Peran manajer perawat dalam spiritual care

positif d. Mendengarkan keprihatinan pasien e. Menyentuh pasien :memeluk,membelai, berpegangan tangan e. Bertindak sebagai advokat : NO NIC Label Perencanaan NIC Pelaksanaan NIC untuk mengungkapkan keprihatinan Perawat hadir secara fisik untuk membantu keluarga dan pasien 4. Mendengarkan dengan aktif a. Menetapkan tujuan untuk berinteraksi b. Menunjukkan kesadaran dan kepekaan terhadap emosi pasien c. Mendorong pasien untuk merefleksikan sikap, pengalaman masa lalu dengan situasi saat ini a. Membiarkan pasien bercerita tentang pasien sendiri b. Mendorong pasien untuk selalu semangat c. Melakukan diskusi tentang hal-hal yang tidak pasti 5. Humor Membuat cerita lucu sehingga pasien gembira Membuat humor dengan cerita lucu 6. Sentuhan Memegang tangan pasien untuk memberikan dukungan emosional Memegang tangan pasien 7. Terapi sentuhan Memegang tangan pasien dengan lembut Menyampaikan energy positif melalui sentuhan 8. Peningkatan Kesadaran diri Membantu pasien untuk mengidentifikasi sumber motivasi Menyampaikan pada pasien tentang keyakinan yang positif 9. Rujukan Mengidentifikasi asuhan keperawatankesehatan yang dibutuhkan pasien Mengidentifikasi kebutuhan spiritual pasien 10. Terapi musik Memfasilitasi partisipasi aktif pasien, misalnya memainkan alat musik atau bernyanyi jika hal ini diinginkan dan layak Menyanyikan lagu-lagu rohani bersama pasien untuk menenangkan pasien

2.4. Peran manajer perawat dalam spiritual care

Menurut Amankwa et al 2009 peran manajer perawat dalam menyediakan spiritual care bagi pasien tergantung pada beberapa faktor, tetapi Universitas Sumatera Utara tujuan akhirnya hanya dapat dicapai ketika manajer perawat memahami tentang spiritual care dan menanamkan sikap dan nilai-nilai kepada orang-orang dalam hal ini perawat yang dipimpinnya, untuk itu peran manajer perawat adalah melakukan advokasi dalam pembuatan kebijakan untuk staf perawat terkait dengan peningkatan pelayanan spiritual care oleh perawat karena penyediaan spiritual care bagi pasien rawat inap merupakan salah satu area yang membutuhkan pengembangan kebijakan oleh manajer perawat. Manajer perawat juga berperan memberikan bimbingan dan dukungan atau motivasi bagi perawat, bertanggungjawab untuk memimpin perawat dalam melaksanakan spiritual care dan menciptakan lingkungan perawatan yang mendukung intervensi spiritual care bagi pasien,jika manajer perawat melaksanakan program-program kegiatan spiritual care, maka staf perawat akan mendapatkan arah yang jelas terkait spiritual care McSherry, 2010; Jenkins, 2010; Mehaan, 2012; Battey 2012. Sebaliknya jika manajer perawat tidak diberikan kekuasaan yang cukup oleh rumah sakit dan manajer perawat memaksakan perawat untuk melakukan apapun untuk rumah sakit tanpa mempertimbangkan kesejahteraan mereka akibatnya perawat merasa rendah diri, tidak berdaya dan merasa diabaikan Fen Wu dan Ying Lin, 2011. Amankwaa 2009 mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi persepsi manajer perawat tentang peran mereka dalam menyediakan spiritual care. Faktor internal terdiri dari persepsi manajer perawat tentang spiritual care terkait dengan keagamaan, manfaat spiritual care sebagai ukuran kenyamanan, intervensi spiritual care oleh pemuka agama, perasaan yang Universitas Sumatera Utara tidak nyaman, kepribadian manajer perawat misalnya sifat, kebutuhan, dan skilnya, dan kebijakan tentang holistic spiritual. Faktor eksternal yaitu tidak adanya pengawasan, tidak ada pendidikan dan pelatihan spiritual care , pengaruh dari tren profesi yaitu holistic care, dan job description yang tidak jelas. Hasil penelitian Amankwaa 2009 merekomendasikan empat hal untuk meningkatkan peran manajer perawat dalam memberikan spiritual care :

a. Menyertakan aspek spiritualitas dalam pelatihan kepemimpinan