Prinsip Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
dipelajari dapat bertahan atau tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat kembali jika diperlukan. Umumnya, dalam belajar terdapat tiga
faktor yang dapat mempengaruhi retensi. Ketiga faktor tersebut yakni:
a. Apa yang dipelajari pada permulaan original learning. b. Belajar melebihi penguasaan over learning, dan
c. Pengulangan dengan interval waktu spaced review. 6. Prinsip transfer
Transfer yaitu suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Transfer
belajar dalam proses pembelajaran khususnya Sejarah Kebudayaan Islam sendiri merupakan aplikasi atau pemindahan pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap
atau respons-respons lain dari suatu situasi ke dalam situasi yang lain. Umumnya, bentuk transfer dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
a. Transfer positif. Terjadi apabila pengalaman sebelumnya dapat membantu atau mempermudah pembentukkan unjuk kerja siswa dalam tugas-
tugas selanjutnya. b. Transfer negatif. Terjadi apabila pengalaman yang diperoleh
sebelumnya menghambat atau mempersulit unjuk kerja dalam tugas-tugas baru. c. Transfer nol. Terjadi apabila pengalaman yang diperoleh
sebelumnya tidak mempengaruhi unjuk kerja dalam tugas-tugas barunya.
59
Selain Muhaimin dan kawan-kawan, Fadilah Suralaga dan kawan kawan dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam juga
menjabarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang terdiri atas: 1. Prinsip motivasi motivation
Motivasi merupakan sebuah prinsip penting dari beberapa prinsip pembelajaran. Hakikatnya, dalam proses pembelajaran di sekolah motivasi
mempunyai peran yang begitu dominan dalam membangkitkan semangat individu guna mencari problem solving. Selain itu, motivasi jugalah yang mampu
membantu merealisasikan tujuan yang akan diraih serta mempercepat daya tangkap pengetahuan yang dipelajari. Dengan pertimbangan inilah Fadilah
Suralaga dan kawan-kawan menempatkan motivasi sebagai prinsip utama dalam proses pembelajaran.
2. Prinsip penghargaan reward Sama halnya dengan motivasi, penghargaan reward juga
mempunyai posisi penting untuk mensupport individu melakukan respons yang positif dalam pembelajaran. Penghargaan reward yang diberikan tidak selalu
berupa materi, namun bisa juga bersifat abstrak. Misalnya, penghargaan bisa diberikan dalam bentuk pujian, apresiasi maupun motivasi. Pujian seorang guru
kepada muridnya dapat menyebabkan murid tersebut semangat untuk belajar. Dengan kata lain, penghargaan sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran
untuk memunculkan respons positif yang mampu memberikan semnagat belajar.
59
Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam …, h. 145-147.
3. Prinsip partisipasi aktif active participation Partisipasi adalah “proses keterlibatan mental dan emosi seorang
individu kepada pencapaian suatu tujuan dan individu tersebut ikut bertanggung jawab di dalamnya”.
60
Belajar akan lebih baik dan lebih cepat bila ada partisipasi aktif dari siswa dalam proses pembelajaran. Partisipasi siswa dalam pembelajaran
sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan
bisa dicapai semaksimal mungkin.
Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan siswa yang belajar. Setiap siswa pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya adalah
kadar atau bobot keaktifan anak didik dalam belajar. Ada keaktifan itu dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar
agar siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
4. Prinsip konsentrasi concentration Konsentrasi ialah suatu proses pemusatan pemikiran kepada suatu
objek tertentu. Konsentrasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Individu tidak akan mampu mempelajari sesuatu kalau dia tidak
berkonsentrasi untuk mendapatkannya. Bila demikian, konsentrasi menjadi syarat mutlak dalam proses pembelajaran. Membangkitkan konsentrasi siswa bisa
melalui berbagai cara, diantaranya dengan menggunakan perumpamaan fakta yang mengandung makna, mengajukan pertanyaan, melakukan diskusi maupun
dialog, menggunakan berbagai media pembelajaran, seperti peta, sketsa, audio visual dan sebagainya.
61
Dari penjelasan di atas tentang prinsip-prinsip pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya proses mengajar maupun pembelajaran
merupakan suatu pekerjaan yang rumit dan kompleks. Dalam proses tersebut terdapat hal-hal yang sudah semestinya diperhatikan baik itu oleh guru maupun
siswa. Hal-hal inilah yang disebut oleh para ahli pendidikan sebagai prinsip. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya kesiapan, motivasi, perhatian, persepsi,
retensi dan transfer. Ada pula yang mengemukakan bila prinsip pembelajaran itu diantaranya motivasi, penghargaan, partisipasi aktif dan konsentrasi. Bagaimana
pun pengklasifikasian prinsip pembelajaran oleh para ahli pendidikan tersebut, yang jelas prinsip-prinsip ini memiliki perannya masing-masing dalam menumbuh
kembangkan keefektifan proses pembelajaran di sekolah.
60
Bambang Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, h. 279.
61
Fadilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan …, h. 96-100.