2. Industri kecil menggunakan bahan baku yang berasal dari lingkungan
terdekat sehinggga biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin, dan tingkat upah yang relatif rendah.
3. Harga jual yang relatif rendah dan adanya permintaan dari beberapa jenis
komoditi yang tidak dapat diproduksi dengan mesin secara maksimal merupakan suatu aspek pendukung kuat.
Industri kecil berpotensi untuk dikembangkan karena masih potensialnya sumberdaya alam ditiap daerah yang belum didayagunakan secara optimal. Selain
itu adanya dukungan politis dan komitmen pemerintah serta masyarakat untuk mengembangkan industri kecil Depperindag, 2002.
PD Mas Adam Berdasi adalah suatu perusahaan yang memproduksi susu kedelai bubuk. Perusahaan tersebut mempunyai enam tenaga kerja, oleh karena itu
perusahaaan ini dapat dikategorikan ke dalam industri kecil. Potensi dari perusahaan ini besar, karena dengan berkembangnya perusahaan ini dapat
menyerap tenaga kerja di lingkungan sekitarnya.
2.6 Penelitian Terdahulu
Produk susu kedelai belum banyak yang meneliti, penelitian mengenai susu kedelai diantaranya adalah Langitan 1995, meneliti tentang Analisis Nilai
Tambah Pengolahan dan Strategi Pemasaran Produk Minuman Segar Susu Kedelai Kasus pada PT Salim Graha Food dan Beverage Industri, Bekasi.
Tujuan dari penelitiannya yaitu 1 mempelajari kegiatan pengolahan susu kedelai yang dilakukan perusahaan, mengukur besarnya nilai tambah yang diciptakan,
serta menganalisis distribusi susu kedelai, 2 mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman serta dimiliki perusahaan serta menganalisis strategi pemasaran dalam memasarkan produknya dan 3 menganalisis strategi
pemasaran susu kedelai dengan mengkaji tipe bisnis, posisi produk dan bauran pemasaran. Metode yang digunakan yaitu analisis nilai tambah dengan metode
Hayami, strategi pemasaran produk dianalisis dengan matrik SWOT, dan untuk menganalisis tipe bisnis digunakan analisis portofolio produk Boston Consulting
Group. Posisi produk dianalisis dengan menggunakan konsep daur hidup produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan kedelai menjadi susu
kedelai pada PT Salim Graha memberikan nilai tambah yang meningkat dari tahun 1992-1993, tetapi imbalan bagi tenaga kerja sangat kecil dibandingkan
dengan imbalan bagi modal dan manajemen. Faktor lingkungan usaha, secara umum memberikan pengaruh nyata terhadap strategi yang diterapkan PT Salim
Graha dalam memasarkan minuman segar susu kedelai. Strategi pemasaran produk minuman segar susu kedelai yang dilakukan PT Salim Graha dapat
dikatakan baik. Arwin 2000, meneliti tentang Analisis Kelayakan Usaha dan
Optimalisasi Produk Susu Kedelai Bubuk Bernal Unifoods, Tenant Pusat Inkubator Agribisnis dan Agroindustri Institut Pertanian Bogor PIAA-IPB.
Bernal Unifoods adalah salah satu perusahaan binaan Pusat Inkubator Agribisnis dan Agroindustri Institut Pertanian Bogor dengan memproduksi susu kedelai
bubuk. Kapasitas produksi 15 kg per pengolahan dua hari atau separuh dari kapasitas produksi maksimum. Kapasitas tersebut juga dihasilkan 81 kotak susu
kedelai per pengolahan dengan tiga jenis rasa yaitu vanilla, coklat dan strowberi.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan titik impas produksi susu kedelai bubuk pada kapasitas produksi 15 kg per pengolahan dua hari adalah
2.944 kotak per tahun untuk rasa vanili, sedangkan untuk rasa strowberi dan coklat titk impasnya sama yaitu 3.024 kotak per tahun. Nilai NPV dari tiga jenis
produk susu kedelai bubuk didapat sebesar Rp 36.077.745 selama lima tahun, dengan tingkat bunga 20 persen. Nilai IRR sebesar 70 persen, Net BC sebesar
2,72 serta pay back period 2,19 tahun. Berdasarkan analisis sensitivitas yang dilakukan dapat diketahui bahwa
apabila terjadi penurunan harga jual produk sebesar 10 persen, maka nilai NPV yang akan dihasilkan yaitu Rp 14.595.089. Begitu pula apabila terjadi kenaikan
harga bahan baku dan bahan pembantu sebesar 10 persen nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp 29.859.819. Usaha susu kedelai bubuk layak untuk
dilanjutkan degan syarat perusahaan mampu memenuhi jumlah produksi yang digunakan dalam perhitungan yaitu sebesar 12.636 kotak pada tahun pertama,
18.954 kotak pada tahun kedua dan 25.272 untuk tahun ketiga hingga tahun kelima.
Sayekti 2005, meneliti tentang Analisis Kelayakan Finansial Susu Kedelai Bubuk Alamina Rasa Natural Pada Perusahaan Dodo-Mis Kecamatan
Margaasih Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan melalui dua skenario usaha berdasarkan optimalitas kerja mesin terutama unit oven besar 2 x
8 jam per hari efektif dan optimalitas 26 hari kerja efektif per bulan. Skenario I tanpa penambahan mesin oven besar, skenario II dilakukan dengan penambahan
satu oven besar. Adapun metode yang digunakan yaitu analisis penerimaan dan
pengeluaran, NPV, IRR, Net BC, PBP, dengan menggunakan asumsi-asumsi yang relevan.
Berdasarkan analisis finasial melalui dua skenario dapat disimpulkan layak untuk dikembangkan. Analisis sensitivitas dan switching value menunjukkan
bahwa kelayakan finasial dari penurunan harga jual output dan jumlah output produk ini maksimal 21,25 persen. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ini
cenderung kurang begitu peka karena pengaruhnya cukup kecil. Batas kelayakan finasial dari peningkatan harga input maksimal 44,55 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel harga input cenderung tidak peka. Analisis sensitifitas yang dilakukan dengan perubahan discount rate sampai 18 persen
dengan pertimbangan discount rate yang mungkin saja terjadi, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi discount rate maka usaha ini masih tetap layak
untuk dikembangkan walaupun keuntungan usaha dan Net BC nya akan semakin turun.
Juliantina 2007 melakukan penelitian mengenai Analisis Atribut dan Rentang Harga Susu Kedelai Bubuk Merek Maureen Studi Kasus di PD Alam
Lestari Tasikmalaya, dengan menggunakan alat analisis deskriptif, model multiatribut Fishbein dan analisis sensitivitas harga. Analisis deskriptif digunakan
untuk menjabarkan data-data dalam bentuk tabel dan persentase. Model multiatribut Fishbein diukur dengan menggunakan skala Likert.
Hasil penilaian atribut produk dengan menggunakan model analisis multiatribut Fishbein diketahui bahwa susu kedelai bubuk merek Maureen
memiliki keunggulan dalam atribut harga dan rasa kedelai. Keunggulan susu bubuk merek Alamina yaitu pada atribut ketersediaan, daya tahan produk dan
pilihan rasa, sedangkan susu kedelai merek MDL 525 unggul dalam atribut promosi dan merek. Atribut lainnya seperti kehalusan serbuk, warna, tingkat
kelanguan dan kemasan merupakan unggulan dari susu kedelai bubuk Malilea. Perbandingan skor rata-rata sikap responden terhadap susu kedelai bubuk merek
Maureen lebih baik dari pada merek susu bubuk yang lainnya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian lainnya yaitu sama-sama
meneliti produk susu kedelai. Perbedaan penelitian ini adalah Analisis Strategi Pengembangan Usaha Susu Kedelai Bubuk Studi Kasus: PD Mas Adam Berdasi,
Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor menggunakan matriks Quantitative Strategic Planning dalam menentukan prioritas alternatif strategi dalam
mengembangkan usaha.
37
Tabel 8. Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama Tahun
Judul Masalah
Tujuan Alat Analisis
Hasil dan Pembahasan
Langitan 1995 Analisis
Nilai Tambah Pengolahan
dan Strategi Pemasaran Produk
Minuman Segar Susu Kedelai
Kasus pada PT Salim Graha Food
dan Beverage Industri, Bekasi
Terjadi persaingan ketat pada industri
minuman susu kedelai
Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman serta dimiliki perusahaan
serta menganalisis strategi pemasaran dalam
memasarkan produknya 1.
Metode Hayami
2. Matriks
SWOT 3.
Matriks BCG Pengolahan kedelai menjadi
susu kedelai pada PT Salim Graha memberikan nilai
tambah yang meningkat dari tahun 1992-1993, tetapi
imbalan bagi tenaga kerja sangat kecil dibandingkan
dengan imbalan bagi modal dan manajemen. Faktor
lingkungan usaha, secara umum memberikan pengaruh
nyata terhadap strategi yang diterapkan PT Salim Graha
dalam memasarkan minuman segar susu kedelai
Arwin 2000 Analisis
Kelayakan Usaha dan
Optimalisasi Produk Susu Kedelai Bubuk
Bernal Unifoods, Tenant Pusat
Inkubator Agribisnis dan Agroindustri
Institut Pertanian Bogor PIAA-IPB
Kapasitas produksi yang masih rendah
yaitu setengah dari kapasitas produksi
maksimum. Mengetahui kelayakan
usaha susu kedelai Analisis
sensitivitas harga Usaha susu kedelai bubuk
layak untuk dilanjutkan degan syarat perusahaan
mampu memenuhi jumlah produksi yang digunakan
dalam perhitungan yaitu sebesar 12.636 kotak pada
tahun pertama, 18.954 kotak pada tahun kedua dan 25.272
untuk tahun ketiga hingga tahun kelima.
38
Sayekti 2005 Analisis
Kelayakan Finansial Susu
Kedelai Bubuk Alamina Rasa
Natural Pada Perusahaan Dodo-
Mis Kecamatan Margaasih
Kabupaten Bandung, Jawa
Barat Optimalisasi kinerja
mesin masih dibutuhkan untuk
meningkatkan kapasitas produksi.
Menganalisis kelayakan usaha untuk
mengembangkan Susu Kedelai Bubuk Alamina
Rasa Natural. Analisis
penerimaan, pengeluaran,
NPV, IRR, Net BC, dan PBP.
Berdasarkan analisis finansial dengan
menggunakan skenario, dapat disimpulkan layak
untuk dikembangkan.
Juliantina 2007 Analisis
Atribut dan
Rentang Harga Susu Kedelai Bubuk
Merek Maureen Studi Kasus di PD
Alam Lestari Tasikmalaya
Persaingan yang semakin kompetitif
dan semakin meningkatnya
kepekaan masyarakat dalam
memilih produk susu kedelai.
Mengetahui keunggulan kompetitif dan rentang
harga yang diinginkan konsumen pada Susu
Kedelai Bubuk Merek Maureen
Analisis deskriptif model multi
atribut Fishbein dan analisis
sensitivitas harga Berdasarkan analisis
multiatribut Fishbein diperoleh bahwa susu
kedelai bubuk merek Maureen memiliki
keunggulan dalm atribut harga dan rasa kedelai.
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi
Strategi adalah istilah yang dapat ditarik dari zaman Yunani kuno, yang biasa diartikan sebagai komandan militer. Pada millennium berikutnya, konsep
strategi terus difokuskan kepada interpretasi-interpretasi militer. Istilah strategi mulai diadaptasi dengan konteks bisnis pada masa Revolusi Industri II, dan mulai
banyak digunakan pada abad kedua puluh. Kata strategi berasal dari kata Yunani, stratègos yang artinya adalah
jenderal Webster’s Dictionary, 1999. Seorang jenderal merencanakan dan mengarahkan kekuatan militer yang dimiliki pada posisi atau lokasi penting
sebelum pertempuran dengan musuh dimulai. Kekuatan militer yang dimiliki merupakan sumberdaya, rencana tentang pendayagunaan kekuatan militer adalah
strategi, sementara tujuan yang ingin dicapai adalah mengalahkan lawan dan meraih kemenangan. Selama ribuan tahun, konsep tentang strategi teru terfokus
pada bidang militer. Cal von Clausewitz dalam tulisannya mengatakan “… strategy is use of engagements for the object of war” Ghemawat, 2001, 2
Mintzberg 2000, memberikan pendekatan baru dalam mengartikan strategi. Menurutnya, strategi dengan pendekatan tradisional lebih menekankan
aspek perencanaan dan mengabaikan kenyataan bahwa strategi dapat muncul dalam suatu organisasi dengan atau tanpa perencanaan sebelumnya. Mitzberg
melengkapi pengertian strategi sebagai “a pattern in a stream of decision or actions” atau suatu pola menyeluruh dalam membuat keputusan atau tindakan.