Perumusan Masalah Tujuan Penelitian
                                                                                2.  Faktor Siswa Sikap dan keterampilan siswa merupakan aspek yang dapat mempengaruhi
proses  pembelajaran.  Didalam  kelas  terkadang  ada  siswa  yang  aktif  dan pendiam,  dan  tidak  sedikit  siswa  yang  ada  dalam  kelas  dapat  termotivasi
untuk  mengikuti  proses  pembelajaran.  Sikap  dan  keterampilan  siswa  akan mempengaruhi proses pembelajaran didalam kelas.
3.  Faktor Sarana dan Prasarana Sarana  adalah  segala  sesuatu  yang  mendukung  secara  langsung  terhadap
kelancaran  proses  pembelajaran,  misalnya  media  pembelajaran,  dengan adanya  media  pembelajaran  siswa  akan  termotivasi  untuk  mengikuti  proses
pembelajaran  yang  ada  didalam  kelas.  Sedangkan  prasarana  adalah  segala sesuatu  yang  tidak  langsung  dapat  mendukung  keberhasilan  proses
pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah, apabila jalan untuk menuju ke sekolah  rusak  maka  akan  menghambat  siswa  untuk  menuntut  ilmu.
Kelengkapan  sarana  dan  prasarana  akan  membantu  guru  dalam penyelenggaraan proses pembelajaran dengan demikian sarana dan prasarana
merupakan komponen
penting yang
dapat mempengaruhi
proses pembelajaran.
4.  Faktor Lingkungan Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi
proses  pembelajaran,  yaitu  faktor  organisasi  kelas  dan  faktor  iklim  social- psikologis.
5.  Faktor Organisasi Faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu
kelas  merupakan  aspek  penting  yang  mempengaruhi  proses  pembelajaran. Organisasi  kelas  yang  besar  akan  kurang  efektif  untuk  mencapai  tujuan
pembelajaran.
6.  Faktor Iklim Sosial-Psikologis Maksudnya,  keharmonisan  hubungan  antara  orang  yang  terlibat  dalam
proses  pembelajaran  misalnya  murid  yang  tidak  menyukai  cara  mengajar gurunya  akan  mempunyai  dampak  terhadap  keberhasilan  belajar  siswa
tersebut.
2
Sifat-sifat proses belajar matematika adalah: a  Belajar  matematika  merupakan  suatu  interaksi  antara  anak  dengan
lingkungan.  Dari  lingkungannya  si  anak  dapat  memilih  apa  yang  ia butuhkan dan apa yang dapat ia pergunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. b  Belajar  berarti  berbuat.  Belajar  matematika  adalah  suatu  kegiatan,
dengan  bermain,  berbuat,  bekerja  dengan  alat-alat.  Dengan  berbuat anak merasakan sesuatu dengan seluruh indera dan jiwanya. Konsep-
konsep  matematika  menjadi  lebih  jelas  dan  mudah  dipahami  oleh anak  sehingga  konsep  itu  benar-benar  masuk  ke  dalam  ingatan
siswa. c  Belajar  matematika  berarti  mengalami.  Merngalami  berarti
menghayati  sesuatu  perbuatan  yang  anak  lakukan.  Dengan menghayati berulang-ulang perbuatan maka belajar matematika akan
menjadi  efektif,  teknik  akan  menjadi  lancar,  konsep  makin  lama makin jelas dan generalisasi makin mudah disimpulkan.
d  Belajar matematika
memerlukan motivasi.
Dalam proses
pembelajaran  Anak  didik  adalah  manusia  yang  membutuhkan bantuan dari guru sehingga anak bisa berkembang secara harmonis.
3
“Russefendi 1988: 23, berpendapat bahwa matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma,
dan  dalil-dalil  di  mana  dalil-dalil  setelah  dibuktikan  kebenarannya  berlaku
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendididkan, Jakarta: Kencana, 2011. cet. 8 h. 52
3
Erna Suwangsih, Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: UPI PRESS, 2006, cet. Ke-1, edisi 1, h. 7
                                            
                