49
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan desain fenomenologi deskriptif untuk mengeksplorasi secara mendalam sebuah fenomena
tentang persepsi perawat dan manajer perawat dalam memberikan spiritual care pada pasien di rumah sakit.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUD DR Djoelham Binjai. Lokasi penelitian tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa di RSUD DR Djoelham Binjai belum
pernah dilakukan penelitian tentang Persepsi Perawat Dan Manajer Perawat Tentang Spiritual Care, selain itu RSUD DR Djoelham Binjai merupakan rumah
sakit umum daerah yang pertama di Sumatera Utara yang memperoleh penghargaan ISO 2001 : 2008 tentang Sistem Manajemen Mutu, hal ini berarti
RSUD DR Djoelham Binjai sudah meningkatkan pelayanan keperawatan dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Pengambilan data dilakukan pada
bulan April 2014 – Juni 2014.
3.3. Informan
Informan dalam penelitian ini adalah manajer perawat dan perawat di RSUD DR Djoelham Binjai dengan pemilihan sampel secara purposive sampling.
Jumlah informan dalam penelitian ini hingga mencapai saturasi data adalah perawat 8 orang dan manajer perawat 7 orang. Saturasi data yang terjadi pada
penelitian yaitu informasi yang ditemukan mengalami pengulangan dan mempunyai makna yang sama dengan informan lainnya, sehingga tidak ada
Universitas Sumatera Utara
informasi baru yang dapat diambil melalui pengumpulan data lebih lanjut. Seluruh informan pada penelitian ini telah memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan
peneliti. Kriteria inklusi tersebut yaitu perawat dan manajer perawat yang pernah merawat pasien dengan penyakit terminal, mempunyai masa kerja lebih dari satu
tahun, bersedia diwawancarai, sukarela, dan tidak dibawah tekanan Mahmoodishan, 2010; Polit dan Hungler, 2001.
3.4. Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan setelah memperoleh surat ijin penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan RSUD DR
Djoelham Binjai. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan kualitatif, peneliti mengumpulkan sendiri data-data yang diperlukan. Selanjutnya akan
diuraikan tentang metode dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.
3.4.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam indepth interview. Wawancara mendalam dipilih dalam
penelitian ini untuk mengeksplorasi secara mendalam persepsiinforman terkait dengan pemberian spiritual care. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih
dahulu menemui Kepala Bidang Keperawatan untuk memberitahukan dan menjelaskan tentang penelitian yang dilakukan. Setelah mendapat ijin dari Kepala
Bidang Keperawatan, selanjutnya peneliti menemui beberapa manajer perawat untuk menjelaskan tentang penelitian, meminta kesediaan manajer perawat untuk
bersedia menjadi informan sekaligus meminta bantuan manajer perawat untuk memilih informan perawat yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh
Universitas Sumatera Utara
peneliti, kemudian mencari waktu yang tepat untuk mengadakan wawancara sehingga tidak mengganggu pekerjaan diruangan.
Sebelum melakukan wawancara terhadap informan pertama, peneliti melakukan pilot study, pilot study bertujuan sebagai latihan dalam melakukan
tehnik wawancara dan membuat transkrip. Peneliti melakukan pilot study pertamakali disalahsatu rumah sakit di Medan, pilot study berikutnya di RSUD
DR Djoelham Binjai yangdilakukan pada 1 orang perawat dan 1 orang manajer perawat, perawat dan manajer perawat pada pilot study tidak diikutsertakan
menjadi informan dalam penelitian ini. Hasil wawancara dari pilot study dibuat dalam bentuk transkrip. Selanjutnya dikonsultasikan kepada pembimbing. Setelah
mendapat persetujuan pembimbing peneliti melanjutkan wawancara kepada informan.
Dalam proses melakukan wawancara, peneliti menemui informan, kemudian peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan penelitian, dan
proses pengumpulan data yang dilakukan. Peneliti juga menjelaskan bahwa proses wawancara akan direkam dengan audio recorder dan meyakinkan informan
bahwa hasil wawancara tidak akan diberitahukan kepada pihak manapun, dan hanya digunakan untuk kepentingan proses penelitian. Setelah informan mengerti
dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian, informan menandatangani lembar persetujuan, kemudian peneliti melakukan wawancara sesuai dengan kontrak
waktu dan tempat yang sudah disepakati. Wawancara dilakukan dengan metode indepth interview dengan durasi
wawancara 60-90 menit. Selama proses wawancara dilakukan diusahakan dalam keadaan tenang, nyaman, dan menjaga privasi informan. Beberapa ruangan yang
dijadikan sebagai tempat wawancara yaitu ruang manajer perawat, ruang perawat,
Universitas Sumatera Utara
ruang pasien yang pada saat itu tidak ada pasien, dan ruang perawat jaga menko. Posisi duduk antara peneliti dan informan pada saat wawancara adalah
berdampingan dan berhadap-hadapan dengan jarak kurang dari 1,5 meter dimana alat perekam masih bisa merekam dengan jelas suara peneliti dan informan.
Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara berdasarkan panduan wawancara yang telah ada. Pertanyaan awal yang ditanyakan kepada informan
adalah “Menurut ibubapakkakak apakah yang dimaksud dengan perawatan spiritual pada pasien?”. Ditengah berlangsungnya wawancara peneliti melanjutkan
berbagai pertanyaan dengan menggunakan tehnik probing. Tehnik probing yang dilakukan selama wawancara dengan mengajukan pertanyaan seperti; “Bisakah
ibubapakkakak menjelaskan lebih dalam lagi tentang...?, “Kemudian apa yang ibubapakkakak lakukan?”.
Peneliti juga menggunakan tehnik silence sebagai cara untuk memberikan kesempatan kepada informan mengingat kembali dan menceritakan tentang hal-
hal yang diketahuinya. Peneliti berupaya tidak mengarahkan jawaban informan dan membiarkan informan mengungkapkan persepsinya secara bebas atas
pertanyaan yang diajukan selama proses wawancara sehingga data yang diperoleh merupakan informasi yang alamiah.
Sebelum mengakhiri wawancara, peneliti mengajukan pertanyaan seperti;”Apakah masih ada yang ingin ibubapakkakak sampaikan?”. Setelah
semua pertanyaan sudah diajukan kepada informan, peneliti menutup wawancara dengan mengucapkan terimakasih, apabila masih ada data yang belum lengkap,
peneliti berharap informan bersedia untuk dilakukan wawancara, peneliti juga melakukan kontrak kembali dengan informan untuk bertemu setelah transkrip
selesai untuk validasi data.
Universitas Sumatera Utara
Validasi tema dan subtema akhir berdasarkan temuan hasil penelitian dijelaskan kepada seluruh informan. Seluruhnya setuju dengan tema dan subtema
yang muncul. Setelah melakukan validasi tema dan subtema, peneliti menyampaikan bahwa proses penelitian telah selesai, peneliti mengucapkan
terimakasih atas partisipasi informan selama proses penelitian.
3.4.2. Alat pengumpulan Data
Alat pengumpulan data utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrument penelitian untuk mengumpulkan deskripsi yang kaya tentang
persepsi perawat dan manajer perawat tentang spiritual care dan mengembangkan hubungan antara peneliti dan informan melalui wawancara intensif Polit Beck,
2008 ; Denzin Lincoln, 2009.
Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan kuisioner data demografi yang terdiri dari inisial, jenis kelamin, umur, pendidikan, status, dan
lama bekerja diruang pasien penyakit terminal, disamping itu peneliti juga menggunakan panduan wawancara untuk perawat dan manajer perawat. Panduan
wawancara untuk perawat terdiri dari 6 item yaitu : Menurut saudara apa yang dimaksud dengan perawatan spiritual pada pasien?, Bisakah saudara menjelaskan
tentang kebutuhan spiritual pasien dengan penyakit terminal?, Bisakah saudara menjelaskan manfaat perawatan spiritual bagi pasien? Bisakah saudara
menjelaskan kegiatan perawat dalam perawatan spiritual bagi pasien? Bisakah saudara menjelaskan hambatan yang dihadapi dalam memberikan perawatan
spiritual pada pasien? Apa harapan saudara dimasa yang akan datang tentang perawatan spiritual pada pasien?. Panduan wawancara untuk manajer perawat
terdiri dari 4 item yaitu : Menurut saudara apa yang dimaksud dengan perawatan spiritual pada pasien?, Bisakah saudara menjelaskan tentang kebutuhan spiritual
Universitas Sumatera Utara
pasien dengan penyakit terminal?, Bisakah saudara menjelaskan peran saudara dalam perawatan spiritual bagi pasien?, Apa harapan saudara dimasa yang akan
datang tentang perawatan spiritual?. Panduan wawancara dibuat sendiri oleh peneliti dan sebelum diajukan
kepada informan terlebih dahulu dilakukan content validity dengan tiga expert. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menilai relevansi dari setiap item dengan
ukuran yang diinginkan. Hasil Content Validity Index CVI panduan wawancara untuk perawat adalah 0,95 dan manajer perawat adalah 0,92, hal ini berarti
panduan wawancara memiliki isi yang valid Davis, 1992; Grant Davis, 1997; Lynn, 1986 dalam Polit Beck, 2006.
Selain panduan wawancara, catatan lapangan field note juga merupakan alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini. Field note
merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian
kualitatif. Catatan lapangan berupa dokumentasi respon non verbal selama proses wawancara berlangsung Polit Beck, 2008. Hasil catatan lapangan pada
penelitian ini berisi inisial, tempat wawancara, tanggal, waktu, situasi tempat, deskripsi atau gambaran informan, serta respon non verbal informan selama
proses wawancara. Alat pengumpulan data lainnya yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah alat perekam suara IC Recorder. Selama melakukan pengumpulan data melalui wawancara yang dilakukan bersama informan, peneliti merekam
semua hasil wawancara tersebut. Alat bantu lainnya yang peneliti gunakan adalah kertas dan pensilpulpen untuk mencatat hal-hal penting terkait kata-kata kunci
penting dan kejadian yang penting.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Variabel dan Defenisi Operasional
Defenisi operasional dari variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah persepsi tentang spiritual care yaitu suatu proses menerima, menyeleksi,
mengorganisasi dan mengartikan yang dilakukan oleh perawat dan manajer perawat terkait dengan keperawatan spiritual yang mereka berikan kepada pasien
untuk membantu pasien menghadapi penyakitnya berdasarkan nilai-nilai spiritual perawat yaitu mengakui martabat dan menghormati pasien, interaksi yang ramah
dan simpatik, mendengarkan dengan penuh perhatian, memberi kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan kebutuhan pasien, dan memberikan
kekuatan pada pasien dalam menghadapi penyakitnya.
3.6. Metode Analisis Data