Perkembangan Kecerdasan Kognitif Kecerdasan Kognitif

materi pelajaran yang baru beradaptasi bersinambung secara klop dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki siswa. 15 Dalam perkembangannya, setidaknya ada tiga teori belajar yang bertitik tolak dari teori kognitivisme ini, yakni: teori perkembangan Jean Piaget, teori kognitif Jerome S. Bruner dan teori bermakna David P. Ausubel. 1. Teori perkembangan Jean Piaget Piaget mengemukakan bahwa “proses belajar sebagai proses pentransferan pengetahuan terjadi menurut pola tahap-tahap perkembangan tertentu sesuai dengan usia siswa dimana tahap tersebut diantaranya sensory motor, pra operasional, operasional konkret dan operasional formal ”. 16 Dalam konsep perkembangan kognitif Piaget ini dikenal ada dua fungsi dasar, yakni organisasi dan adaptasi. Organisasi ialah “kecenderungan bawaan setiap individu untuk mengintegrasi proses-proses sendiri menjadi sistem- sistem yang koheren”. 17 Sedangkan adaptasi ialah “suatu proses penyesuaian pikiran dengan objek tertentu”. 18 Dalam teorinya, Piaget membagi proses adaptasi ke dalam tiga proses dimana ketiga proses tersebut berkaitan satu sama lain. Proses yang dimaksud itu yakni: a. Proses asimilasi Asimilasi merujuk pada kejadian dimana individu bila setiap kali bertemu dengan suatu objek diluar dirinya akan memasukkan pengalaman atau paham baru tentang objek itu dengan membentuk ulang kognisinya sesuai sifat organisasi intelektual yang sudah dimilikinya. b. Proses akomodasi Dalam perkembangan kecerdasan kognitif, proses akomodasi ini dapat menyebabkan terbentuknya suatu taraf keseimbangan baru dengan struktur yang lebih jelas, lebih tajam dan lebih luas. c. Proses equilibrasi Terdapat proses penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Proses penyesuaian tersebut dalam perkembangan kecerdasan kognitif dikenal dengan istilah equilibrasi. 19 15 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru …, h. 53. 16 Tohirin, Psikologi Pembela jaran…, h. 72. 17 Siti Rahayu Haditono, dkk., Psikologi Perkembangan …, h. 210. 18 Zahrotun Nihayah, dkk., Psiko logi Perkembangan…, h. 25. 19 Margaret E. Bell, Belajar dan Membelajarkan …, h. 322. Dari uraian di atas mengenai konsep perkembangan kecerdasan kognitif dapat disimpulkan bahwa di dalam kegiatan berpikir manusia, sebagaimana yang diutarakan Piaget, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya akomodasi, asimilasi dan equilibrasi. Antara satu aktivitas mental dengan aktivitas mental lainnya tersebut saling berkaitan. Sehingga untuk memahami mekanisme perkembangan kognitif manusia, kita perlu memahami arti dan fungsi dari masing-masing aktivitas mental tersebut. 2. Teori kognitif Jerome S. Bruner Bruner merupakan salah satu tokoh ahli Psikologi kognitif yang banyak memberikan pandangan mengenai perkembangan kognitif manusia, bagaimana manusia belajar dan mentransformasi pengetahuan. Dalam perkembangan kognitif, Brunner mengusulkan teori free discovery learning, yakni teori yang beranggapan bahwa “proses belajar manusia akan berjalan baik, kreatif dan kognitif berkembang optimal bila guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan suatu aturan konsep, teori, definisi dan sebagainya melalui contoh yang mewakil i aturan yang menjadi sumbernya”. 20 Dengan kata lain, kognitif akan dapat berkembang baik bila dalam proses belajar siswa dibimbing secara induktif untuk memahami dan mengingat suatu hal yang telah diterimanya. Terdapat tiga tahap dalam penerapan proses belajar yang dapat menumbuh kembangkan perkembangan kognitif manusia, yakni: a. Tahap enaktif Pada tahap ini, cara penyajian materi belajar terdiri atas penyajian kejadian-kejadian lampau melalui respons-respons motorik. b. Tahap ikonik Pada tahap ini, cara penyajian materi belajar dilakukan melalui sekumpulan gambar-gambar yang mewakili suatu konsep, namun tidak mendefinisikan sepenuhnya konsep itu. c. Tahap simbolik Pada tahap ini, siswa dituntut untuk dapat memahami gagasan- gagasan secara abstrak yang banyak dipengaruhi oleh bahasa dan logika. 21 20 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru…, h. 12. 21 Fadilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan…, h. 70-71. 3. Teori bermakna David P. Ausubel David P. Ausubel merupakan salah satu tokoh ahli Psikologi kognitif yang berpendapat bahwa keberhasilan belajar siswa sangat ditentukan oleh kebermaknaan bahan ajar yang dipelajari. Kebermaknaan belajar ini diartikan sebagai “suatu proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar”. 22 Belajar dikatakan bermakna apabila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa itu mampu mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Bagi Ausubel, kognitif siswa dapat berkembang baik bila materi yang dipelajari siswa diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

5. Tahap-tahap Perkembangan Kecerdasan Kognitif

Membahas tentang perkembangan kognitif berarti membahas tentang perkembangan individu dalam berfikir atau proses kognisi atau proses mengetahui. Dalam Psikologi, proses mengetahui dipelajari dalam bidang psikologi kognitif, bidang ini dipelopori oleh Jean Piaget. Dalam pandangan Piaget, individu memiliki potensi kognitif yang mengalami proses perkembangan dimana kecerdasan kognitif berkembang secara bertahap. Menurut Piaget tahapan ialah “suatu jangka waktu tertentu, dimana cara berpikir dan tingkah laku anak dalam berbagai situasi merefleksikan suatu struk tur mental tertentu”. 23 Dengan kata lain, tahap perkembangan pada setiap periode kehidupan anak adalah gambaran bagaimana cara-cara seorang individu memperoleh pengetahuan. Menurut Piaget tahap perkembangan kecerdasan kognitif manusia terdiri dari empat periode, yaitu: No. Periode Usia 22 Muhammad Said dan Junifar Affan, Psikologi dari Zaman ke Zaman …, h. 199. 23 Zahrotun Nihayah, dkk., Psikologi Perkemban gan…, h. 27. 1. Sensory motor 0-2 tahun 2. Pra operasional 2-7 tahun 3. Operasional konkret 7-11 tahun 4. Operasional formal 11-16 tahun Berdasarkan pembahasan dalam judul skripsi ini yang membahas kecerdasan kognitif pada siswa tingkat Madrasah Aliyahsederajat maka, penulis hanya akan menguraikan tahapan perkembangan kecerdasan kognitif pada periode operasional formal saja karena pada taraf usia operasional formal inilah siswa duduk di bangku sekolah tingkat Madrasah Aliyahsederajat. Periode operasional formal usia 11-16 tahun merupakan tahap tertinggi dari perkembangan kognitif. Margaret E. Bell menjelaskan Dalam periode operasional formal, anak mampu melakukan operasi terhadap objek dan kejadian yang tidak hadir secara konkret atau dengan kata lain anak sudah berpikir abstrak dan hipotesis. Pada tahap ini juga anak sudah berpikir rasional dan sistematis serta dapat memikirkan tentang proses pikiran mereka sendiri metakognitif. Karena periode ini merupakan periode terakhir dalam perkembangan kognitif maka, setelah ini perubahan yang akan terjadi yakni pada aspek kedalaman dan keluasaan pengetahuan. 24 Dari penjelasan terdahulu, dapat disimpulkan bahwa tahap operasional formal yakni periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun saat pubertas dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini yakni diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.

6. Aspek-aspek Kompetensi Kognitif

Pada umumnya dalam proses pembelajaran terdapat tiga aspek yang mesti dapat dikuasai oleh siswa. Ketiga aspek tersebut yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Setiap bidang studi selalu mengandung ketiga aspek tersebut, tetapi 24 Margaret E. Bell, Belajar dan Membelajarkan …, h. 333.