B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Beberapa penelitian yang menerapkan strategi aktif learning Herlina pada tahun 2009.
Dengan skripsi berjudul: “pengaruh pembelajaran aktif dengan metode learning tournament terhadap hasil matematika siswa”. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Tarbiyah Pendidikam Matematika.
35
Menunjukan bahwa hasil belajar matematika yang diajarkan dengan metode turnemen belajar lebih tinggi, dan berpengaruh positif terhadap hasil belajar
siswa. Adapun yang lainnya yang menerapkan strategi aktif learning yaitu, Siti
Nurasyah pada tahun 2006. Dengan skripsi berjudul: “pengaruh penerapan active learning terhadap hasil belajar Biologi siswa”. Universitas Negeri Jakarta,
Fakultas MIPA.
36
Menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dalam artian hasil belajar biologi siswa yang menggunakan active
learning lebih tinggi daripada hasil belajar biologi yang diajarkan tanpa menggunakan active learning. Berdasarkan penelitian ini dijelaskan juga banyak
strategi aktif learning yang dapat dipilih dan di sesuaikan dengan materi yang akan disajikan, sehingga ini dapat diterapkan pada mata pelajaran selain biologi.
Siswa menjadi lebih termotivasi, aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar disebabkan oleh materi yang menarik karena ditulis rapi dengan cerita.
C. Kerangka Berfikir
Kegiatan pembelajaran matematika merupakan proses yang mengarahkan siswa untuk belajar agar pada diri siswa terjadi perubahan tingkah laku baik dalam
hal pengetahuan, kemempuan dan keterampilan akan sesuatu secara kritis dalam berpikir. Keberhasilan proses pembelajaran matematika akan membentuk pola
pikir dan intuisi yang matang dalam berbagai hal yang mempengaruhi
35
Herlina, “pengaruh pembelajaran aktif dengan metode learning tournament terhadap hasil
matematika siswa”, Skripsi pada Strata Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2009, h. 38, tidak dipublikasikan.
36
Ibid, h.38
kemempuan siswa dalam berinteraksi baik dengan sesamanya maupun dengan lingkungan alam sekitarnya, yang kemudian dapat mempengaruhi masa depannya.
Pada proses pencapaian tujuan pembelajaran matematika, metode pembelajaran merupakan salah satu unsur yang dapat menentukan tingkat
keberhasilan pembelajaran. Dengan demikian pemilihan metode pembelajaran dirasakan sangat penting agar proses dan tujuan pembelajaran yang direncanakan
dapat tercapai. Dalam pemilihan metode pembelajaran perlu diperhatikan pula mengenai kesesuaian dengan perkembangan peserta didik baik dari segi umur,
latar belakang, tingkat kecerdasan dan unsur perkembangan yang lainnya. Metode turnamen belajar merupakan salah satu cara belajar dimana siswa
diarahkan untuk lebih banyak mendominasi proses pembelajaran, yang bertujuan agar siswa aktif dalam belajar, melatih belajar sendiri, dan bekerja sama dalam
menyelesaikan tugasnya dalam kelompok. Metode turnamen belajar juga adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan memberikan tugas belajar yang
diberikan secara berkelompok kecil peserta didik. Dukungan sejawat, keragaman pandangan, pengetahuan dan keahlian, membantu mewujudkan belajar dengan
cara bekerjasama satu bagian yang berharga untuk iklim belajar dikelas. Keunggulan lain adalah mengoptimalkan partisipasi siswa. Metode ini
memberikan kesempatan pada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukan partisipasi mereka pada orang lain. Membantu siswa mendapatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap secara aktif. Peranan guru dalam metode ini hanya sebatas menjadi motivator yang membantu kebutuhan-kebutuhan siswa dalam proses
belajarnya, serta menjadi sumber informasi apabila dibutuhkan oleh siswa. pada pelaksanaannya siswa hanya diberikan gambaran dan langkah-langkah secara
garis besar, kemudian siswa mengolah dan mendiskusikannya, sehingga menemukan kesimpulan sendiri dari apa yang dipelajarinya. Dengan
menggunakan metode ini siswa akan mengalami kepuasan dan motivasi tersendiri dalam memahami pelajaran.
Penggunaan metode turnamen belajar membuat siswa berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan, sehingga suasana belajar dikelas lebih menarik
dan siswa dapat berinteraksi lebih dalam. Sedangkan menggunakan metode
konvensional, siswa hanya menjadi pendengar selama proses pembelajaran dan tidak dapat mengembangkan kemampuan mereka secara mendalam. Dari uraian
tersebut, diasumsikan bahwa pembelajaran dengan mengguanakan metode turnamen belajar akan memberikan hasil yang lebih baik daripada menggunakan
metode konvensional.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritik, peneliti dapat memberikan hipotesis terhadap tindakan yang akan digunakan yaitu:
”Hasil belajar matematika siswa kelas IV yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Turnamen Belajar lebih
tinggi daripada siswa kelas IV yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional”
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Tempat Penelitian Penelitian ini akan di laksanakan di MIN Parung, Jl. H. Mawi Kp. Jati
RT. 0205 Desa Parung Kec. Parung Kab. Bogor. b. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakasanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2013 2014, pada bulan Februari, tanggal 20 Februari
– 5 April 2013.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperimen. “Penelitian kuasi
eksperimen mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. ”
1
Penggunaan metode quasi-eksperimen dalam penelitian ini dipandang tepat karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi
tentang pengaruh strategi pembelajaran aktif metode turnamen belajar terhadap hasil belajar Matematika siswa.
Desain penelitian yang digunakan yaitu “Randomized Posttes-Only Control
Group Design.”
2
Rancangan ini melibatkan dua kelompok yang di pilih secara acak, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selanjutnya kelompok
eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif metode turnamen, sedangkan kelompok kontrol diberikan pembelajaran
menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah perlakuan kedua kelas diberikan posttest untuk lebih jelasnya desain penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2010, cet.10, h.114
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011 cet 7 hal. 206