Konsep Susu TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kedelai

2.2. Konsep Susu

Sumber kalsium banyak terdapat pada bahan pangan hewani, khususnya pada susu. Tucker 2002 menyatakan bahwa susu sebagai pangan yang berperan penting pada pencegahan osteoporosis sudah diakui oleh banyak negara. Beberapa penelitian yang telah dilakukan Kalkwarf et al. 2003 ; Sandler et al. 1985 menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi susu pada saat remaja dengan kejadian osteoporosis pada saat usia lanjut. Hasil-hasil penelitian tersebut menemukan bahwa konsumsi susu yang rendah saat usia muda dan remaja dapat dihubungkan dengan peningkatan risiko tulang rapuh sebesar dua kali lipat. Peneliti memperkirakan bahwa 11 persen kejadian osteoporosis saat usia lanjut berhubungan dengan rendahnya konsumsi susu pada saat remaja Khomsan, 2002. Menurut Sediaoetama 1993 jenis-jenis modifikasi susu dalam perdagangan, diantaranya adalah: 1. Susu Segar Susu sapi segar adalah hasil pemerasan sapi secara langsung, tanpa ditambah zat-zat lain ataupun mengalami pengolahan. Susu ini tidak terlalu manis dan mengandung protein kira-kira tiga kali konsentrasinya dalam ASI 2. Susu Asam Susu asam adalah susu yang diolah dengan diasamkan mempergunakan bakteri Lactobicillus sp. Para ahli berpendapat bahwa kondisi asam ini menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri pembusuk di dalam rongga usus, sehingga produk pembusukan yang lebih merugikan konsumen dapat dihindari atau setidak-tidaknya dihambat. Susu asam ini lebih dikenal dengan yoghurt. 3. Susu Skim Susu ini sebenarnya limbah produksi mentega, setelah lemak dalam susu tersebut diambil untuk dijadikan mentega. Susu skim mengandung energi lebih rendah, karena lemaknya sudah diambil. Jenis susu ini masih baik dikonsumsi sebagai suplemen protein, yang masih berkualitas baik dan bahkan konsentrasinya meningkat dengan dikuranginya lemak tersebut. 4. Susu Bubuk Susu bubuk terjadi dengan mengeringkan susu sehingga tertinggal komponen padat dari susu tersebut. Oleh karena, komponen padat ini merupakan sekitar 14 persen dari susu asalnya, maka rekonstitusi menjadi susu cair kembali ialah dengan menambahkan air matang sebanyak tujuh kali sebanyak susu bubuknya. Pada proses pengeringan ini terjadi perubahan atau kerusakan pada beberapa zat gizi komponennya, diantaranya vitamin A dan beberapa anggota B-kompleks. Karena itu pada susu bubuk ditambahkan zat gizi yang rusak atau berkurang ini. 5. Susu Kental Manis Susu ini biasanya dikemas dalam kaleng dan dihasilkan dengan menguapkan sebagian airnya dari susu segar. Kemudian sebagai alat preservasi ditambahkan gula, sehingga susu ini terlalu manis dan mengandung energi yang sangat tinggi. Susu ini biasanya dipakai campuran dalam kopi, air teh, atau coklat. Susu kental manis lebih tahan bila dibuka kalengnya, karena adanya kadar gula yang tinggi tersebut. Meskipun demikian, sebaiknya susu ini jangan terlalu lama dibiarkan setelah dibuka kalengnya, karena lama-lama akan terjadi kerusakan pembusukan.

2.3. Susu Kedelai