Perumusan Strategi Lingkungan Internal

Umpan Balik Gambar 5. Model Komprehensif Manajemen Strategis. Sumber : David, 2004

3.1.2.1 Perumusan Strategi

Langkah awal perumusan strategi adalah memberikan masukan lingkungan eksternal dan lingkungan internal, sehingga dapat dirumuskan tekad strategi strategic intent dan misi strategic mission. Tekad strategi adalah “internally focused”, yakni komitmen menyeluruh untuk memenangkan persaingan dengan mengidentifikasi dan menggalang kekuatan sumberdaya, kapabilitas dan kompetensi untuk mencapai tujuan. Misi strategi merupakan aplikasi tekad strategi, bersifat “externally focused”, yakni peryataan perusahaan terhadap tujuan yang akan dicapai dan menyangkut produk serta lingkup kegiatan yang dilakukan. Misi strategi memberikan gambaran umum apa yang ingin dihasilkan dan siapa yang akan Mem- buat Per- nyat an Visi Misi Melakukan Audit Eksternal Melakukan Audit Internal Mene- Tapkan Tujuan Jangka Panjang Mela ksana kan Isu- Isu Mana jemen Melaksanakn Strategi Isu- Isu Pemasaran, Keuangan, Akuntansi, Litbang, SIM Merumu skan, Menge- valuasi, dan Memilih Strategi Meng ukur dan Meng evalu asi Kiner ja dilayani, berdasarkan kompetensi inti yang dimiliki. Dalam bahasa praktis, misi strategi adalah jawaban pertanyaan “what businesses are we in?”. Tujuan merupakan pusat dari kegiatan perusahaan yang digunakan sebagai penilai prestasi perusahaan. Tujuan berperan penting dalam perumusan dan implementasi strategi perusahaan, karena itu manajemen puncak harus mampu merumuskan, melembagakan, mengkombinasikan dan menguatkan tujuan perusahaan melalui perusahaan.

3.1.2.2 Lingkungan Eksternal

Menurut David 2004, analisis terhadap lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi suatu perusahaan, sehingga perusahaan memiliki kemampuan untuk dapat merumuskan suatu strategi. Analisis lingkungan eksternal menekankan kepada evaluasi terhadap peristiwa di luar kendali sebuah perusahaan. Lingkungan eksternal dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu :

1. Lingkungan Umum

Lingkungan umum merupakan lingkungan jauh dari perusahaan dalam tingkatan operasi perusahaan. Lingkungan umum dipengaruhi oleh faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Faktor-faktor ini dipengaruhi oleh variabel- variabel yang dapat menjadi peluang maupun ancaman bagi perusahaan. Faktor- faktor yang mungkin mempengaruhi lingkungan eksternal perusahan terlihat pada Tabel 9. Tabel 9. Daftar Fenomena yang Memungkinkan Menghasilkan Peluang dan Ancaman Berdasarkan Alat Analisis PEST Sumber : David, 2004

2. Lingkungan Industri

Industri adalah sekelompok perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa yang dapat disubtitusikan, sehingga perusahaan di dalam industri yang sama selalu bersaing dan mempengaruhi. Biasanya di dalam suatu industri memiliki berbagai ragam strategi bersaing yang digunakan perusahaan untuk mengejar daya saing strategis dan profitabilitas tinggi. Porter dalam Kotler 2002 memperkenalkan model lima kekuatan pembentuk persaingan dalam lingkungan industri five forces model of competition, yaitu ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing. Secara keseluruhan interaksi antar kelima faktor ini menentukan besarnya laba yang akan dicapai. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 6. POLITIK • Situasi politik negara • Kebijakan politik luar negeri • Regulasi dan deregulasi pemerintah • Peraturan pajak • Kebijakan subsidi • Kebijakan fiskal dan moneter • Peraturan tenaga kerja • Peraturan impor, ekspor, dll SOSIAL, BUDAYA, DEMOGRAFI • Pertumbuhan penduduk • Kepercayaan • Gaya hidup • Sikap terhadap mutu produk • Jumlah penduduk • Tingkat pendidikan rata-rata • Perilaku terhadap pemerintah • Perilaku belanja • Manajemen limbah EKONOMI • Tingkat Inflasi • Kecenderungan PDB • Ketersediaan kredit • Pola konsumsi • Kurs mata uang • Tingkat pajak • Tren pertumbuhan ekonomi, dll TEKNOLOGI • Perkembangan teknologi dan informasi • Kecenderungan perkembangan teknologi yang unik dalam industri • Perkembangan teknologi dasar • Perkembangan perilaku masyarakat terhadap teknologi Gambar 6. Model Lima Kekuatan Porter. Sumber : Kotler, 2002 Berdasarkan Gambar 6, lima kekuatan yang menentukan struktur persaingan dalam industri yang dihadapi perusahaan, yaitu : 1. Pesaing-pesaing industri, dimana semakin banyak pesaing industri maka persaingan segmen akan makin ketat. Kondisi ini menyebabkan perang harga, perang iklan dan pengenalan produk. 2. Pendatang baru potensial, dimana bila hambatan masuk rendah maka perusahaan-perusahaan baru akan mudah masuk dalam industri dan menyebabkan tingkat persaingan semakin tinggi. 3. Adanya produk penggantisubstitusi, dimana semakin banyak perusahaan lain yang menawarkan produk substitusi maka persaingan akan semakin tinggi, dan dapat mengancam laba dan pertumbuhan perusahaan dalam industri. 4. Kekuatan tawar-menawar pembeli, dimana jika pembeli dalam posisi yang kuat akan dapat memaksa agar harga diturunkan. Hal ini akan mempengaruhi Pemasok Kekuatan Pemasok Pendatang baru potensial Ancaman mobilitas Pesaing-pesaing industri Rival segmen Pembeli Kekuatan Pembeli PenggantiSubstitusi Ancaman Substitusi profitabilitas perusahaan dan berdampak pada intensitas persaingan dalam industri. 5. Kekuatan tawar-menawar pemasok, dimana pemasok berada dalam posisi yang kuat dengan produk yang unik dan penting. Dalam kondisi ini perusahaan pembeli bukanlah pelanggan penting bagi pemasok, karena pemasok tidak bersaing dengan produk lain dalam industri.

3.1.2.3 Lingkungan Internal

Analisis lingkungan eksternal adalah proses identifikasi “apa yang harus kita lakukan” what we might choose to do, sedangkan analisis lingkungan internal akan menentukan “apa yang dapat kita lakukan” what we can do. Pada tatanan kompetisi masa lalu, faktor-faktor seperti biaya tenaga kerja, akses ke sumber pembiayaan dan bahan baku, pasar yang diatur atau dilindungi dapat memberikan keunggulan bersaing. Menurut David 2004, bidang fungsional yang menjadi variabel dalam analisis internal adalah : 1. Fungsi Manajemen, dilakukan dan diterapkan pada struktur organisasi perusahaan secara keseluruhan, mencakup lima aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf serta pengendaliankontrol. 2. Fungsi Pemasaran, adalah proses mengidentifikasi, mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa, mencakup tujuh fungsi dasar yaitu analisis pelanggan, penjualan produkjasa, perencanaan produkjasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran dana analisis peluang. 3. Fungsi Keuangan, merupakan indikator terbaik posisi kompetitif dan daya tarik perusahaan. Hal ini apat dilihat dari rasio keuangan perusahaan yang mencakup rasio likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas dan pertumbuhan. 4. Fungsi ProduksiOperasi, terdiri dari seluruh aktivitas yang mengubah input menjadi barang atau jasa, mencakup lima fungsi dasar yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan kualitas. 5. Fungsi Penelitian dan Pengembangan Litbang, terdiri dari aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan, biasanya diarahkan pada produk-produk baru. 6. Fungsi Sistem Informasi Manajemen SIM, berguna untuk memperbaiki kinerja perusahaan melalui perbaikan kualitas keputusan manajerial. SIM berisi database catatan penting yang sangat berguna bagi perusahaan.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Kehidupan masyarakat yang dinamis dan terus berkembang seiring dengan berkembangnya zaman tanpa disadari memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia termasuk pola makan yang salah. Maraknya berbagai makanan cepat saji dan instan yang kurang memperhatikan aspek gizi dan kesehatan ternyata banyak memicu timbulnya penyakit degeneratif. Makanan tersebut kaya lemak dan kolesterol serta rendah serat dan nutrisi. Penyakit tidak menular atau degeneratif sejak beberapa dasawarsa silam telah menjadi segmentasi permasalahan tersendiri bagi setiap negara di seluruh dunia. Hingga saat ini penyakit degeneratif telah menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Saat ini Indonesia menghadapi beban berat dalam