3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara
Dalam UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara UU Minerba CSR bersifat mandatory, hal tersebut dapat dilihat dari persyaratan
permohonan izin usaha pertambangan yaitun Izin Usaha Pertambangan IUP, Izin Pertambangan Rakyat IPR dan Izin Usaha Pertambangan Khusus IUPK,
kewajiban pemberi izin pemerintah dan pemerintah daerah, dan kewajiban pemegang izin. Persyaratan perizinan usaha pertambangan diatur dalam Pasal 65 ayat
1 UU Minerba yang mewajibkan setiap usaha pertambangan memenuhi persyaratan administratif, persyaratan teknis, persyaratan lingkungan dan persyaratan finansial.
Pemberi IUP dan IUPK wajib mencantumkan prinsip-prinsip CSR dalam persyaratan izin sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 39 berkaitan dengan IUP, Pasal 78
berkaitan dengan IPR dan Pasal 79 berkaitan dengan IUPK. Dengan dikabulkannya permohonan IUP, IPR dan IUPK maka kepada pemegang izin telah
melekat segala hak dan kewajiban sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan perundang- undangan.
Perubahan sifat dalam bentuk perizinan, dari konsensi yang dituangkan dalam bentuk Kuasa Pertambangan KP, Kontrak Karya KK, dan Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara PKP2B dalam Undang-Undang Pertambangan tahun 1967 menjadi IUP, IPR dan IUPK dalam UU Minerba, maka
terjadilah suatu penguatan kelembagaan dalam upaya pengejawatahan Pasal 33 ayat 3 dan 4 UUD 1945 yang dijadikan dasar dari pelaksanaan CSR. Dengan demikian,
Universitas Sumatera Utara
CSR merupakan suatau keharusan yang harus dilaksanakan oleh pemegang izin pertambangan dengan mengacu pada ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Minerba
yang menegaskan bahwa dalam pengelolaan pertambangan mineral dan batubara harus mengacu pada empat asas yaitu: 1 manfaat, keadilan dan keseimbangan,
2 keberpihakan pada kepentingan bangsa, 3 pastisipatif, transparansi, dan akuntabilitas serta 4 keberlajutan dan berwawasan lingkungan.
Asas pengelolan pertambangan ini telah mencerminkan prinsip dasar dari CSR, karena tidk hanya mengedepankan asas manfaat keadilan dan keseimbangan,
tetapi juga menyatakan keberpihakannya pada kepentingan bangsa yang didasarkan pada pastisipasi, transparansi, dan akuntabilitas serta asas keberlanjutan dan
berwawasan lingkungan.
126
E. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR di Berbagai Negara