Hasil Belajar Matematika Hasil Belajar Matematika
5. Sintesis, dalam sintesis, siswa diminta untuk melakukan generalisasi. 6. Evaluasi, dalam evaluasi siswa diminta untuk menerapkan pengetahuan
dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai suatu kasus. Tujuan ranah afektif berhubungan dengan hierarki perhatian, sikap,
penghargaan, nilai, perasaan dan emosi Davies, 1986 : 97; Jarolimek dan Foster, 1981 : 148. Kratwohl, Bloom, Masia mengemukakan taksonomi
tujuan ranah afektif sebagai berikut: 1. Menerima, tujuan ranah afektif berupa perhatian terhadap stimulasi
secara pasif yang meningkat secara lebih aktif. Dalam menerima, siswa diminta untuk menunjukan kesadaran, kesediaan untuk menerima, dan
perhatian terkontrolterpilih. 2. Merespons, untuk merespons, siswa diminta untuk menunjukan
persetujuan kesediaan, dan kepuasan dalam merespon. 3. Menilai, dalam menilai siswa dituntut untuk menunjukan penerimaan
terhadap nilai. 4. Mengorganisasi, untuk menunjukan kemampuan mengorganisasikan ini,
siswa diminta untuk mengorganisasikan nilai-nilai ke suatu organisasi yang lebih besar.
5. Karakteristik, dalam karakteristik ini, siswa diminta untuk menunjukan kemampuannya dalam menjelaskan, memberikan batasan, atau
mempertimbangan nilai-nilai yang direspons. Tujuan ranah psikomotorik berhubungan dengan keterampilan motorik,
manipulasi benda tau kegiatan yang memerlukan koordinasi syaraf dan skoordinasi badan Davies, 1986 : 97. Kibler, Barket dan miles 1970
mengemukakan taksonomi ranah tujuan psikomotorik sebagai berikut: 1. Gerakan tubuh yang mencolok, merupakan kemampuan gerakan tubuh
yang menekankan kepada kekuatan, kecepatan, ketepan tubuh yang mencolok, siswa harus mampu menunjukan gerakan yang menggunakan
kekuatan tubuh, gerakan yang memerlukan kecepatan tubuh, gerakan yang memerlukan ketepatan posisi tubuh.
2. Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan, dalam gerakan yang dikoordinasikan siswa harus mampu menunjukan gerakan-gerakan
berdasarkan gerakan yang dicontohkan atau gerakan yang diperintahkan secara lisan.
3. Perangkat komunikasi nonverbal, dalam perangkat komunikasi nonverbal ini, siswa diminta untuk menunjukan kemampuan
berkomunikasi menggunakan bantuan gerakan tubuh dengan atau tanpa menggunakan alat bantu.
4. Kemampuan berbicara, untuk kemampuan berbicara , siswa harus mampu menunjukan kemahirannya memilih dan menggunkan kata atau
kalimat sehingga informasi, ide, atau yang dikomunaksikannya dapat diterima secara mudah oleh pendengarnya.
20
Penilaian kemajuan belajar siswa dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Hal tersebut
dimaksudkan agar dalam menilai kemajuan belajar siswa dapat lebih komprehensif, berkesinambungan, dan menyentuh aspek-aspek yang telah
ditentukan dalam standar kompetensi atau kompetensi dasar. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebagaian besar 60 peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping
menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses
pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar
60. Berdasarkan beberapa pendapat dan pemikiran para ahli yang telah
dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud hasil belajar matematika adalah penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika,
20
Dimyati Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta 2009, Cet. 4 hal. 202-207
sebelumnya memperoleh pengalaman belajar yang diperlihatkan siswa melalui nilai tes yang diberikan guru.
d.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni:
1.
Faktor Internal Siswa
a Aspek Fisiologis
Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai dengan sakit kepala misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga
materi yang dipelajari pun kurang atau tidak berbekas.
b Aspek Psikologis
Inteligensi Siswa
Semakin tinggi kemampuan inteligensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses, sebaliknya semakin rendah inteligensi
seorang siswa maka semakin kecil pula peluangnya memperoleh sukses. Sikap Siswa
Sikap siswa yang positif, terutama kepada guru dan mata pelajaran yang guru berikan merupakan bertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa
tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap guru atau kepada mata
pelajaran guru tersebut dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.
Bakat Siswa Apabila siswa memilih keahlian tertentu yang sebenarnya bukan
bakatnya, akan berpengaruh buruk terhadap kinerja akademik atau prestasi
belajarnya. Minat Siswa
Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selamaini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswadalam bidang-bidang
studi tertenu.
Motivasi Siswa
Motivasi akan berpengaruh terhadap kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
21
2.
Faktor Eksternal Siswa
a Lingkungan Sosial
Lingkungan sekolah seperti para guru, para tenaga kependidikan kepsek dan wakil-wakilnya, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri.
b Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar,
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini di pandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
22