Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian

32 Sedangkan untuk memperoleh data yang spesifik mengenai kemampuan representasi visual matematis diperlukan penskoran terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal. Kriteria penskoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman penskoran yang dimodifikasi dari Cai, Lane, dan Jacabcsin, yaitu: Tabel 3.7 Pedoman Penskoran Kemampuan Representasi Visual Matematis Materi Statistika Skor Kriteria Tidak ada jawaban 1 Menggambarkan atau menginterpretasikan tabel atau diagram akan tetapi masih salah 2 Menggambarkan atau menginterpretasikan tabel atau diagram tetapi masih kurang lengkap 3 Menggambarkan atau menginterpretasikan tabel atau diagram secara lengkap tetapi salah dalam mendapatkan solusi 4 Menggambarkan atau menginterpretasikan tabel atau diagram secara lengkap, sistematis, dan mendapatkan solusi yang benar

F. Teknik Analisis Data

Setelah data kemampuan representasi visual matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol terkumpul, kemudian diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah dari hipotesis penelitian. Penelitian pendahuluan terlebih dahulu dilakukan dengan melakukan perhitungan statistik deskriptif dengan membuat distribusi frekuensi, menghitung mean, median, modus, varians, simpangan baku, ketajaman dan kemiringan kurtosis dari kedua kelompok data. Selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis dengan uji Chi-kuadrat untuk menguji normalitas data dan uji Fisher untuk mengetahui homogenitas data. Setelah itu dilakukan analisis dengan membandingkan antara kedua kelas yang menjadi sampel penelitian untuk mengetahui kontribusi pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create FSLC terhadap kemampuan representasi visual matematis siswa. Perhitungan statistik yang digunakan, yaitu: 33

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Chi-Square Chi-Kuadrat, adapun prosedurnya sebagai berikut 8 : a. Perumusan hipotesis H = Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 = Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal b. Data dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi c. Menghitung nilai � 2 hitung melalui rumus sbb:    fe fe fo 2 2  d. Menentukan � 2 �� dengan derajat bebas db = k – 3, dimana k banyaknya kelas e. Kriteria pengujian: Jika � 2 ≤ � 2 �� maka H diterima Jika � 2 � 2 �� maka H ditolak f. Kesimpulan: � 2 ≤ � 2 �� : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal � 2 � 2 �� : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat mengenai populasi berdistribusi normal dan hasilnya didapat tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu diuji homogenitasnya. Jika data tidak berdistribusi normal maka untuk menguji kesamaan dua rata-rata digunakan statistik non-parametrik, yaitu uji Mann Whitney dengan taraf signifikan � = 5. Rumus statistik uji yang digunakan adalah 9 : � = � � + � � + − dan � = � � + � � + − 8 Kadir, op. cit., h. 111 9 Ibid., h. 274

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-CONCEPT SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC).

4 13 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP.

7 43 33

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN STRATEGI FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE FSLC.

0 1 51

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC).

0 3 46

PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DITINJAU DARI PENALARAN MATEMATIS SISWA DI SMPIT AT-TAQWA SURABAYA.

0 2 168

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-CONCEPT SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) - repository UPI T MAT 1201409 Title

0 1 3

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI, REPRESENTASI DAN SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) - repository UPI T MTK 1201094 Title

0 1 8

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE SHARE LISTEN CREATE (FSLC) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PURWOJATI

0 0 16