Penataan dan Penyimpanan Pengelolaan Arsip Dinamis Inaktif

dimusnahkan atau diserahkan kepada ANRI menjadi arsip statis.” Ibu Juariah Seleksi terhadap arsip yang retensinya telah ditentukan habis dilaksanakan berdasarkan JRA maka perlu dibuat daftar yang kemudian diajukan kepada panitia pemusnahan untuk diadakan penilaian kembali, dari hasil penilaian ini kemungkinan akan menghasilkan suatu keputusan arsip tersebut disimpan kembali untuk waktu tertentu, dimusnahkan atau mungkin di serahkan ke Arsip Nasional RI karena bernilai guna sekunder memiliki kandungan informasi bersejarah “Pemusnahan arsip itu biasanya dihancurkan, tapi sebelumnya dinilai dulu, dilihat dari JRA kalau memang sudah tidak berguna lagi ya dimusnahkan, tapi harus ada persetujuan dari pimpinan terkait dan melakukan uji petik, selanjutnya dibuat berita acara pemusnahan arsip. “Bapak Wiji

2. Sarana dan Prasarana

2.1 Fasilitas Ruang Penyimpanan

Arsip-arsip inaktif yang tercipta di PPPTMGB “LEMIGAS” bermuara di gedung tempat penyimpanan arsip. Bagi arsip yang masih aktif berada di unit kerja, setelah frekuensi penggunaannya menurun, arsip tersebut dipindahkan ke ruang penyimpanan unit kearsipan menjadi arsip inaktif. Gedung penyimpanan arsip ini adalah bangunan khusus untuk menyimpan arsip-arsip inaktif dari semua bagianbidang di PPPTMGB “LEMIGAS”. Gedung tersebut berisi ruangan-ruangan penyimpanan arsip inaktif, ruangan arsip yang diusulkan musnah, ruang administrasi umum, dan ruangan pimpinan pengelola arsip inaktif. Gedung ini dilengkapi dengan fasilitas AC dan sudah memperhatikan pengaturan penerapan suhu kelembaban yang disarankan oleh ANRI yaitu untuk suatu tempat penyimpanan arsip suhu kelembabannya tidak lebih dari 27º C dan kelembabannya tidak lebih dari 60. 52 Alat pemadam api juga terlihat tersedia di langit-langit gedung. Pada setiap ruangan penyimpanan arsip terdapat beberapa fasilitas peralatan yang tersedia, yaitu lemari arsip listrik, dan rak arsip sebagai tempat penempatan boks-boks yang berisi arsip. Penempatannya sudah dilakukan secara maksimal agar boks-boks tersebut dapat tertata dengan rapi. “...dari segi fasilitasnya sudah lengkap, gedungnya juga baru. Untuk penyimpanan arsipnya kita sudah pakai lemari listrik, jadi untuk keamanannya sudah cukup terjaga.” 52 Ibid, h.45 Gambar 4.3 : Lemari Arsip Listrik

2.2 Akses dan Temu Kembali Arsip

Adapun sistem temu kembali arsip di PPPTMGB “LEMIGAS” yaitu: “Kalau temu kembali bisa langsung ke tempat penyimpanan, tapi ada buku yang mendata arsip yang disimpan, meskipun belum semua arsip terdata, karena keterbatasan tenaga.”Bpk Wiji