f. Pengetahuan kurang
Kurangnya pengetahuan perawat tentang spiritual care dapat menjadi hambatan bagi perawat untuk melaksanakannya. Hal ini diungkapkan oleh
seorang informan sebagai berikut: “...karena pengetahuan kita dalam perawatan spiritual masih
kurang.”[P8]
Pernyataan ini didukung informan lainnya, seperti kutipan dibawah ini: “kurangnya pemahaman perawat tentang pentingnya asuhan
keperawatan spiritual.” [P4] E. Harapan terhadap
spiritual care
Harapan terhadap spiritual care disusun dari beberapa subtema yaitu : a. jumlah perawat ditambah, b peningkatan pengetahuan, c dukungan dari
pimpinan, d fasilitas dilengkapi. Subtema tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
a. Jumlah perawat ditambah
Menurut informan jika jumlah perawat ditambah maka perawat mempunya lebih banyak waktu untuk memperhatikan dan memenuhi kebutuhan spiritual
pasien, sehingga semuanya balance. Seperti diungkapkan informan sebagai berikut:
“harapan aku ya inilah … SDMnya itu mesti ditambah, jadi dengan adanyapenambahan perawat itu tadi sehingga perawat bisa lebih
kepasien,sehingga semuanya balance … seperti itulah harapankuSuara pelan. [P2]
Informan lain juga berharap agar jumlah perawat ditambah, karena jumlah
perawat sedikit, sedangkan pasien banyak, sehingga perawat bingung pekerjaan mana yang didahulukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
“jumlah perawat kayaknya kak,karena jumlah perawat sedikit pasiennyabanyak,dalam arti seperti ini kak,pasien full,perawat yang
jaga cuma dua,jadi nggak maksimal kita jadinya untuk melakukan secara komprehensif, jadi kesulitan kita ya itu tadi jumlah pasien
banyak,perawatnya cuma dua, klo sayaperawat kerja cuma dua orang,pasien banyak,terakhir kami bingung harus
mengerjakanmemperhatikan yang mana,jadi kadang-kadang pasien merasa kita pilih kasih,ah suster itu-itu aja yang diperhatikan,aku
nggak didampingi,jadi kayaknya terkesan nggak adil, lebih besar hambatannya jumlah perawat tadi.” [P6]
b. Peningkatan pengetahuan