Pemeliharaan Sistem Pengelolaan Arsip Inaktif

penerangan, ventilasi udara perlu diatur, serta kelembaban udara harus terjaga dengan baik. 2 Ruangan arsip sebaiknya menggunakan sistem pendingin dengan suhu 22-25 derajat celcius dengan kelembaban 45-55 . 3 Cara membersihkan arsip dari kotoran debu yang baik dan benar adalah membuka bungkus atau bundel di dalam ruangan yang bersih yang dilengkapi alat pemercik udara dan saluran udara untuk menyerap debu-debu dipermukaan kertas. 4 Untuk mengatasi kotoran atau kerusakan karena pengaruh air, diperlukan seorang ahli

2.5 Pemusnahan

Kegiatan pemusnahan terdapat pada tahap penyusutan arsip, kegiatan ini untuk mengurangi volume arsip sehingga arsip yang sudah habis masa retensinya dapat dipisahkan agar dapat mengurangi penggunaan tempat. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan arsip dengan cara memindahkan arsip inaktif dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan. Tahapan yang perlu dilaksanakan adalah : a. Penyeleksian Langkah-langkah umum pelaksanaan penyeleksian menurut Sedarmayant i, 33 adalah: 1. M enyiangi, yait u mem ilih at au mengambil yang t idak berguna, agar arsip berkurang. 2. M enyiapkan peralat an unt uk menampung arsip yang akan disusut kan. 3. M embuat cat at an at au daft ar t ent ang arsip yang akan disusut kan. b. Pelaksanaan pemusnahan Menurut Barthos pelaksanaan pemusnahan arsip adalah tindakan atau kegiatan menghancurkan secara fisik arsip yang sudah berakhir fungsinya serta yang tidak memiliki nilai guna. Penghancuran tersebut harus dilaksanakan secara total, yaitu dengan cara membakar habis, dicacah atau dengan cara lain sehingga tidak dapat lagi dikenal baik isi maupun bentuknya. 34 Tata cara pelaksanaan pemusnahan arsip yaitu : 1. Instansi membuat daftar arsip yang akan dimusnahkan 2. Daftar tersebut harus mendapat persetujuan dari Arsip Nasional 3. Membuat berita acara pemusnahan arsip 4. Mengadakan pengawasan pada waktu pemusnahan arsip 33 Sedarmayanti, Tata kearsipan dengan memanfaatkan teknologi modern. Bandung:Mandar Maju, 2003h.107 34 Basir Barthos, Manajemen Kearsipan.Jakarta:Bumi Aksara, 2007h.105 Adapun cara-cara penyusutan arsip telah diatur pada Surat Edaran Kepala Arsip Nasional RI Nomor : SE011981 tentang Penanganan Arsip Inaktif Sebagai Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan Pemerintah Tentang Penyusutan Arsip. Cara-cara penyusutan arsip tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pendaftaran arsip inakif, melalui kegiatan sebagai berikut: a. Pendaftaran berupa pengumpulan data melalui survei terhadap arsip- arsip inaktif yang ada dalam tanggung jawab bagian b. Survei dilaksanakan oleh petugas c. Membuat Daftar Ikhtisar Arsip yang merupakan ikhtisar dari seluruh data yang terkumpul sebagai hasil survei. Daftar tersebut merupakan daftar kelompokberkas arsip. d. Daftar Ikhtisar selanjutnya digunakan untuk menyusun rencana penanganan dan penataan kembali arsip inaktif. 2. Penataan kembali arsip inaktif, meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Arsip Kacau Arsip ini adalah arsip yang penataannya dalam keadaan kacau dan tidak dapat disusun kembali seperti pada waktu aktifnya. Penanganannya yaitu : 1 Dikelompokkan dan diatur kembali dengan menerapkan asas asal- usul, sehingga arsip-arsip itu merupakan suatu kesatuankelompok yang diatur tanpa melepaskan ikatan dari sumber asalnya, yaitu unit yang menciptakannya. 2 Memilah arsip dari non arsip seperti amplop, map, blanko-blanko formulir dan sebagainya dan duplikasi yang berlebihan. 3 Bahan-bahan non arsip dapat dimusnahkan, sedangkan arsipnya : a dikelompokkan menurut unit kerja b berkas arsip dibungkus dan dicatat pada kartu c kartu catatan disusun dan diberi nomor urut d berkas-berkas arsip dimasukkan ke dalam boks arsip yang diberi labeletiket yang memuat keterangan tentang berkas- berkas yang termuat pada kartu catatan dari berkas yang bersangkutan. e dibuat Daftar Pertelaan Arsip Sementara 4 Daftar Pertelaan Arsip Sementara baru dapat digunakan sebagai pengendalian fisik dan belum dapat berfungsi untuk pengendalian informasi arsip. 5 Atas dasar daftar pertelaan tersebut, instansi : a belum dapat melaksanakan pemusnahan arsip menurut ketentuan yang berlaku b dapat menyerahkan arsipnya kepada Arsip Nasional