33
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas pada
penelitian ini menggunakan uji Chi-Square Chi-Kuadrat, adapun prosedurnya sebagai berikut
8
: a.
Perumusan hipotesis H
= Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H
1
= Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal b.
Data dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi c.
Menghitung nilai �
2
hitung melalui rumus sbb:
fe fe
fo
2 2
d.
Menentukan �
2 ��
dengan derajat bebas db = k – 3, dimana k banyaknya
kelas e.
Kriteria pengujian: Jika
�
2
≤ �
2 ��
maka H diterima
Jika �
2
�
2 ��
maka H
ditolak f.
Kesimpulan: �
2
≤ �
2 ��
: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal �
2
�
2 ��
: Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat mengenai populasi berdistribusi normal dan hasilnya didapat tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu diuji
homogenitasnya. Jika data tidak berdistribusi normal maka untuk menguji kesamaan dua rata-rata digunakan statistik non-parametrik, yaitu uji Mann
Whitney dengan taraf signifikan � = 5. Rumus statistik uji yang digunakan
adalah
9
: � = � � +
� � +
− dan
� = � � +
� � +
−
8
Kadir, op. cit., h. 111
9
Ibid., h. 274
34 Untuk sampel berukuran besar n
20, dapat digunakan pendekatan ke distribusi normal dengan bentuk statistik sebagai berikut:
10
� =
�−
� �
� �
� +� +
� =
�−�
�
�
�
Keterangan: Z
= Statistik uji Z yang berdistribusi normal 0,1 �
= Statistik uji Mann Whitney �
1
= Ukuran sampel pada kelompok 1 �
2
= Ukuran sampel pada kelompok 2 �
1
�
2
= Hasil kali ukuran sampel pada kelompok 1 dan 2
1
= Jumlah ranking yang diberikan pada kelompok dengan ukuran �
1 2
= Jumlah ranking yang diberikan pada kelompok dengan ukuran �
2
Kriteria pengujiannya, jika
ℎ� ��
≤
��
maka tolak H . Artinya rata-
rata kemampuan representasi visual matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create FSLC lebih
tinggi daripada rata-rata kemampuan representasi visual matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang akan diujikan adalah :
� ∶ �
1
≤ �
2
�
1
∶ �
1
�
2
Keterangan : �
1
= Rata-rata kemampuan representasi visual matematis siswa pada kelas eksperimen
μ
2
= Rata-rata kemampuan representasi visual matematis siswa pada kelas kontrol
10
Ibid., h. 275
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian mengenai kemampuan representasi visual matematis siswa ini dilakukan di SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang pada kelas X jurusan
Akuntansi, yaitu kelas X-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol. Pada penelitian ini, kelas eksperimen yang terdiri dari 40 siswa diajarkan
dengan menggunakan pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create FSLC, sedangkan kelas kontrol yang terdiri dari 40 siswa diajarkan dengan pembelajaran
konvensional. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah statistika. Untuk
mengukur kemampuan representasi visual matematis pada kelas eksperimen dan kontrol maka setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kedua kelas tersebut
diberikan tes kemampuan representasi visual matematis posttest yang terdiri dari 6 butir soal uraian. Sebelum posttest tersebut diberikan kepada kelas eksperimen
dan kelas kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen tes tersebut yang dilakukan kepada 42 siswa kelas XII Ak 3 di SMKN 7 Kabupaten Tangerang, dan
telah dianalisis karakteristiknya berupa uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya pembeda soal.
Berdasarkan tes kemampuan representasi visual matematis yang telah diberikan, maka diperoleh hasil kemampuan representasi visual matematis siswa
dari kedua kelas tersebut. Kemudian dilakukan perhitungan pengujian prasyarat analisis dan pengujian hipotesis. Adapun hasil tes kemampuan representasi visual
matematis siswa dari kedua kelas adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan Representasi Visual Matematis Siswa Kelas Eksperimen
Data hasil tes kemampuan representasi visual matematis siswa kelas eksperimen memiliki nilai terendah 62 dan nilai tertinggi 100. Skor
rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen, yaitu 84.575. Siswa yang