23 Dalam proses pembelajarannnya, siswa diberi kebebasan dalam cara
menyelesaikan permasalahan yang diberikan asalkan masih berkaitan dengan materi yang diajarkan sehingga siswa dapat merepresentasikan gagasan atau ide
matematika yang dimilikinya. Hal ini membuat siswa dapat mengembangkan kemampuan representasi visualnya. Jadi, dengan proses pembelajaran FSLC ini
diharapkan kemampuan representasi visual matematis siswa dapat meningkat. Secara sederhana kerangka berpikir pada penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian
Pembelajaran ekspositori
Representasi visual hanya dijadikan
pelengkap Siswa sulit
merepresentasikan gagasan matematikanya
dalam bentuk visual
Pembelajaran Formulate-Share- Listen-Create FSLC
1. Formulate
2. Share Listen
3. Create
Kemampuan representasi visual matematis rendah
Kemampuan representasi visual matematis
Menginterpretasikan tabel, diagram garis, diagram batang,
atau diagram lingkaran untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan ukuran pemusatan data untuk data
tunggal
Kemampuan representasi visual matematis siswa lebih tinggi
Menginterpretasikan tabel, diagram garis, diagram batang,
atau diagram lingkaran untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan ukuran pemusatan data untuk data
kelompok
24
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan mengacu pada hasil penelitian yang relevan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
“Kemampuan representasi visual matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran Formulate-
Share-Listen-Create FSLC lebih tinggi daripada kemampuan representasi visual matematis
siswa yang
diajarkan dengan
menggunakan pembelajaran
konvensional”.
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang yang beralamatkan di Jalan Raya Legok Perum Dasana Indah, Kelapa Dua, Kabupaten
Tangerang. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20142015 di kelas X jurusan Akuntansi selama satu bulan, yaitu bulan Januari
sampai dengan bulan Februari 2015.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah suatu himpunan dengan sifat-sifat yang ditentukan oleh peneliti sedemikian rupa sehingga setiap individuvariabeldata dapat dinyatakan
dengan tepat apakah individu tersebut menjadi anggota atau tidak.
1
Populasi dalam penelitian ini seluruhnya siswa SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang kelas
X jurusan Akuntansi tahun ajaran 20142015 yang berjumlah empat kelas, yaitu X-1, X-2, X-3, X-4. Penempatan siswa pada kelas X jurusan Akuntansi SMK
Negeri 7 Kabupaten Tangerang dilakukan secara acak oleh sekolah, tanpa didasarkan atas peringkat dan nilai. Dengan demikian, diasumsikan bahwa setiap
kelas pada kelas X jurusan Akuntansi merupakan kelas yang relatif homogen. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dengan kata lain,
sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi yang karakteristiknya benar-benar diselidiki.
2
Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling, yaitu mengambil dua kelas secara acak dari
empat kelas yang memiliki karakteristik yang sama. Dari empat kelas X jurusan Akuntansi yang ada, kemudian dirandom dan terpilih dua kelas, yaitu kelas X-1
yang menjadi kelas kontrol dan X-3 yang menjadi kelas eksperimen dengan jumlah siswa di masing-masing kelas ada 40 orang siswa.
1
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010, h. 84
2
Ibid., h. 85
26
C. Metode dan Desain Penelitian
Metode pada penelitian ini adalah quasi eksperimen eksperimen semu, yaitu metode yang tidak memungkinkan dilakukan pengontrolan secara penuh, dan
peneliti hanya diperbolehkan menggunakan sampel sebagaimana adanya. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen yang
diajarkan dengan menggunakan pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create FSLC dan satu kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran
konvensional. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen, maka desain yang diambil adalah randomized subject post test only control group design
3
, yaitu:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Treatment
Post Test
R Eksperimen X
O R Kontrol
- O
Keterangan: R = Proses pemilihan sampel secara acak kelas eksperimen dan kelas kontrol
X = Perlakuan dengan pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create FSLC untuk kelas eksperimen
O = Pemberian post test kemampuan representasi visual matematis dengan materi statistika
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Tes ini akan dilakukan pada akhir pokok bahasan materi statistika. Tes tersebut diberikan
kepada kelas eksperimen dengan pembelajaran Formulate-Share-Listen-Create FSLC dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Bentuk soal berupa
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2011, Cet. ke-14, h. 76
27 tes uraian yang memuat aspek-aspek kemampuan representasi visual. Data yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah skor kemampuan representasi visual matematis siswa dalam belajar matematika. Penyusunan soal diawali dengan
membuat kisi-kisi soal yang mencakup sub pokok bahasan, kemampuan yang akan diukur serta jumlah butir soal. Dilanjutkan dengan pembuatan soal beserta
kunci jawaban dan aturan pemberian skor untuk masing-masing butir soal.
E. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi mengenai hal-hal yang ingin dikaji dalam penelitian ini, maka dibuatlah seperangkat instrumen. Instrumen tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan representasi visual matematis berbentuk uraian yang berjumlah 6 butir soal. Sebelum instrumen
digunakan pada penelitian, terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas, selain itu juga
untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Instrumen tes ini diujicobakan kepada siswa kelas XII Akuntansi karena
sudah mendapatkan materi statistika sebelumnya, dan dipilih kelas XII Ak 2 yang berjumlah 42 siswa sebagai kelas uji coba instrumen tes. Setelah instrumen diuji
coba maka didapat data hasil kemampuan representasi visual matematis, berikut analisis instrumennya:
1. Validitas Instrumen
Sebuah tes disebut valid bila tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini, untuk menghitung koefisien validitas menggunakan rumus korelasi
product moment sebagai berikut:
4
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = Banyaknya peserta tes
4
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. ke-9, h. 72