Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Soal Uraian Untuk No. 2, 3, 5, 7, 8, 9 Tabel 3.4 Kriteria Penskoran Soal Uraian Untuk No. 4, 6, 10, 11, 12, 13 Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Soal Uraian Untuk No. 1, 14, 15, 16 Skor Kriteria Tidak menjawab sama sekali 1 Menjawab dengan cara benar namun belum mendapat hasil akhir 1,5 Menjawab sampai akhir dengan cara yang benar namun hasil akhir salah 3 Menajawab dengan cara dan hasil yang benar Skor Kriteria Tidak menjawab sama sekali 1 Menjawab dengan cara benar namun belum mendapat hasil akhir 2,5 Menjawab sampai akhir dengan cara yang benar namun hasil akhir salah 5 Menajawab dengan cara dan hasil yang benar Skor Kriteria Tidak menjawab sama sekali 1 Menjawab dengan cara benar namun belum mendapat hasil akhir 6 Menjawab sampai akhir dengan cara yang benar namun hasil akhir salah 12 Menajawab dengan cara dan hasil yang benar Tabel 3.6 Kriteria Penskoran Soal Uraian Untuk No. 17

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. 5 Pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu: 6                 2 2 11 1 1 i i S S n n r Keterangan: r 11 : Reliabilitas instrumen  2 i S : Jumlah varians skor tiap-tiap item 2 i S : Varian total n : Banyak Butir Soal

c. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Uji tingkat kesukaran butir soal bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan untuk mengukur tingkat kesukaran. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut: 5 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, hlm. 16 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Askara 2009, h. 72 Skor Kriteria Tidak menjawab sama sekali 1 Menjawab dengan cara benar namun belum mendapat hasil akhir 5 Menjawab sampai akhir dengan cara yang benar namun hasil akhir salah 10 Menajawab dengan cara dan hasil yang benar Untuk mengukur taraf kesukaran butir soal digunakan rumus berikut ini: 7 Keterangan : Mean = Skor rata-rata peserta didik untuk butir soal tertentu. Skor maksimum = Skor tertinggi yang telah ditetapkan untuk nomor soal Kriteria Indeks Kesukaran Item sebagai berikut: Tabel 3.7 Klasifikasi Tingkat Kesukaran

d. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda item ialah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi pandai, dengan siswa yang berkemampuannya rendah demikian rupa sehingga sebagian besar testee yang memiliki kemampuan tinggi untuk menjawab butir item tersebut lebih banyak yang menjawab betul, sementara testee yang kemampuannya rendah untuk menjawab butir item tersebut sebagian besar tidak menjawab item dengan betul. Daya pembeda tiap butir-butir soal ditentukan dengan rumus: 8 7 Idrus Alwi, Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Jakarta: Saraz Publishing, 2013 h.124 8 Ibid, 128 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda Besarnya Interpretasi D: 0,00 – 0,19 Jelek D: 0,20 – 0,39 Cukup D: 0,40 – 0,69 Baik D: 0,70 – 1,00 Baik sekali D: Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai D negatif sebaiknya dibuang saja.

G. Teknik Analisis Data

Data tes yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai berikut:

a. Uji Prasyarat Analisis Data Kuantitatif

1 Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Teknik uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi kuadrat  dengan rumus: 9  dimana: f o = frekuensi dari hasil penelitian f e = frekuensi yang diharapkan 9 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Penelitian Pemula, Bandung: Alfabeta, 2004, h. 124. Hipotesis : H o = Data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 = Data sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal Sementara itu, kriteria tes yang digunakan adalah apabila  hitung  tabel , dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal. Sedangkan bila  hitung  tabel , maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari sampel tidak berdistribusi normal. Setelah melakukan serangkaian tahapan di atas, langkah selanjutnya adalah menentukan harga  tabel dengan taraf signifikan 0,05, pada derajat kebebasan dk = 1- α k-3. 10 Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika  hitung ≤  tabel , maka terima H dan tolak H 1 Jika  hitung  tabel , maka tolak H dan terima H 1 Langkah akhir dari uji normalitas adalah penarikan kesimpulan. 2 Uji Homogenitas Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas diperoleh dengan melakukan uji Fisher. Teknik yang digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini adalah uji Fisher, dengan rumus: 11 Hipotesis: H : Kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang sama. H 1 : Kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang berbeda. Kriteria pengujian: a Jika F hitung F tabel, maka H diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. 10 Idrus Alwi, Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Jakarta: Saraz Publishing, 2013 h. 61 11 Ibid h. 120. b Jika F hitung F tabel, maka H o ditolak, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. c dk =  2 1 F dk Varians Terbesar-1, dk Varians Terkecil-1 3 Pengujian Hipotesis Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Rumus yang digunakan untuk melakukan uji t adalah: 12 K E gab K E n n s X X 1 1     dengan: √ dimana: ̅̅̅ = rata-rata skor kelompok eksperimen ̅̅̅ = rata-rata skor kelompok kontrol = varians gabungan = varians kelompok ksperimen = varians kelompok kontrol = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen = jumlah anggota sampel kelompok kontrol 4 Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: H : H 1 : keterangan: H = Hasil belajar matematika siswa MIN parung dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif metode turnamen belajar lebih kecil atau sama dengan hasil belajar matematika siswa yang diberikan secara konvensional. 12 Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005 Cet. 6 h. 239 H 1 = Hasil belajar matematika siswa MIN parung dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif metode turnamen belajar lebih besar dari hasil belajar matematika siswa yang diberikan secara konvensional. Rata-rata hasil belajar Matematika siswa yang diberikan strategi pembelajaran aktif metode turnamen belajar terhadap hasil belajar siswa MIN parung pada konsep bilangan pecahan. Rata-rata hasil belajar Matematika siswa yang diberikan secara konvensional