Demam Berdarah Dengue DBD Dengue Hemorragic Fever DHF

2. Demam Berdarah Dengue DBD Dengue Hemorragic Fever DHF

Demam berdarah dengue DBD adalah penyakit demam akut dengan ciri- ciri demam manifestasi pendarahan dan bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian.DHF adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh serotif virus dengue ditandai dengan 4 gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi perdarahan, hepatologi dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat menyebabkan kematian. Etiologi Virus dengue serotipe 1,2,3 dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk Aedes Aibupictus, Aedes Polynegiensis dan beberapa spesies lain merupakan vektor yang kurang berperan. Infeksi dengan salah satu serotipe dalam menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe lain. Patofisiologi Sebagai reaksi terhadap infeksi terjadi: a. Aktipitos sistem komplemen sehingga dikeluarkan zat anafilaksin yang menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler dan terjadi perembesan plasma dari ruang intravaskuler ke ruang ekstravaskuler. b. Agregasi trombosit menurut, apabila kelahiran ini berlanjut akan menyebabkan kehilangan fungsi trombosit sebagai akibat mobilitas sel trombosit mudah dari sumsum tulang. Universitas Sumatera Utara c. Kerusakan sel endotel pembuluh darah akan merangsangmengaktivasi faktor pembekuan. Ketiga faktor di atas menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler kerusakan hemostosis, yang disebabkan oleh vaskulopati, trombositopenia dan koagulopati. Derajat Penyakit DHF WHO dan Depkes, 2004 yaitu: a. Derajat I Demam disertai dengan gejala klinis tidak khas.Satu- satunya gejala pendarahan adalah uji torniquet +. b. Derajat II Gejala yang timbul pada DBD derajat I, ditambah pendarahan spontan, biasanya dalam bentuk pendarahan kulit dan atau bentuk pendarahan lainnya. c. Derajat III Kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan denyut nadi yang cepat dan lemah menyempitnya tekanan nadi 20 mmHg atau kurang atau ditandai dengan kulit dingin dan lembab pasien menjadi gelisah. d. Derajat IV Syok berat dengan tidak terabanya denyut nadi maupun tekanan darahnya Universitas Sumatera Utara Skema 6. Patofisiologi Dengue Hemorragic Fever Infeksi Virus Dengue - Demam - Anoreksia - Muntah Trombositopenia Komplek Ag Ab klomplemen Hepatomeg ali Manifestasi pendarahan Permeabilit as vaskuler naik Dehidr asi Demam dengue Kebocoran plasma: - Hemokonsentrasi - Hipoprotenemia - Efusi pleura - Asites D erajat IC Hipovolemia S yok Anor eksia Men ggigil Pendarahan saluran cerna Asid osis Universitas Sumatera Utara Manifestasi Klinik Gejala utama demam berdarah, yaitu: a. Demam Penyakit didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus-menerus, berlangsung 2-7 hari, naik turun tidak mempan dengan obat antipieretik. - Saddle back kurve : demam naik mendadak 1-3 hari : turun naik + 3 hari - Demam I : resah dada + muka : cepat hilang - Malaise, nyeri epigastrium, nyeri kepala, bola mata, sendi - Demam II : rash dada + esktramitas papula : hilang. b. Manifestasi pendarahan Penyebab pendarahan pada DBD ialah vaskulopati, trombositpenia dan gangguan fungsi trombosit serta koagulasi intravaskuler yang menyeluruh. Jenis pendarahan terbanyak adalah pendarahan kulit seperti uji touniquet positif, peteki, purpura, ekimosis dan pendarahan kongjungtiva. Peteki merupakan tanda pendarahan yang sering ditemukan. Tanda ini dapat ditemukan pada hari pertama demam dan hari ke 3,4,5 demam. Pendarahan lain yaitu epitaksis, pendarahan gusi, melena dan hemotemesis dan dapat pendarahan sub konjungtiva atau hematuria. Universitas Sumatera Utara c. Hepatomegali Ditemukan pada permukaan penyakit bervariasi dari hanya sekedar dapat teraba sampai 2-4 cm di bawah lingkungan iga kanan. Derajat pembesaran hati tidak sejajar dengan beratnya penyakit. Namun nyeri tekan pada daerah tepi hati berhubungan dengan adanya pendarahan, pada sebagian kecil kasus dapat dijumpai ikterus. d. Gangguan sirkulasi : Shock Awal: kulit lembab + ekstremitas dingin Hypovolemia: - Nadi kecil + lemah : sehingga tidak teraba - TD turun S+D - Keringat dingin - Ekstremitas dingin - Tampak pucat : shock : demam turun hari 3-7 - Gelisah Komplikasi a. Pendarahan luas Infeksi virus dengue menyebabkan terbentuknya antigen, antibody yang dapat mengangtivasi sistem komplemen, juga menyebabkan agregasi trombosit dan mengaktivasi sistem koagulasi melalui kerusakan sel endotel pembuluh darah. Kedua faktor tersebut menyebabkan pendarahan pada DBD. Pendarahan Universitas Sumatera Utara masih pada DBD diakibatkan oleh trombositopenia, penurunan faktor pembekuan kelainan fungsi trombosit dan kerusakan hidung endotel kapiler. b. Shock Infeksi sekunder oleh virus dengue akan menyebabkan respon antibodi amnestic yang akan terjadi dalam waktu beberapa hari, mengakibatkan proliferasi dan transformasi imfosit dengan menghasilkan titer tinggi antibody lagi ganti dengue. Di samping itu, replikasi virus dengue terjadi juga di dalam limfosit yang bertransformasi dengan akibat terdapatnya virus dalam jumlah banyak. Kemudian terbentuknya virus komplek antigen-antibodi yang selanjutnya mengativitas sistem kamplemer. Pelepasan C 3 a dan Csa akibat aktivitas C 3 dan Cs menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan merembesnya plasma dari ruang intravaskuler ke ruang ekstravaskuler. c. Efusi Pleura Disebabkan oleh infeksi virus dengue yang bisa memecahkan membran kapiler dan memungkinkan pengaliran protein plasma dan cairan yang kemudian masuk ke dalam rongga pleura secara cepat dan akumulasi cairan ini disebut efusi pleura. d. Penurunan kesadaran Saat terjadi infeksi virus dengue kemudian mengalami replikasi maka terbentuk komplek virus antibody yang menyebabkan efek salah satunya permeabilitas kapiler meningkat, Universitas Sumatera Utara sehingga terjadi penurunan transportasi O 2 ke otak, sehingga terjadi penurunan kesadaran. e. Disseminated Intravaskuler Coagulantick DIC Pendarahan yang terjadi pada pasien DBD terjadi karena tranbostopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi. Pendarahan hebat dapat terjadi trauma pada fraktus gastrointestinal.Perembesan plasma akan menyebabkan pembekuan intravaskuler yang mengaktifkan mekanisme gibrinditik, akibatnya enzim proteotik yaitu plasmin aktif. Sebagai substrat untuk plasmin fibrin dipecah menjadi beberapa polipeptida fibrin split product atau fibrin digredatic product FDP. Pada keadaan fibrinolisis patologis terjadi pemecahan fibrinogen dan faktor beku lainnya, terutama faktor V, VII dan fibrin, FDP merupakan antikoagulasi yang menghambat reaksi trombin- fibrinogen. Gangguan pembekuan dapat terjadi karena antikoagulasi yang beredar di darah yang menyebabkan disseminated intravaskuler. Pemeriksaan Penunjang Lakukan pemeriksaan hemoglobin, hemotokrit, hitung trombosit, uji seidolgi HI, Dengue Blot.Trombositopenia ringan sampai nyata bersamaan dengan hemo konsentrasi adalah gejala yang spesifik. Leukosit normal pada 1-3 hari pertama, menurun saat akan terjadi syok dan meningkatkan saat syok teratasi. Universitas Sumatera Utara Trombositopenia 100.000Ui dan hemokonsentrasi nilai hemotokrit lebih dari 20 dari normal. Indikator fase syok: - Hari sakit ke 4-5 - Suhu turun - Nadi cepat tanpa demam - Tekanan nadi turunhipotensi - Leukopenia 5000 mm 3 Penatalaksanaan Medis Prinsip-prinsip penanganan DHF a. DHF tidak syok - Penggunaan cairan peroral Indikasi parential: - Obat-obatan : Antipiretik, Antikonvulsan - Observasi terhadap tanda-tanda shock b. DHF dan Syok - Atasi segera hipovolemik - Lanjutkan penggunaan cairan dari pembuluh darah 12-24 jam 48 jam - Beri darah segera, bila terjadi pendarahan hebat.

3. TUMBUH KEMBANG ANAK