Informasi tersebut dapat berbentuk pelajaran, hal-hal yang spasial dan lain sebagainya. Inilah yang menyebabkan mengapa fungsi kecerdasan kognitif diukur
pada tingkat kemampuan otak. Sumber yang penulis dapatkan menyebutkan bahwa “pada hakikatnya, fungsi kecerdasan kognitif diukur pada tingkat
kemampuan otak dimana otak dipercaya mampu mengelola dan menggunakan informasi yang tersedia untuk aktivitas kehidupan sehari-
hari”.
7
Mengenai fungsi kecerdasan kognitif ini, Muhammad Said dan Junimar Affan menjelaskan dalam bukunya Psikologi dari Zaman ke Zaman: Berfokuskan
Psikologi Pedagogis, yaitu “kecerdasan kognitif memiliki fungsi penting bagi
individu yaitu membantu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan aktivitas mengingat, berpikir, memahami, menalar, menganalisis, mensintesis,
merencanakan dan sebagainya .”
8
Semua aktivitas ini berpusat pada aktivator kerja otak. Oleh karena itu, tidaklah salah bila para ahli Psikologi bersepakat bahwa
otaklah yang menjadi inti dari berfungsi atau tidaknya kecerdasan kognitif individu.
Sumber lain yang penulis dapatkan menjelaskan bahwa “fungsi
kecerdasan kognitif yaitu membantu individu mengembangkan daya kreasi dan inovasi pembaharuan terhadap sesuatu yang sedang diamati serta dipikirkan
dalam proses internal mental di tengah-tengah adaptasinya dengan lingkungan”.
9
Terkait dengan hal ini, bagi penganut aliran pendekatan kognitif cognitive approach salah satu proses yang dapat membentuk dan mengembangkan struktur
kognitif individu yaitu proses belajar. Dalam proses belajar inilah individu akan selalu menemukan segala sesuatu yang baru yang dapat diamati dan dipikirkan
dalam memori otak mereka. Dari pendapat terdahulu mengenai fungsi kecerdasan kognitif, dapat
disimpulkan bahwa pada hakikatnya kecerdasan kognitif merupakan aktivitas dan tingkah laku mental yang merupakan sarana yang digunakan manusia untuk
7
Muhammad Al- Aziziyah, “Vitamin D Berpengaruh Terhadap Kecerdasan Kognitif”,
dalam http:www.tempointeraktif.com, 06 April 2010.
8
Muhammad Said dan Junifar Affan, Psikologi dari Zaman ke Zaman: Berfokuskan Psikologi Pedagogis, Bandung: Jemmars, 1990, h. 62.
9
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru …, h. 53.
mendapatkan dan memproses segala pengetahuan. Selain itu juga, kecerdasan kognitif menjadi salah satu dari sekian banyak kecerdasan individu yang
mempunyai keterkaitan erat dengan kinerja otak sebagai pusat segala aktivitas individu.
3. Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Kognitif
Kecerdasan kognitif tumbuh dipengaruhi oleh faktor-faktor. Fadilah Suralaga
dan kawan-kawan
menyebutkan bahwa
faktor-faktor yang
mempengaruhi kecerdasan kognitif adalah “faktor biologik, lingkungan faktor pengalaman, faktor sosial dan motivasi”.
10
Berikut ini penulis akan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan kognitif tersebut.
Faktor biologik merupakan faktor pertama yang mempengaruhi kognitif seseorang. Menurut Jean Piaget seperti yang dikutip oleh Zahrotun Nihayah dan
kawan-kawan mengatakan bahwa Pada dasarnya perkembangan kognitif manusia berakar pada
kerangka biologik, yakni setiap organisme mempunyai struktur dan organisasi. Agar dapat mempertahankan diri, organisme harus mampu mengadaptasikan
struktur yang ada pada tuntutan lingkungan. Adaptasi merupakan suatu fungsi biologik dan oleh sebab itu, inilah yang menyebabkan biologik dianggap sebagai
faktor yang dapat mempengaruhi kognitif organisme.
11
Faktor kedua yang mempengaruhi kecerdasan kognitif yakni lingkungan faktor pengalaman. Zahrotun Nihayah dan kawan-kawan dalam bukunya
Psikologi Perkembangan: Tinjauan Psikologi Barat dan Psikologi Islam menjelaskan bahwa
Lingkungan faktor pengalaman berperan cukup penting dalam perkembangan kecerdasan kognitif manusia, demikian pula interaksi antara
keduanya sangat berperan. Potensi yang dimiliki oleh individu dapat dioptimalkan sebaik mungkin apabila lingkungan sekitar dan pengalaman dapat memberikan
stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan individu.
12
10
Fadilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, Cet. I, h. 41.
11
Zahrotun Nihayah, dkk., Psikologi Perkembangan: Tinjauan Psikologi Barat dan Psikologi Islam, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, Cet. I, h. 25.
12
Zahrotun Nihayah, dkk., Psiko logi Perkembangan…, h. 24.
Selain faktor biologik dan lingkungan faktor pengalaman, faktor lain yang mempengaruhi kemampuan kognitif individu adalah faktor sosial dan
motivasi. Sumber yang penulis dapatkan menyebutkan bahwa “peran faktor sosial tidak bisa dilepaskan begitu saja dalam menumbuh kembangkan kemampuan
kognitif manusia mengingat manusia merupakan makhluk sosial yang kerapkali menggunakan kemampuan kognitifnya dalam menerima segala pengetahuan baru
di lingkungan sosial tersebut”.
13
Motivasi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan kognitif. Fadilah Suralaga dan kawan-kawan menjelaskan bahwa
Motivasi motivation merupakan sebuah faktor penting yang dapat mendorong dan mempengaruhi fungsi kognitif pada diri individu. Tanpa adanya
motivasi, maka individu tidak akan dapat terdorong untuk menggunakan kemampuan kognitif yang dimilikinya dalam berpikir serta mempelajari segala
sesuatu seperti abstraksi, pengetahuan dan lain sebagainya.
14
Dari penjelasan terdahulu dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kecerdasan kognitif yang dimiliki oleh setiap individu tidak terlepas dari faktor-
faktor yang mempengaruhi kecerdasan kognitif itu. Faktor tersebut diantaranya biologik, lingkungan faktor pengalaman, faktor sosial dan motivasi motivation.
Kesemua faktor ini saling berhubungan satu sama lain dalam menumbuh kembangkan kemampuan kognitif individu.
4. Perkembangan Kecerdasan Kognitif
Dalam perspektif Psikologi, perkembangan kecerdasan kognitif didasarkan pada teori belajar kognitivisme dimana menurut teori itu, belajar
adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi
dasar teori ini adalah Bahwa setiap orang telah memiliki pengalaman dan pengetahuan di
dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan dengan baik bila
13
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Berbasis Integrasi dan Kompetensi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h. 72.
14
Fadilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan …, h. 93.