan aritmia atau iskemia TujuanKriteria Hasil ฀ Klien mampu melakukan aktivitas sesuai kemampuan ฀ Klien mampu menunjukkan penghematan energi ฀ Melakukan penilaian terhadap motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas ฀ Menentukan penyebab keletihan misalnya, karena perawatan, nyeri dan pengobatan ฀ Memantau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas misalnya, takikardia. Disritmia, dispnea, diaforesis, pucat, tekanan hemodinamik, dan frekuensi respirasi ฀ Memantau respon oksigen pasien misalnya nadi, irama jantung, frekuensi respirasi terhadap aktivitas perawatan diri ฀ Memantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber-sumber energi ฀ Memantaumendokumentasikan pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur ฀ Instruksikan kepada pasien dan keluarga dalam menggunakan peralatan, seperti oksigen, selama aktivitas ฀ Mengajarkan kepada pasien dan orang yang penting bagi pasien tentang teknik perawatan diri yang akan meminimalkan konsumsi oksigen ฀ Mengajarkan klien tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan ฀ Menhindari menjadwalkan aktivitas perawatan selama periode istirahat ฀ Membantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala ฀ Merencanakan aktivitas dengan pasienkeluarga yang meningkatkan kemandirian dan daya tahan Aktivitas kolaboratif ฀ Memberikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas ฀ Melakukan kolaborasikan dengan ahli terapi okupasi, fisik danatau rekreasi untuk merencanakan dan memantau program aktivitas, sesuai kebutuhan ฀ Merujuk pada pelayanan kesehatan rumah untuk mendapatkan pelayanan tentang bantuan perawatan rumah, sesuai kebutuhan ฀ Merujuk pada ahli gizi untuk merencanakan makanan untuk meningkatkan asupan tinggi energi. Universitas Sumatera Utara

8. KEKURANGAN VOLUME CAIRAN