Pusat Arsip TINJAUAN LITERATUR
Pembedaan fungsi arsip mengakibatkan pula perbedaan terhadap penyelenggaraan pengorganisasiannya. Dalam Undang-Undang tentang
Kearsipan secara tegas dinyatakan bahwa pengelolaan arsip inaktif dilaksanakan oleh unit kearsipan sebagaimana tertuang pada Peraturan
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Unit Kearsipan Pada Lembaga Negara yaitu unit
kearsipan adalah satuan kerja yang melekat pada pencipta arsip yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan yang
meliputi kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam suatu Sistem Kearsipan Nasional SKN yang didukung oleh sumber daya
manusia, prasarana, sarana, dan sumber daya lainnya. Pada pasal 6 ayat 2 dalam peraturan tersebut, unit kearsipan mempunyai fungsi dan tugas ;
a. Pengelolaan arsip inaktif dari unit pengolah di lingkungannya b. Koordinasi pembinaan daftar, pemberkasan dan pelaporan serta
penyerahan arsip terjaga c. Pengolahan arsip dan penyajian arsip menjadi informasi dalam
kerangka Sistem Kearsipan Nasional SKN dan Sistem Informasi Kearsipan Nasional SIKN
d. Pemusnahan arsip di lingkungan lembaganya e. Penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip kepada ANRI
f. Pembinaan dan evaluasi dalam rangka penyelenggaraan kearsipan di lingkungannya.
Tugas Unit Kearsipan menurut Budi Martono yaitu :
51
1. Melakukan pembinaan kearsipan dinamis pada seluruh jajaran organisasi
2. Menyimpan, memelihara, dan menyajikan arsip inaktif yang berasal dari unit kerja
3. Melakukan penyusutan dengan memusnahkan arsip yang tidak bernilai guna
4. Menyerahkan arsip statis ke ANRI 5. Mengelola pusat arsip
Atas dasar pertimbangan ekonomis dan efisiensi maka arsip-arsip inaktif harus dikelola dengan baik sesuai dengan peraturan dan tata kearsipan yang
ada sehingga pada saat dibutuhkan tidak akan sulit untuk ditemukan kembali.