serta keragaman sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah kehidupan masyarakat Islam dunia.
66
Sedangkan tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang penulis peroleh dari sumber lain menegaskan bahwa
Pada dasarnya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam itu bertujuan untuk menumbuh kembangkan kesadaran peserta didik mengenai
adanya keragaman pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat Islam dan adanya cara pandang yang berbeda terhadap masa lampau untuk memahami masa
kini dan membangun pengetahuan serta pemahaman untuk menghadapi masa yang akan datang.
67
Tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini juga dijelaskan di dalam kurikulum Madrasah Aliyah yang terdapat dalam Peraturan Menteri Agama
Permenag RI Nomor 2 Tahun 2008, antara lain sebagai berikut: a. Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadiannya
berdasarkan tokoh-tokoh teladan sehingga terbentuk kepribadian yang luhur. b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah Saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam.
c. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah Islam, meneladani tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam.
e. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa
depan.
68
Berdasarkan uraian di atas tentang tujuan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat disimpulkan bahwa utamanya pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam yang diajarkan di lembaga pendidikan formal bertujuan tidak hanya sekedar membentuk kepribadian siswa yang luhur dan mulia seperti tokoh-
66
Hansiswany Kamarga, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Berbasis Informasi, Perlukah?, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. I, h. 20.
67
Nurul Fikri, “Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam”, dalam http:tongkal09.wordpress.com, 07 September 2010.
68
Departemen Agama RI, Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008 …, h. 85.
tokoh teladan dalam sejarah, namun lebih dari itu Sejarah Kebudayaan Islam bertujuan menanamkan kesadaran berpikir siswa bahwa mempelajari kisah di
masa lampau itu sangat berguna sebagai patokan untuk menjalani kehidupan di masa kini bahkan di masa mendatang dengan berpedoman pada pelajaran yang
sudah di ambil dari masa lampau tersebut.
5. Ruang Lingkup Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Dalam pembahasan mengenai ruang lingkup pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini, penulis akan menguraikan ruang lingkup Sejarah
Kebudayaan Islam di lembaga pendidikan Madrasah Aliyah. Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah tersebut merupakan salah satu satu mata pelajaran yang
menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan atau peradaban Islam di masa lampau, yang di mulai dari:
1. Dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Makkah dan periode Madinah.
2. Kepemimpinan umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat. 3. Perkembangan Islam periode klasik atau zaman keemasan pada
tahun 650 M-1250 M. 4. Perkembangan Islam pada abad pertengahan atau zaman
kemunduran pada tahun 1250 M-1800 M. 5. Perkembangan Islam pada abad modern atau zaman kebangkitan
pada tahun 1800 M-sekarang. 6. Perkembangan Islam di Indonesia.
69
Adapun penjelasan mengenai klasifikasi ruang lingkup pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di atas antara lain sebagai berikut:
a. Ruang lingkup tentang dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Makkah dan Madinah ini ditandai dengan perjuangan Nabi Muhammad
sebelum masa kerasulan dan saat masa kerasulan dalam menyampaikan dakwah Islam baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan di kota Makkah
hingga peristiwa hijrahnya beliau bersama kaum muslimin ke kota Madinah dan membentuk negara Islam di kota tersebut sampai peristiwa wafatnya Rasulullah
SAW.
b. Ruang lingkup tentang masa kepemimpinan umat Islam setelah Rasulullah SAW wafat ditandai dengan pengangkatan empat sahabat Rasul yakni
69
Departemen Agama RI, Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008 …, h. 89.
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar ibn Khatab, Utsman ibn Affan dan Ali ibn Abi Thalib sebagai Khalifah Rasulillah pengganti Rasul untuk memimpin umat
Islam dan sistem pemerintahan Islam selama kepemimpin empat sahabat Rasul ini disebut sebagai masa Khalifatur Rasyidin pemimpin yang diberikan petunjuk.
c. Ruang lingkup tentang perkembangan Islam periode klasik atau zaman keemasan tahun 650 M-1250 M merupakan masa permulaan Islam yang
ditandai dengan lahirnya dinasti bani Umayyah di Damaskus, dinasti bani Abbasiyyah di Baghdad, dinasti bani Umayyah II di Andalusia sampai hancurnya
dinasti bani Abbasiyyah IV yang sering disebut sebagai masa disintegrasi.
d. Ruang lingkup tentang perkembangan Islam pada abad pertengahan atau kemunduran tahun 1250 M-1800 M dibagi ke dalam dua fase,
yaitu: a. fase kemunduran tahun 1250 M-1500 M yang ditandai dengan hancurnya kerajaan Islam oleh serangan bangsa Mongol dan lahirnya dinasti
Ilkhan, serangan-serangan Timur Lenk terhadap wilayah kerajaan Islam sampai bertahannya dinasti Mamalik di Mesir dari serangan bangsa Mongol maupun
Timur Lenk. b. fase tiga kerajaan besar 1500 M-1800 M yang dimulai dengan zaman kemajuan tahun 1500 M-1700 M kerajaan Utsmani, Safawi di Persia dan
kerajaan Mughal di India sampai zaman kemunduran tiga kerajaan ini tahun 1700 M-1800 M.
e. Ruang lingkup tentang perkembangan Islam pada abad modern atau zaman kebangkitan tahun 1800 M-sekarang ditandai dengan lahirnya para
tokoh pembaharu Islam dengan segala macam bentuk pemikiran dan kontribusinya terhadap perkembangan Islam. Tokoh-tokoh pembaharu tersebut
yakni: a. Muhammad ibn Abdul Wahab, b. Jamaluddin al-Afghani, c. Muhammad Abduh, d. Muhammad Rasyid Ridha, e. Kamal Ataturk, dan f.
Muhammad Iqbal.
f. Ruang lingkup tentang perkembangan Islam di Indonesia ditandai dengan proses masuknya Islam di Indonesia, pertumbuhan dan perkembangan
kerajaan Islam di Indonesia, lahirnya ulama-ulama di Indonesia, peranan walisongo dalam penyebaran Islam dan sejarah berdirinya organisasi keIslaman
seperti: a. Muhammadiyah, dan b. Nahdatul Ulama NU.
70
6. Aspek-aspek Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Suatu proses pembelajaran dikatakan dapat mencapai tujuan pendidikan apabila dalam proses tersebut di dukung oleh aspek-aspek penting yang umumnya
terdapat dalam lingkup dunia pendidikan. Aspek yang dimaksud itu diantaranya tenaga pendidik guru, materi pembelajaran, metode pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran. Aspek-aspek ini pula yang terdapat dalam proses pembelajaran
70
Muhaimin, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Jakarta: Prenada Media, 2005, Cet. II, h. 218-219.