44 pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create FSLC memberikan pengaruh
positif terhadap kemampuan representasi visual matematis siswa. Setelah uji hipotesis dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima. H
1
menyatakan bahwa rata-rata kemampuan representasi visual matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran
Formulate-Share-Listen-Create FSLC lebih tinggi daripada kemampuan representasi visual matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan
pembelajaran konvensional dengan taraf signifikan 5.
C. Pembahasan
Dalam penelitian ini diketahui bahwa kemampuan representasi visual
matematis siswa
yang diajarkan
dengan menggunakan
pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create
FSLC lebih
tinggi daripada kemampuan representasi visual matematis siswa yang diajarkan
dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan pembelajaran
Formulate-Share-Listen-Create FSLC
memuat beberapa
langkah yang dapat membantu mengembangkan kemampuan representasi visual matematis siswa. Selain itu, pembelajaran dengan Formulate-
Share-Listen-Create FSLC lebih berpusat pada siswa, guru hanya menjadi fasilitator yang berperan sebagai pembimbing dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas. Sedangkan pembelajaran konvensional masih berpusat pada guru, biarpun siswa sudah dibuat kelompok belajar untuk
berdiskusi seperti
yang dianjurkan
pada kurikulum
2013 sehingga
kemampuan representasi visual matematisnya kurang berkembang.
1. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Penelitian dilakukan
dalam delapan
pertemuan dengan
pokok bahasan yang dipelajari selama proses penelitian adalah statistika. Peneliti
menggunakan dua kelas, yaitu X-3 untuk dijadikan sebagai kelas eksperimen dan X-1 untuk dijadikan sebagai kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen, proses pembelajaran lebih berpusat pada siswa, karena setiap pertemuan siswa diberikan kesempatan untuk membangun kemampuan
45 representasi visual matematisnya secara individu lalu dilanjutkan dengan
berkelompok untuk
menyelesaikan permasalahan
yang terdapat
pada Lembar Kerja Siswa LKS. Selain itu, permasalahan yang terdapat pada
LKS harus
diselesaikan secara
individu dilanjutkan
dengan diskusi
berkelompok dan
LKS telah
disusun sesuai
dengan prinsip-prinsip
pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create
FSLC. Hal
inilah yang
membuat siswa terlatih untuk mengembangkan kemampuan representasi visual matematis yang mereka punya baik dalam menginterpretasikan
data yang ada dalam bentuk diagram garis, batang, ataupun lingkaran dalam
menyelesaikan soal
ataupun menggambarkan
datanya dalam
bentuk diagram atau tabel. Tahapan
pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create
FSLC dalam penelitian ini disusun dalam LKS. Tahapan tersebut terdiri dari tiga
tahapan pembelajaran yang
sesuai dengan
prinsip-prinsip Formulate-
Share-Listen-Create FSLC, yaitu pada tahapan pertama, sebelum bekerja dengan kelompoknya, siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan
secara individu jawaban yang tepat untuk soal yang diberikan sehingga siswa
dapat mengembangkan
kemampuan representasi
visual matematisnya, lalu menuliskan jawabannya pada LKS yang diberikan
formulate. Pada tahap formulate, siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan siswa dibebaskan untuk mengungkapkan ide atau
gagasan yang dimiliki sehingga siswa terbiasa menggunakan representasi visual
dalam menyelesaikan
masalah beberapa
masalah matematika.
Contoh pekerjaan siswa dalam tahapan formulate dapat dilihat pada Gambar 4.5. Dari Gambar 4.5 a dan Gambar 4.5 b terlihat bahwa
dengan perintah membuat tabel dari data yang ada saja, setiap siswa memiliki representasi visual yang berbeda. Bentuk tabel yang dibuat
antara siswa satu dengan yang lainnya memang berbeda tetapi data yang ada di dalam tabelnya tetap sama. Pada Gambar 4.5 a terlihat bahwa
siswa membuat tabel dalam bentuk horizontal dan Gambar 4.5 b terlihat bahwa siswa membuat tabel dalam bentuk vertikal.