keputusan, sebab dapat menyebabkan arah kebijakan perusahaan menjadi tidak sesuai lagi dengan tujuannya. Lebih lanjut pengaruh dominan pemilik perusahaan
dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan masukan dari bawahan menjadi kekuatan internal perusahaan, sebab kinerja seperti itu sudah menjadi
budaya perusahaan yang dapat diterima oleh semua staf dan karyawannya. Kekuatan itu muncul ketika pemilik memberikan spesifikasi pekerjaan, penekanan
kepada karyawan untuk bekerja secara ulet, teliti, dan rapih sehingga tercipta efisiensi, efektifitas dan disiplin kerja.
Perhatian perusahaan dalam meningkatkan potensi sumberdaya manusia di PD Mas Adam Berdasi sudah cukup bagus. Hal ini terlihat adanya pelatihan-
pelatihan kepada tenaga kerja tentang keterampilan produksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya pekerja dapat mengetahui dan meningkatkan
keterampilan sekaligus menjaga dan meningkatkan mutu produk.
6.1.2 Keuangan dan Akuntansi
Modal merupakan bagian terpenting dalam suatu usaha. PD Mas Adam Berdasi berusaha untuk mengembangkan usaha dan memperluas daerah
pemasarannya. Namun, hal tersebut memerlukan modal yang cukup besar. Perusahaan belum pernah mendapatkan bantuan dana dari pihak manapun dan
pihak manajemen belum pernah mengajukan pinjaman ke bank walaupun sudah ditawari pinjaman. Sikap tertutup dari pemilik perusahaan yang menolak
pinjaman dari pihak lain, dikarenakan pemilik merasa terbebani dengan adanya hutang. Padahal perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga yang memiliki
keterbatasan modal dalam mengembangkan usahanya. Hal ini dapat dirasakan,
pada saat perusahaan diminta untuk membuat etalase produk oleh salah satu distributor, perusahaan belum mampu merealisasikannya.
Perusahaan selalu melakukan pencatatan secara akutansi terhadap pengelolaan keuangan dan modal perusahaan. Manajemen keuangan dari
perusahaan sudah tertata dengan baik, sehingga keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga pemilik dapat dibedakan. Perusahaan dapat mengetahui
berapa besarnya laba yang diperoleh. Selain itu, perusahaan menyediakan buku tamu bagi orang yang berkunjung sebagai dokumentasi perusahaan.
6.1.3 Produksi dan Operasi
PD. Mas Adam Berdasi sudah memproduksi susu kedelai bubuk sejak tahun 1997. Modal pengalaman yang cukup lama yaitu 17 tahun menjadi
kekuatan bagi perusahaan. Pengalaman tersebut dirasakan oleh Bapak H. Sadili sebagai pemilik perusahaan yang terlibat langsung dalam pengolahan produksi
susu kedelai bubuk, sehingga beliau dapat mengenal baik keunggulan dan kelemahan perusahaannya.
Pada proses produksi, PD Mas Adam Berdasi untuk memproduksi susu kedelai bubuk menggunakan mesin penggiling. Mesin penggiling yang digunakan
perusahaan adalah mesin pengiling basah dan mesin penggling kering. Mesin penggiling 7,6 PK yang kapasitasnya 20 kg per jam. Mesin tersebut digunakan
sebagai mesin pengiling kering dan penggiling basah. Pada tahun 1998, perusahaan membeli mesin penggiling 14 PK dengan kapasitas 30 kg per jam dan
digunakan sebagai penggiling kering, selanjutnya mesin penggiling 7,6 PK digunakan sebagai penggiling basah. Pada tahun 2005, perusahaan membeli mesin
penggiling 17 PK dengan kapasitas 50 kg per jam digunakan sebagai penggiling kering.
Kegiatan produksi dan operasi, bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan susu kedelai bubuk adalah :
1. Bahan Baku
Bahan baku untuk pembuatan susu kedelai bubuk adalah kedelai. Varietas kedelai yang digunakan perusahaan yakni varietas USA No 1. Pemilihan
varietas ini dikarenakan cocok digunakan sebagai bahan baku susu, tidak banyak kotoran, dan dapat menghasilkan output yang tinggi bila
dibandingkan dengan USA No 2. Pada kedelai varietas USA No 1, tiap 50 kg dapat menjadi 300 dus per 250 gr, sedangkan kedelai varietas USA No 2
hanya menghasilkan 240 dus per 250 gr. Bahan baku kedelai ini dapt dengan mudah diperoleh perusahaan dari Koperasi Tahu Tempe Indonesia KOPTI,
Bogor dan toko-toko langganan di pasar. 2.
Bahan Penolong Gula aren dan jahe merupakan bahan penolong utama yang diperlukan.
Penggunaan gula aren akan memberikan warna dan rasa yang cocok dari pada gula pasir. Sedangkan jahe digunakan untuk menetralisir langu yang
terkandung dalam kedelai. 3.
Bahan Bakar Bahan bakar berupa minyak tanah yang dipakai untuk merebus kedelai adalah
sebanyak lima liter untuk setiap kompor. Selain itu perusahaan juga menggunakan kompor gas elpiji untuk mengantisipasi kekurangan pasokan
minyak tanah.
4. Pengemasan
Kemasan terdiri dari dua bagian, yang bagian dalam menggunakan plastik dan bagian luar menggunakan kardus. Plastik didapat dari toko langganan
dipasar. Sedangkan Kardus dan desainnya, perusahaan melakukan pemesanan kepada Rahayu printing yang sudah menjadi langganan perusahaan. Pemilik
yang pernah mengikuti pelatihan pengemasan makanan dan minuman tradisional, sehingga produk susu kedelai bubuk dikemas dalam kardus dan
dibungkus lagi dalam plastik. Pada kemasan tercantum mulai dari merek dagang, izin dari Departemen Kesehatan dan logo kehalalan makanan, khasiat
susu kedelai dan kandungan gizi susu kedelai. Perusahaan sangat mengutamakan kebersihan dalam kegiatan produksi
karena hal ini sangat erat kaitannya dengan kualitas susu kedelai bubuk. Kebersihan dalam proses produksi yang terjaga dengan baik membuat kualitas
rasa dan gizi yang terkandung dalam susu kedelai bubuk tetap terjaga. Susu kedelai bubuk memiliki daya tahan produk yang lama yaitu satu tahun. Kualitas
produk yang cukup baik, rasa yang enak, kandungan gizi yang tinggi, tidak menggunakan bahan kimia dan daya tahan produk yang lama merupakan kekuatan
bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya.
6.1.3.1 Proses Produksi Susu Kedelai Bubuk
Proses produksi susu kedelai bubuk yang baik dan layak konsumsi, diperlukan syarat bebas dari bau dan rasa langu kedelai, bebas antitripsin, dan
mempunyai kestabilan yang mantap tidak mengendap atau menggumpal yakni dengan perebusan hingga mendidih. Selain hal tersebut bau langu dan rasa khas
kedelai dan kacang-kacangan mentah lainnya tidak disukai konsumen. Rasa dan bau ditimbulkan oleh kerja enzim lipsigenase yang ada dalam biji kedelai. Enzim
itu akan bereaksi dengan lemak pada waktu penggilingan kedelai, terutama jika digunakan air dingin. Hasil reaksinya paling sedikit berupa delapan senyawa
volatile mudah menguap terutama etil-fenil-keton. Tetapi bau dan rasa langu dapat dihilangkan dengan cara mematikan enzim lipsigenase dengan panas. Cara
yang dapat dilakukan antara lain 1 menggunakan air panas suhu 80-100 C
pada penggilingan kedelai, atau 2 merendam kedelai pada air panas selama 10- 15 menit sebelum digiling.
Adapun beberapa tahap yang perlu dilakukan secara umum dalam proses pembuatan susu kedelai bubuk, meliputi:
a. Sortasi dan perendaman
Kedelai dipilih dari campuran kedelai yang sudah rusak, dicuci untuk menghilangkan kotoran.
b. Perebusan
Kedelai direbus untuk menghilangkan rasa dan bau langu yang merupakan ciri khas dari kedelai. Kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam ember.
c. Giling Basah
Kedelai dimasukkan ke dalam mesing giling basah sehingga kedelai menjadi lembek.
d. Perebusan dan Formula
Tahap ini merupakan tahap yang menentukan dalam penentuan kualitas rasa susu kedelai bubuk. Karena pada tahap ini saatnya memasukkan gula aren dan
jahe dengan komposisi tertentu.
e. Pengeringan
Proses pengeringan untuk menurunkan kadar air menggunakan oven dengan estimasi waktu tertentu.
f. Giling Kering
Kedelai yang sudah dioven dimasukkan ke dalam mesin penggiling kering, sehingga keluar dalam keadaan bubuk yang sangat lembut.
Gambar 11. Proses Pengolahan Susu Kedelai Bubuk.
Sumber: PD Mas Adam Berdasi Sedangkan proses packaging susu kedelai bubuk Cap Kedelai Mas,
sebagai berikut: a.
Masukkan Susu Bubuk ke dalam Plastik Susu bubuk yang sudah digiling kering, kemudian dimasukkan ke dalam
kemasan dalam yang berupa plastik. b.
Penimbangan Berat Isi Susu kedelai bubuk yang sudah terbungkus dalam plastik, kemudian ditimbang
dengan berat 250 gr. Hal ini sesuai dengan kemasan kardus yang berbentuk kotak yang dapat menampung berat 250 gr.
c
d
6
a b
b c.
Masukka Setelah p
sudah dib menarik.
dan manf d.
Susu Ked Susu ked
kepada di
6.1.4 Pemas
Aspe analisis terh
bubuk PD bidang pema
n ke dalam K penimbangan
beri tanda t Kardus ini
faat minum s delai Bubuk
delai bubuk y istributor ya
Gamb
saran
ek pemasara hadap produk
Mas Adam asaran, strate
Kardus n susu kedel
tanggal kad dilengkapi d
susu kedelai Siap Jual
yang sudah m aitu susu ked
bar 12. Pros
Sumbe
an berhubun k, harga, dis
Berdasi. B egi pemasara
lai dimasukk daluarsa dan
dengan logo bubuk.
masuk ke da delai dengan
es Packagin r: PD Mas A
ngan dengan stribusi dan
Berdasarkan an yang dila
kan ke dalam n mempunya
halal, izin D
alam kemasa merek dagan
ng Susu Ked Adam Berdas
n bauran pem promosi dar
hasil wawa akukan perus
m kardus. K ai desain y
Depkes, kad
an, siap didi ng ”Cap Ked
delai Bubuk
si
masaran yan ri produk su
ancara deng sahaan yaitu
ardus yang ang cukup
dungan gizi
stribusikan delai Mas”
k.
ng meliputi usu kedelai
gan kepala :
a. Produk
PD Mas Adam Berdasi sebagai salah satu perusahaan yang sedang berkembang, selalu berusaha untuk mempertahankan strategi mutu produk dan
pelayanan. Dimana strategi produk dilakukan melalui penawaran barang yang berkualitas tinggi. Sedangkan strategi pelayanan yaitu dengan cara membina
hubungan baik dengan distributor dan konsumen melalui peningkatan pelayanan kepada distributor dan konsumen, yaitu dengan cara memberi jaminan berupa
pengembalian barang kembali atau penggantian terhadap barang yang diterima dalam keadaan rusak baik kemasan maupun isi. Berdasarkan strategi ini
diharapkan mampu meningkatkan pangsa pasar yang akhirnya akan meningkatkan angka penjualan produk.
PD Mas Adam Berdasi hanya memproduksi susu kedelai bubuk dengan merek Cap Kedelai Mas dengan ukuran 250 gr dengan rasa alami. Rasa alami dari
produk susu kedelai ini, tanpa langu dan tanpa bahan pengawet. Produk susu kedelai bubuk Cap Kedelai Mas, mempunyai tingkat kadaluarsa yang lama yaitu
satu tahun. Tingkat kadaluarsa yang lama tersebut sudah di uji oleh Depkes dan perusahaan swasta “Nestel” yang merupakan pusat penelitian.
Selain itu, susu bubuk kedelai instan Cap Kedelai Mas mempunyai kemasan yang menarik. Kemasan tersebut sudah terdapat izin Depkes, sertifikasi
halal, kandungan gizi susu kedelai dan manfaat minum susu kedelai. Tetapi produk ini mempunyai kelemahan dari segi kualitas pembungkus bubuk susu,
yakni menggunakan plastik bukan alumunium foil. Hal ini patut dikhawatirkan, karena konsumen bisa mempunyai pandangan buruk terhadap kualitas produk.
b. Harga
Perusahaan menetapkan harga dengan menggunakan cost plus pricing method yaitu dengan mempertimbangkan biaya produksi, biaya non produksi, dan
persentase mark up. Perusahaan memandang strategi harga sangat penting sebagai alat untuk mempersepsikan produk menurut penilaian konsumen.
Harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan merupakan harga untuk distributor. Adapun harga yang diterima konsumen ditentukan oleh pengecer atau
distributor, sehingga harga susu kedelai bubuk untuk konsumen dapat berbeda di tiap pengecer atau distributor.
c. Distribusi
Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan melalui dua cara, yaitu: penjualan secara langsung kepada konsumen dan penjualan kepada distributor
atau pengecer. Penjualan langsung ke konsumen dilakukan di perusahaan, sedangkan penjualan kepada distributor dilakukan di supermarket dan toko-toko
wilayah Bogor, diantaranya Grand, Hero, Popeye, Hero, Pakally, Grand, Sinar prima, Al-amin, Apotek semplak, Remaja, Bukit Rivaria, Berkah, Koperasi
DPRD, Ganation, Mawar dan lain-lain. Pendistribusian langsung kepada konsumen melalui cara pembelian
langsung ke perusahaan pada saat konsumen berkunjung dan lewat telepon yang sudah tersedia. Adapun pendistribusian ke distributor-distributor menggunakan
alat transportasi berupa sepeda motor dua buah. Selama ini distributor-distributor tersebut menunjukkan loyalitasnya
kepada perusahaan. Hal ini terlihat dari permintaan produk yang cukup stabil dan kontiunitas distributor sebagai pelanggan perusahaan.
d. Promosi
Promosi yang dilakukan oleh PD Mas Adam Berdasi adalah dengan mengikuti berbagai pameran yang berskala kabupaten. Promosi yang berskala
kabupaten misalnya mengikuti setiap kali perayaan Hari Jadi Kabupaten Bogor. Berbagai pameran yang telah diikuti perusahaan, sampai sekarang mampu
meningkatkan permintaan konsumen tetapi belum ada distributor yang bersedia membeli dalam skala besar.
Selain itu, kelompok mahasiswa Institut Pertanian Bogor IPB membuat proposal untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa di bidang
Kewirausahaan PKM K 2007 dengan membuat e-commerce. E-commerce merupakan salah satu komponen dari sistem informasi berbasis web, yang juga
berkembang dengan adanya internet. E-Commerece merupakan media pembelajaran On-line dimana pembeli dapat melakukan pembelian secara
langsung tanpa harus datang langsung ke toko ataupun produsen pembuatnya. Proposal tersebut lolos, sehingga dana dari DIKTI Direktorat Jenderal Perguruan
Tinggi digunakan untuk membuat web perusahaan. Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan karena mendapat bantuan dan ada harapan
permintaan semakin meningkat dengan adanya web tersebut. Web tersebut sekarang bisa diakses dengan alamat www.susukedele.com mulai tanggal 1 Mei
2008. Perusahaan juga mendapat pelatihan untuk mengelola web tersebut.
6.2 Analisis Faktor Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan industri. Analisis faktor eksternal perusahaan dilakukan dengan meninjau faktor-