Perbandingan Kemampuan Representasi Visual Matematis Siswa Kelas

42 1 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Hasil perhitungan uji normalitas pada kelas eksperimen lampiran, diperoleh harga � 2 ℎ� �� = 10.563, sedangkan dari tabel harga kritis uji Chi- Square � 2 diperoleh � 2 �� untuk jumlah sampel 40 siswa pada taraf signfikan � = 5 adalah 7.81. Karena � 2 ℎ� �� lebih dari � 2 �� 10.563 7.81 maka H ditolak, artinya data yang terdapat pada kelas eksperimen berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. 2 Uji Normalitas Kelas Kontrol Hasil perhitungan uji normalitas pada kelas kontrol lampiran, diperoleh harga � 2 ℎ� �� = 12.296, sedangkan dari tabel harga kritis uji Chi-Square � 2 diperoleh � 2 �� untuk jumlah sampel 40 siswa pada taraf signfikan � = 5 adalah 7.81. Karena � 2 ℎ� �� lebih dari � 2 �� 12.296 7.81 maka H ditolak, artinya data yang terdapat pada kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Uji Normalitas Kemampuan Representasi Visual Matematis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas n Taraf Signifikan � 2 ℎ� �� � 2 �� Kesimpulan Eksperimen 40 0.05 10.563 7.81 Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal Kontrol 40 0.05 12.296 7.81

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji normalitas, diperoleh bahwa data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi tidak normal, maka pada pengujian hipotesis ini digunakan uji statistik non-parametrik. Adapun uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann-Whitney Uji “U” untuk sampel besar n 20. Pengujian hipotesis diawali dengan 43 menggabungkan data nilai posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, lalu menentukan peringkat dari setiap data, kemudian dilakukan pengujian dengan uji Mann-Whitney Uji “U”. Pada hasil perhitungan diperoleh nilai Z hitung sebesar -2.151 lampiran. Untuk tingkat signifikan 0.05 atau 5 dengan aturan pengambilan keputusan, yaitu H ditolak jika Z hitung ≤ -1.64 dan H diterima jika Z hitung -1.64. Secara ringkas, hasil perhitungan uji Mann-Whitney Uji “U” tersebut disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Mann-Whitney Uji “U” n Taraf Signifikan Z hitung Z tabel Kesimpulan 80 0.05 -2.151 -1.64 H ditolak Dari Tabel 4.5 terlihat bahwa Z hitung ≤ Z tabel -2.151 ≤ -1.64 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H 1 diterima, dengan taraf signikan 5, berikut sketsa kurvanya: Gambar 4.4 Kurva Normal Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 4.4, dapat dilihat bahwa nilai Z hitung = -2.151 kurang dari Z tabel = -1,64 sehingga Z hitung jatuh pada daerah penolakan H . Hal ini berarti bahwa rata-rata kemampuan representasi visual matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kemampuan representasi visual matematis siswa pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Daerah penolakan H � = 0,05 Z tabel -1,64 Z hitung -2,151 44 pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create FSLC memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan representasi visual matematis siswa. Setelah uji hipotesis dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H ditolak dan H 1 diterima. H 1 menyatakan bahwa rata-rata kemampuan representasi visual matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create FSLC lebih tinggi daripada kemampuan representasi visual matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional dengan taraf signifikan 5.

C. Pembahasan

Dalam penelitian ini diketahui bahwa kemampuan representasi visual matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create FSLC lebih tinggi daripada kemampuan representasi visual matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create FSLC memuat beberapa langkah yang dapat membantu mengembangkan kemampuan representasi visual matematis siswa. Selain itu, pembelajaran dengan Formulate- Share-Listen-Create FSLC lebih berpusat pada siswa, guru hanya menjadi fasilitator yang berperan sebagai pembimbing dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Sedangkan pembelajaran konvensional masih berpusat pada guru, biarpun siswa sudah dibuat kelompok belajar untuk berdiskusi seperti yang dianjurkan pada kurikulum 2013 sehingga kemampuan representasi visual matematisnya kurang berkembang.

1. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Penelitian dilakukan dalam delapan pertemuan dengan pokok bahasan yang dipelajari selama proses penelitian adalah statistika. Peneliti menggunakan dua kelas, yaitu X-3 untuk dijadikan sebagai kelas eksperimen dan X-1 untuk dijadikan sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, proses pembelajaran lebih berpusat pada siswa, karena setiap pertemuan siswa diberikan kesempatan untuk membangun kemampuan

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-CONCEPT SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC).

4 13 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP.

7 43 33

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN STRATEGI FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE FSLC.

0 1 51

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC).

0 3 46

PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DITINJAU DARI PENALARAN MATEMATIS SISWA DI SMPIT AT-TAQWA SURABAYA.

0 2 168

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-CONCEPT SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) - repository UPI T MAT 1201409 Title

0 1 3

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI, REPRESENTASI DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) - repository UPI T MTK 1201094 Title

0 1 8

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE SHARE LISTEN CREATE (FSLC) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PURWOJATI

0 0 16