4.3.2 Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi
Proses perumusan strategi didasarkan pada kerangka tiga tahap formulasi strategi yang terdiri dari tahap masukan input, tahap pencocokan dan tahap
keputusan. Analisis tiga tahap formulasi strategi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal IFE dan EFE, analisis IE,
analisis SWOT dan analisis QSPM.
4.3.2.1 Tahap Input
1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Tahapan identifikasi faktor-faktor internal, yaitu dengan cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam
penyajiannya, faktor yang bersifat positif kekuatan ditulis sebelum faktor yang bersifat negatif kelemahan. Begitu pula dengan tahap identifikasi faktor
eksternal perusahaan. 2.
Pemberian Bobot Setiap Faktor Penentuan bobot pada analisis internal dan eksternal perusahaan dilakukan
dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak manajemen dan ahli strategi dengan menggunakan metode paired comparison Kinnear dan Taylor, 2001.
Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal.
Penentuan bobot setiap faktor menggunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Tabel 10. Penelitian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan
Faktor Strategis
Internal A B C D ….
Total Bobot
A B
C D
…. Total
Sumber: Kinnear dan Taylor 2001 Tabel 11. Penelitian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan
Faktor Strategis
Eksternal A B C D …. Total
Bobot A
B C
D ….
Total
Sumber: Kinnear dan Taylor 2001 Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap
variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :
ɑi =
∑
Keterangan : ɑi = Bobot variabel ke-i
Xi = Nilai Variabel ke-i i = 1, 2, 3…..
n = Jumlah variabel Adapun bobot yang diperoleh akan berada pada kisaran antara 0,0 tidak
penting, sampai 1,0 terpenting pada setiap faktor. Tanpa memperdulikan apakah faktor kunci kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman
perusahaan, faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada prestasi perusahaan diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot yang
diberikan harus sama dengan 1,0. Lebih lanjut pemberian bobot berdasarkan pada keadaan industri yang sedang ditekuni.
3. Penentuan Rating
Penentuan peringkat oleh manajemen atau pakar dari perusahaan dilakukan terhadap variabel-variabel dari hasil analisis perusahaan. Untuk
mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala 1, 2, 3,, dan 4 terhadap
masing-masing faktor strategis yang menandakan seberapa efektif perusahaan saat ini. Untuk matrik IFE, skala nilai peringkat yang digunakan, yaitu :
1 = lemah 3 = Kuat
2 =Sangat lemah 4 = Sangat kuat
Tabel 12. Matrik IFE
Faktor-faktor Internal Kunci
Bobot Rating Skor Bobot x Rating
Kekuatan : 1.
….. 10.
Kelemahan : 1.
….. 10.
Total
Sumber: David, 2004 Untuk faktor kelemahan sama dengan faktor kekuatan, dimana skala 1
berarti lemah dan skala 4 berarti sangat kuat. Sedangkan untuk EFE, skala nilai peringkat yang digunakan sama dengan IFE yaitu 1 sampai 4, masing-masing
faktor: 1 = Rendah, respon kurang
3 = Tinggi, respon diatas rata-rata 2 = Sedang, respon sama dengan rata-rata
4 = Sangat tinggi, respon superior
Tabel 13. Matrik EFE
Faktor-faktor Eksternal Kunci
Bobot Rating Skor Bobot x Rating
Peluang : 1.
….. 10.
Ancaman : 1.
….. 10.
Total
Sumber: David, 2004 Selanjutnya, nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada tiap
faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh total skor pembobotan. Hasil pembobotan dan peringkat rating
berdasarkan analisis situasi perusahaan dalam matriks. Total skor pembobotan pada matriks IFE berkisar antara 1 sampai 4
dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE 3,0-4,0 berarti kondisi internal perusahaan tinggi atau kuat, sedangkan 2,0-2,99 berarti kondisi internal
perusahaan rata-rata atau sedang, dan 1,0-1,99 berarti kondis internal perusahaan rendah atau lemah.
Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Total skor EFE dikelompokkan dalam kuat 3,0-4,0 berarti perusahaan merespon
Kuat terhadap peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan. Rata-rata 2,0-2,99 berarti perusahaan merespon sedang terhadap peluang atau ancaman
yang ada, dan Lemah 1,0-1,99 berarti perusahaan tidak dapat merespon peluang dan ancaman yang ada.
4.3.2.2 Tahap Pencocokan