Pengujian Hipotesis Penelitian Pengujian Hipotesis Penelitian dan Pembahasan

pertemuan ini sudah terjadi interaksi dan tanya jawab antara siswa dengan guru. Pertemuan selanjutnya sampai dengan pertemuan terakhir, siswa sudah mulai terbiasa dengan metode turnamen belajar learning tournament. Siswa terlihat lebih antusias dengan pembelajarannya dan terlihat lebih aktif dari pertemuan sebelumnya. Sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan menunjukkan peningkatan pada pemahaman siswa. Hal ini terbukti dengan adanya hasil yang baik pada saat siswa mengerjakan lembar kerja siswa LKS. Sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Siswa hanya menerima semua penjelasan dari guru dan mencatat materi yang telah diberikan oleh guru. Dan terkadang juga ada beberapa siswa yang bertanya, namun lebih banyak siswa yang pasif selama pembelajaran berlangsung. Banyak siswa yang mengobrol dengan temannya, ada siswa yang bercanda dengan temannya dan masih banyak lagi aktivitas- aktivitas lain yang dilakukan oleh siswa. Sehingga banyak siswa yang pasif selama pembelajaran, mereka hanya aktif untuk hal-hal yang bersifat negatif. Sehingga proses belajar mengajarnya juga tidak dapat terkondisikan dengan baik, sehingga hasil belajar pada kelas kontrol tidak dapat maksimal. Oleh karena itu, hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode turnamen belajar lebih baik dibandingkan dengan yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Hal ini dapat terjadi karena metode turnamen belajar mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Melvin L Silbermen terkait dengan beberapa kelebihan metode turnamen belajar. Adapun kelebihan metode turnamen belajar juga adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan memberikan tugas belajar yang diberikan secara berkelompok kecil peserta didik, dukungan sejawat, keragaman pandangan, pengetahuan dan keahlian, membantu mewujudkan belajar dengan cara bekerjasama satu bagian yang berharga untuk iklim belajar dikelas. Metode turnamen belajar merupakan salah satu cara belajar dimana siswa diarahkan untuk lebih banyak mendominasi proses pembelajaran, yang bertujuan agar siswa aktif dalam belajar, melatih belajar sendiri, dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugasnya dalam kelompok. Pembelajaran aktif dengan strategi turnamen belajar dilakukan dengan permainan yang bersifat kompetisi tim dan penggabungan kelompok belajar serta kerja sama. Kompetisi atau persaingan dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk persaingan kelompok, juga persaingan dalam bentuk individu. Kompetisi dapat dilakukan dengan cara bekerja kelompok kemudian bersaing dengan kelompok lain sehingga hal ini akan meningkatkan semangat anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang serta dapat menarik perhatian anak didik. Kompetisi yang dimaksud bukan kompetisi untuk saling menjatuhkan dan yang lain direndahkan, tetapi kompetisi yang dimaksud adalah kompetisi dalam kelompok belajar agar mencapai hasil yang lebih tinggi tanpa menjatuhkan orang atau siswa. Menurut Sudjana, bahwa kerja sama dan persaingan dapat digunakan sebagaivariasi dalam kegiatan belajar siswa sehingga menunjang motivasi dan perhatian belajar. Keunggulan lain adalah mengoptimalkan partisipasi siswa. Metode ini memberikan kesempatan pada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukan partisipasi mereka pada orang lain. Membantu siswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap secara aktif. Berdasarkan teori tersebut dapat terbukti bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif metode turnamen belajar berpengaruh terhadap hasil belajar yang baik bagi siswa. Adapun temuan dalam penelitian, kekurangan dari metode turnamen belajar adalah guru harus membuat ringkasan materi dengan singkat dan jelas, sehingga hal ini dapat menyebabkan siswa yang cenderung pendiam dan pasif dalam mengikuti diskusi kelompok sulit memahami materi tersebut, maka guru dalam hal ini harus melakukan komunikasi agar siswa terlibat aktif