Pengertian Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
mempunyai arti yang sangat luas, yakni perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu atau berpengetahuan dan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti.
Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai “proses yang diterapkan untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik”.
47
Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran menjelaskan bahwa
pembelajaran adalah “sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri”.
48
Dengan kata lain, pembelajaran yakni bantuan yang diberikan oleh pendidik agar dapat terjadi
proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Adapun Sejarah Kebudayaan Islam sendiri didefinisikan sebagai “kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam satu periode
kekuasaan Islam mulai dari periode Nabi Muhammad SAW sampai perkembangan kekuasaan Islam sekarang”.
49
Sejarah Kebudayaan Islam juga diartikan sebagai “kisah-kisah yang didalamnya terdapat cara-cara hidup yang
ditempuh manusia dalam keaneka ragamannya un tuk mencapai suatu tujuan”.
50
Dalam sumber lain yang penulis peroleh disebutkan bahwa Sejarah Kebudayaan Islam merupakan “kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperan
melindungi pandangan hidup Islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah, pengguna
an bahasa dan kebiasaan hidup bermasyarakat”.
51
Sidi Gazalba dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam memberikan definisi tentang Sejarah Kebudayaan Islam sebagai “cara berpikir dan cara merasa
Islam yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari golongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu ruang dan suatu waktu
”.
52
Yatimin
47
http:id.wikipedia.orgwikipembelajaran, 01 September 2010.
48
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, Cet. I, h. 85.
49
Muhammad Al-
Hafizh, “Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam”, dalam http:alhafizh84.wordpress.com, 02 September 2010.
50
Ustadz Muhammad Khair Abdul Kadir, Konsepsi Sejarah Islam dalam Sorotan, Terj. dari Tarikhuna
Fi Dlau’i al-Islam, oleh Nabhan Husein, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1992, Cet. II, h. 64.
51
Ahmad Hasimy, Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1975, Cet. I, h. 14.
52
Sidi Gazalba, Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1999, h. 2.
Abdullah dalam bukunya Studi Islam Kontemporer menegaskan bahwa Sejarah Kebudayaan Islam adalah “keterangan yang telah terjadi pada masa lampau atau
pada masa yang mas ih ada”.
53
Sedangkan menurut Abuddin Nata dalam bukunya yang berjudul Metodologi Studi Islam yang dimaksud dengan Sejarah
Kebudayaan Islam adalah Peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh
terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam. Diantara cakupannya itu ada yang berkaitan dengan sejarah proses pertumbuhan, perkembangan dan
penyebarannya, tokoh-tokoh yang melakukan pengembangan dan penyebaran agama Islam tersebut, sejarah kemajuan dan kemunduran yang dicapai oleh umat
Islam dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ilmu pengetahuan agama dan umum, kebudayaan, arsitektur, politik pemerintahan, peperangan, pendidikan,
ekonomi dan lain sebagainya.
54
Dari definisi yang telah dijelaskan di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam adalah ”proses yang diterapkan untuk membantu peserta didik dalam mengenal, mengetahui dan memahami setiap
kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dalam berba
gai aspek”.
55
Sumber lain yang penulis dapatkan memaparkan bahwa pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam ialah Usaha yang diberikan oleh pendidik agar peserta didik memahami
Sejarah Islam lalu mencontoh keteladanan sifat-sifat dari tokoh Islam masa lalu dengan mengambil hikmah dari nilai dan makna sejarah, menanamkan
penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk berdasarkan pengetahuannya atas fakta sejarah yang
ada, dan juga untuk menggugah semangat mendalami Islam yang lebih baik.
56
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat simpulkan bahwa pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada hakikatnya adalah aktivitas
pentransferan ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh guru kepada siswa yang berhubungan erat dengan peristiwa masa silam, baik itu peristiwa politik, sosial,
53
Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, Jakarta: Amzah, 2006, Cet. I, h. 202.
54
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, Cet. IV, h. 314.
55
Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. VIII, h. 66.
56
Departemen Agama RI, Pedoman Khusus Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Departemen Pendidikan Agama RI, 2004, h. 6.
maupun ekonomi yang memang benar-benar terjadi dalam suatu negara Islam dan dialami oleh masyarakat Islam.