Tabel 25. Matriks EFE PD Mas Adam Berdasi
Faktor Kunci Eksternal Bobot
Rating Skor
I. PELUANG Perubahan pola konsumsi masyarakat dari bahan
makanan hewani ke nabati 0.088
2.333 0.205
Peningkatan permintaan susu kedelai bubuk 0.078
3.333 0.260
Banyaknya kredit bagi usaha kecil menengah 0.088
2 0.176
Perubahan tarif impor kedelai dari 10 - 0 0.081
3.333 0.270
Mesin produksi spray dryer yang efektif
0.078 3.333 0.260
Pasokan bahan baku kontinyu 0.085
3 0.255
Hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki industri besar
0.078 2.667
0.208
II. ANCAMAN Biaya produksi Kedelai, Gula, BBM meningkat
0.086 1.333
0.115
Bargaining position pembeli kuat 0.081
1.667 0.135 Barang subtitusi tinggi
0.083 2.000
0.166 Jaringan distribusi pesaing lebih luas
0.087 2.000
0.174 Persaingan semakin ketat
0.086 2.000
0.172
Total 2.396
Berdasarkan Tabel 25. menunjukkan bahwa faktor kunci eksternal yang memberikan peluang terbesar bagi perusahaan adalah perubahan tarif impor
kedelai dari 10 persen menjadi 0 persen. Hal ini ditunjukkan oleh nilai skor terbesar yang dimiliki faktor kunci eksternal ini, yaitu sebesar 0,270 dengan bobot
0,081 dan rating 3,333. Rating yang diberikan pada peluang tersebut sebesar 3,333 menunjukkan bahwa sejauh ini perusahaan telah memberikan respon yang baik
terhadap keadaan peluang tersebut. Sedangkan, faktor kunci eksternal yang memberikan ancaman terbesar
bagi PD Mas Adam Berdasi adalah biaya produksi kedelai, gula, BBM meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai bobot sebesar 0,086 dengan rating 1,333
dan skor sebesar 0,115. Kondisi ini menunjukkan bahwa biaya produksi kedelai, gula, BBM meningkat memiliki pengaruh yang signifikan dalam biaya
operasional perusahaan. Biaya operasional yang meningkat memberikan ancaman bagi keberlangsungan usaha. Perubahan tersebut harus ditanggapi dengan bijak
oleh perusahaan, sehingga kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Sejauh ini respon perusahaan terhadap ancaman ini berada pada tingkatan dibawah rata-rata,
hal ini terlihat dari besarnya rating yang diberikan. Hasil analisis matriks EFE pada PD Mas Adam Berdasi yang meliputi
seluruh faktor kunci eksternal peluang dan ancaman adalah nilai skor sebesar 2,396. Total nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berada pada level
menengah dalam usahanya untuk menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal atau menghindari ancaman yang ada dalam mencapai
keberhasilan usahanya.
7.4 Matriks IE dan SWOT
Hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan matriks EFE, maka dapat disusun selanjutnya dalam matriks Internal-Eksternal. Analisis Matriks IE ini
digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini. Matriks IE didasarkan pada nilai tertimbang yang diperoleh pada matriks EFE dan IFE. Nilai tertimbang
IFE sebesar 2,762 yang menggambarkan perusahaan berada pada kondisi internal rata-rata, tidak terlalu kuat dan tidah terlalu lemah. Nilai tertimbang EFE sebesar
2,396 menggambarkan respon yang diberikan oleh PD Mas Adam Berdasi kepada lingkungan eksternalnya tergolong sedang dalam memanfaatkan peluang dan
mengatasi ancaman. Matriks IE dari PD Mas Adam Berdasi dapat terlihat pada Gambar 13.
TOTAL NILAI TERTIMBANG IFE 2,762 Kuat
Rata- Rata Lemah
3,0 – 4,0 2,0 – 2,9
1,0 – 1,99 TOTAL
Tinggi
NILAI 3,0 – 4,0
TERTIM- BANG
Rata-Rata EFE
2,0-2,99 2,396 Rendah
1,0-1,99
Gambar 13. Matriks IE PD Mas Adam Berdasi.
Berdasarkan Gambar 13 posisi dari PD Mas Adam Berdasi berada pada sel V Hold and Maintain. Sehingga strategi yang sebaiknya diterapkan perusahaan
pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar yaitu mencari pangsa pasar yang lebih besar dari produk atau jasa
yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Pengembangan produk yaitu mencoba meningkatkan penjualan dengan
memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang baru. Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan maka
dapat diformulasikan alternatif strategi yang dapat dilaksanakan. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis SWOT, yang nantinya
akan menjadi bahan acuan dalam penggunaan Matriks QSP sebagai penentu prioritas strategi. Formulasi strategi pada PD Mas Adam Berdasi dapat dilihat
pada Gambar 14.
I II
III IV
PD Mas Adam Berdasi
Hold and Maintain VI
VII VIII IX
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan Strengths-S
1. Hubungan baik antara karyawan
dengan perusahaan 2.
Pengambilan keputusan yang mempertimbangkan masukan
dari bawahan 3.
Sistem akuntansi sudah tertata dengan baik
4. Penggunaan mesin produksi
yang modern 5.
Produk berkualitas 6.
Harga lebih terjangkau dibandingkan pesaing
7. Pengalaman usaha selama 17
tahun 8.
Terjalin hubungan yang baik dengan distributor
9. Memiliki sertifikasi halal dan
izin Depkes 10.
Memiliki web
Kelemahan Weaknesses-W 1. Curahan waktu kepala staf terhadap
perusahaan cukup terbatas 2.
Sikap tertutup perusahaan yang menolak pinjaman dari kreditur
3. Modal terbatas
4. Kurangnya inovasi produk
5. Kemasan bagian dalam produk
menggunakan plastik bukan alumunium foil
6. Daerah pemasaran masih terbatas
7. Kegiatan promosi rendah
8. Armada distribusi perusahaan
terbatas
Peluang Opportunities-O
1. Perubahan pola konsumsi
masyarakat dari bahan makanan hewani ke nabati
2. Peningkatan permintaan
susu kedelai bubuk 3.
Banyaknya skim kredit bagi usaha kecil menengah
4. Perubahan tarif impor
kedelai dari 10 - 0 5.
Mesin produksi spray dryer yang efektif
6. Pasokan bahan baku
kontinyu 7.
Hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki
industri besar
Strategi S-O
1. Mempertahankan kualitas
produk susu kedelai bubuk instan yang berbahan baku
alami, bermutu dan bergizi tinggi untuk memenuhi
permintaan susu kedelai bubuk S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,S8,S9,O
1,O2,O3,O4,O6
2. Mempertahankan hubungan
baik dengan stakeholder perusahaan untuk menghambat
masuknya pendatang baru S8,S10,O3,O4,O5,O6,O7
Strategi W-O
1. Mencari alternatif modal kerja
untuk membiayai kegiatan promosi dan memperluas jaringan
distribusi pemasaran W2,W3,W6,W7,W8,O1,
O2,O3,O4,O5,O6,O7
2. Meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia melalui pelatihan
W1,W2,W4,W5,O1,O5
Ancaman Treaths-T 1. Biaya produksi Kedelai,
Gula, BBM meningkat 2. Bargaining position pembeli
kuat 3. Barang subtitusi tinggi
4. Jaringan distribusi pesaing lebih luas
5. Persaingan semakin ketat
Strategi S-T
1. Melakukan pengembangan atau
diversifikasi produk untuk menghadapi barang subtitusi
yang tinggi S1,S4,S5,S7,S8,S9,S10,
T2,T3,T4,T5 2.
Optimalisasi sumberdaya yang ada untuk menghadapi
persaingan yang ketat S1,S2,S3,S4,S6,S7,S8,S9,S10,T
1,T3,T4,T5
Strategi W-T
1. Melakukan efisiensi biaya
produksi W1,W3,W4,W5,T1,T3,T4,T5
2. Memperbaiki bentuk kemasan
bagian dalam untuk menjaga image produk
W4,W5,W7,T2,T3,T4,T5
Gambar 14. Analisis Matriks SWOT.
Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, maka alternatif strategi yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
STRATEGI S-O
1. Mempertahankan kualitas produk susu kedelai bubuk instan yang berbahan
baku alami, bermutu dan bergizi tinggi untuk memenuhi permintaan susu kedelai bubuk
PD Mas Adam Berdasi yang mempunyai produk susu kedelai bubuk instan yang berkualitas, yaitu produk susu kedelai ini, tanpa rasa langu, tanpa bahan
pengawet dan tidak perlu ditambah gula pada saat membuat susu kedelai tersebut. Mempertahankan kualitas produk dapat dilakukan oleh perusahaan
dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki, sebagai salah satu contohnya perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan karyawan sehingga
perusahaan dalam mempertahankan kualitas produknya, karyawan senantiasa menjaga kebersihan pada saat proses produksi. Perusahaan harus dapat
mempertahankan kualitas produk tersebut sehingga kepuasan konsumen dapat terpenuhi.
2. Mempertahankan hubungan baik dengan stakeholder perusahaan untuk
menghambat masuknya pendatang baru PD Mas Adam Berdasi yang mempunyai keinginan untuk membangun
usahanya agar berkembang, harus menjaga hubungan baik dengan stakeholder perusahaan. Salah satu tindakan yang harus dipertahankan oleh perusahaan
adalah menjaga hubungan baik dengan distributor. Terjalinnya hubungan baik dengan distributor untuk menjaga saluran distribusi produk agar tidak dimasuki
oleh pesaing.
STRATEGI W-O
1. Mencari alternatif modal kerja untuk membiayai kegiatan promosi dan
memperluas jaringan distribusi pemasaran PD Mas Adam Berdasi adalah sebuah usaha kecil menengah yang mempunyai
keterbatasan modal. Sehingga dalam mengembangkan usahanya, perusahaan harus membuka diri untuk berani mengambil pinjaman dari kreditur.
Perusahaan bisa memanfaatkan banyaknya skim kredit yang ditawarkan oleh lembaga keuangan. Perusahaan mempunyai kekuatan sistem akuntansi yang
tertata dengan baik yang pada umumnya merupakan syarat dalam mengajukan kredit. Peningkatan modal tersebut, dapat digunakan perusahaan untuk
membuat etalase di tempat distributor sebagai media promosi perusahaan, membiayai kegiatan promosi perusahaan melalui leaflet, pamphlet dan media
promosi yang lain serta memperluas jaringan distribusi perusahaan di luar wilayah Bogor.
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang keberhasilan perusahaan. Perusahaan harus
memperbaiki kualitas sumberdaya manusia salah satunya melalui pelatihan. Pelatihan yang dapat diikuti oleh pemilik perusahaan salah satunya melalui
pelatihan yang berhubungan pembiayaan perusahaan yang dilakukan oleh suatu instansi. Hal ini dikarenakan, selama ini pemilik perusahaan mempunyai
pandangan yang negatif terhadap hutang yang membuat perusahaan terbebani. Selain itu pemilik perusahaan memberikan suatu masukan kepada kepala staf
untuk mencurahkan tenaga yang lebih banyak kepada perusahaan dan menjelaskan apa yang telah didapat pada saat mengikuti pelatihan kepada para
karyawan. Sehingga dengan pelatihan dapat mengakses infomasi dan teknologi yang dapat diterapkan untuk menunjang keberhasilan perusahaan.
STRATEGI S-T
1. Melakukan pengembangan atau diversifikasi produk untuk menghadapi barang
subtitusi yang tinggi
Pengembangan produk dilakukan agar konsumen mempunyai alternatif untuk membeli produk-produk perusahaan. Strategi pengembangan produk
mempunyai tujuan agar perusahaan yang ada di dalam suatu industri dapat meningkatkan penjualan dengan cara mebuat suatu perbedaan atau
memodifikasi produk-produk yang ada. PD Mas Adam Berdasi dapat mengembangkan produk yang berbahan baku kedelai, yakni dengan membuat
es krim kedelai. 2.
Optimalisasi sumberdaya yang ada untuk menghadapi persaingan yang ketat PD Mas Adam Berdasi yang mempunyai sumberdaya yang baik, mulai dari
mesin produksi yang modern, hubungan dengan karyawan yang baik, memiliki web. Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan perlu dioptimalkan lagi
sehingga perusahaan dapat menikmati manfaat yang lebih besar. Seperti halnya, perusahaan memiliki web. Web dari perusahaan dapat dioptimalkan
lagi, dengan memberikan informasi bahwa perusahaan membutuhkan distributor untuk daerah di luar Bogor. Hal tersebut dapat menambah jaringan
distribusi dari perusahaan.
STRATEGI W-T
1. Melakukan efisiensi biaya produksi
Kenaikan harga kedelai impor, gula dan kenaikan bahan baku minyak BBM membuat perusahaan harus melakukan efisiensi biaya produksi. Melakukan
efisiensi biaya produksi dalam proses produksi dan operasi sehingga perusahaan mampu bersaing dengan pesaing. Lebih lanjut lagi perusahaan
mampu bertahan dalam persaingan industri yang ketat.
2. Memperbaiki bentuk kemasan bagian dalam produk untuk menjaga image
produk Susu bubuk kedelai instan Cap Kedelai Mas mempunyai kemasan yang
menarik. Kemasan tersebut sudah terdapat izin Depkes, sertifikasi halal, kandungan gizi susu kedelai dan manfaat minum susu kedelai. Tetapi produk
ini mempunyai kelemahan dari segi kualitas pembungkus bubuk susu, yakni menggunakan plastik bukan alumunium foil. Hal ini patut dikhawatirkan,
karena konsumen bisa mempunyai pandangan buruk terhadap kualitas produk. Oleh karena itu perusahaan, diharapkan mampu memperbaiki kemasan plastik
tersebut dengan alumunium foil.
7.5 Pemilihan Strategi
Formulasi strategi mempunyai beberapa tahapan, mulai dari tahap masukan, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Pemilihan strategi ini, masuk ke
dalam tahap pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dengan menggunakan alat analisis QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix, alat
analisis ini mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari matriks QSP adalah dengan set strategi dapat diperiksa secara berurutan atau
bersamaan, tidak ada batasan untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi, mengharuskan ahli strategi untuk memadukan faktor-faktor eksternal dan internal
yang terkait dalam proses keputusan. Sedangkan kelemahan matriks QSP adalah memerlukan penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan. Proses pemberian
peringkat dan daya tarik mengharuskan keputusan subjektif, walaupun demikian harus menggunakan informasi objektif.
Analisis matriks QSP untuk pemilihan strategi prioritas ini dilakukan berdasarkan delapan alternatif yang ada. Penilaian dilakukan oleh tiga orang
responden yang memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan. Hasil dari total TAS masing-masing responden untuk setiap strategi kemudian dirata-
ratakan sehingga diperoleh urutan prioritas strategi yang harus diterapkan. Berdasarkan hasil analisis matriks QSP pada Tabel 26, dapat dilihat bahwa
strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah mencari alternatif modal kerja untuk membiayai kegiatan promosi dan memperluas jaringan distribusi
pemasaran. Dengan nilai total TAS tertinggi 6,031. Strategi-strategi tersebut dapat diperingkatkan sebagai berikut:
1. Mencari alternatif modal kerja untuk membiayai kegiatan promosi dan
memperluas jaringan distribusi pemasaran TAS = 6,031 2.
Mempertahankan hubungan baik dengan stakeholder perusahaan untuk menghambat masuknya pendatang baru TAS = 5,905
3. Melakukan pengembangan atau diversifikasi produk untuk menghadapi
barang subtitusi yang tinggi TAS = 5,899 4.
Melakukan efisiensi biaya produksi TAS = 5,886 5.
Memperbaiki bentuk kemasan bagian dalam untuk menjaga image produk TAS = 5,876
6. Mempertahankan kualitas produk susu kedelai bubuk instan yang berbahan
baku alami, bermutu dan bergizi tinggi untuk memenuhi permintaan yang tinggi TAS = 5,830
7. Optimalisasi sumberdaya yang ada untuk menghadapi persaingan yang ketat
TAS = 5,784
8. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan TAS = 5,706
Tabel 26. Peringkat Alternatif Strategi
Alternatif Strategi
Pakar 1 Pakar 2
Pakar 3 Rata-Rata Peringkat Strategi
1 6.175 5.363
5.953 5.830
VI 2 6.171
5.713 5.831
5.905 II
3 6.169 5.969
5.956 6.031
I 4 5.921
5.461 5.735
5.706 VIII
5 6.051 5.902
5.743 5.899
III 6 6.153
5.368 5.831
5.784 VII
7 5.912 6.034
5.711 5.886
IV 8 6.118
5.789 5.722
5.876 V
Keterangan: Strategi 1 : Mempertahankan kualitas produk susu kedelai bubuk instan yang
berbahan baku alami, bermutu dan bergizi tinggi untuk memenuhi permintaan susu kedelai bubuk
Strategi 2 : Mempertahankan hubungan baik dengan stakeholder perusahaan untuk menghambat masuknya pendatang baru
Strategi 3 : Mencari alternatif modal kerja untuk membiayai kegiatan promosi dan memperluas jaringan distribusi pemasaran
Strategi 4 : Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan Strategi 5 : Melakukan pengembangan atau diversifikasi produk untuk
menghadapi barang subtitusi yang tinggi Strategi 6 : Optimalisasi sumberdaya yang ada untuk menghadapi persaingan
yang ketat
Strategi 7 : Melakukan efisiensi biaya produksi Strategi 8 : Memperbaiki bentuk kemasan bagian dalam untuk menjaga image
produk
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1
Kesimpulan
1. Berdasarkan analisis lingkungan internal PD Mas Adam Berdasi, perusahaan
mempunyai kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatan perusahaan antara lain, hubungan baik antara karyawan dengan perusahaan, pengambilan keputusan
yang mempertimbangkan masukan dari bawahan, sistem akuntansi keuangan sudah tertata dengan baik, penggunaan mesin produksi modern, produk
berkualitas, harga lebih terjangkau dibandingkan pesaing, terjalin hubungan yang baik dengan distributor, memiliki sertifikasi halal dari MUI dan izin dari
Depkes, dan memiliki web. Sedangkan kelemahan perusahaan antara lain, curahan waktu kepala staf terhadap perusahaan cukup terbatas, sikap tertutup
dari perusahaan yang menolak pinjaman dari kreditur, modal terbatas, kurangnya inovasi produk, kemasan bagian dalam produk menggunakan
plastik bukan alumunium foil, daerah pemasaran masih terbatas, kegiatan promosi rendah, dan armada distribusi perusahaan terbatas.
2. Berdasarkan analisis eksternal perusahaan yaitu lingkungan umum dan
lingkungan industri, perusahaan mempunyai peluang dan ancaman. Adapun peluang bagi perusahaan antara lain, perubahan pola konsumsi masyarakat dari
bahan makanan hewani ke nabati, peningkatan jumlah penduduk, banyaknya skim kredit bagi usaha kecil menengah, kebijakan tarif impor kedelai 10 persen
menjadi 0 persen, mesin produksi spray dryer yang efektif, pasokan bahan baku yang kontinyu, dan hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki
industri besar. Sedangkan ancaman bagi perusahaan adalah biaya produksi kedelai, gula, BBM meningkat, bargaining position pembeli kuat, barang
subtitusi tinggi, jaringan distribusi pesaing lebih luas, dan persaingan semakin kuat.
3. Berdasarkan nilai tertimbang pada matriks IFE sebesar 2,762 dan matriks EFE
sebesar 2,396 diperoleh gambaran posisi perusahaan saat ini dalam matriks IE. PD Mas Adam Berdasi berada pada sel V, yaitu tahap hold and maintain,
dengan alternatif strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. 4.
Berdasarkan hasil analisis SWOT menghasilkan delapan buah strategi yang diurutkan prioritas pelaksanaanya dengan analisis matriks QSP. Urutan
prioritas strategi yang dilaksanakan adalah mencari alternatif modal kerja untuk membiayai kegiatan promosi dan memperluas jaringan distribusi
pemasaran. Kemudian secara berurutan, adalah mempertahankan hubungan baik dengan stakeholder perusahaan untuk menghambat masuknya pendatang
baru, melakukan pengembangan atau diversifikasi produk untuk menghadapi barang subtitusi yang tinggi, melakukan efisiensi biaya produksi, memperbaiki
bentuk kemasan bagian dalam untuk menjaga image produk, mempertahankan kualitas produk susu kedelai bubuk instan yang berbahan baku alami, bermutu
dan bergizi tinggi untuk memenuhi permintaan susu kedelai bubuk, optimalisasi sumberdaya yang ada untuk menghadapi persaingan yang ketat,
dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan.
8.2 Saran
1. Perusahaan sebaiknya membuka diri terhadap kredit yang ditawarkan oleh
pihak yang memberikan pinjaman untuk pengembangan usahanya. 2.
Perusahaan sebaiknya segera mengganti kemasan dalam produk dengan alumunium foil. Hal ini dilakukan untuk menjaga brand image produk agar
konsumen lebih percaya. 3.
Perusahaan sebaiknya menggunakan alternatif kedelai varietas lokal “Agrobomo” yang telah diteliti oleh LIPI dapat digunakan sebagai bahan baku
susu kedelai, mengingat harga kedelai impor mengalami peningkatan. 4.
Penelitian lanjutan mengenai strategi pemasaran susu kedelai bubuk instan Cap Kedelai Mas diperlukan mengingat persaingan dalam industri semakin ketat
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T. 2005. Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta. Arwin. 2000. Analisis Kelayakan Usaha Dan Optimalisasi Produksi Susu Kedelai
Bubuk di bernal Unifoods, Tenant Pusat Inkubator Agribisnis dan Agroindustri Institut Pertanian Bogor PIAA-IPB. Skripsi. Departemen
Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian. Bogor.
Badan Standarisasi Nasional BSN. SNI 01-3830-1995 tentang susu kedelai. BPS. 2006. Persentase Pengeluaran Rata-Rata Perkapita. Edisi 2006. Jakarta.
BPS, KemKop UKM. 2005. Perkembangan Indikator Makro UKM di tahun
2005. http: www.depkop.go.id. 29 Januari 2008. Brata, A.G. 2003. Distribusi Spasial UKM. http: www.ekonomirakyat.org. 29
Januari 2008. David, Fred. R. 2004. Manajemen Strategis, Terjemahan: PT. Indeks Kelompok
Gramedia. P.T. Gramedia. Jakarta. Die, J.S. 1949. Soybean Gold From The Soil. The Macmillan company. New
York. Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Komposisi
Susu Kedelai Dan Susu Sapi Tiap 100 Gram. www.gizi.net. [13 februari 2008].
Dumairy. 1995. Definisi Industri. P.T. Kompas, Jakarta. Hariyadi, P. 2000. Segar, Sehat, Mudah dan Cepat Sebagai Kriteria Mutu Utama
Produk Pangan Dari “IFT annual meeting dan food expo 2000”: Buletin Teknologi dan Industri Pangan, Vol. XI, No.1.
Hartomo dan Widiatmoko. 1993. Minuman Instan. P.T. Penebar Swadaya, Jakarta.
Hitt, Michael A., 2005 Strategic Management: Competitions Globalization Concept and Cases 6
th
edition. United States: South Western, Thomson Corporation.
Hembing. 2003. Prospek Kedelai Semakin Cerah. PT. Penebar Swadaya, Jakarta. Ismawan, B. 2005. Merajut Kebersamaan dan Kemandirian Bangsa. http: www.
Untag.co.id. 10 Februari 2008.
Juliantina, Dellima Tria. Analisis Atribut dan Rentang Harga Susu Kedelai Bubuk Merek Maureen Studi Kasus: PD Alam Lestari Tasikmalaya. Skripsi.
Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian. Bogor.
Kalkwarf dan Sandler. 2003. Osteoporosis Remaja. Republika online. [7 Maret 2008].
Kinnear, T. C dan J. R. Taylor. 2001. Marketing Research: an Applied Approach. Mc Graw-Hill, Inc. New York.
Khomsan, Ali. 2007. Kandungan Susu Kini Semakin Kaya. Banyak Jenis Susu Yang Kini Sudah Mengalami Penambahan Zat Yang Dibutuhkan
Konsumen. Republika online. [18 februari 2008]. Khomsan, Ali. 2002. Susu Minuman Bergizi Untuk Peningkatan Kualitas Sumber
Daya Manusia. Pasific Link.com. [14 Februari 2008]. Koswara, S. 2005. Isoflavon, Senyawa Multi-manfaat dalam Kedelai.
http:ipb.ac.idtpgdepubde_ntrtnhlth_isoflvn.php . [7 Maret 2008] Koswara, S. 2006. Susu Kedelai tak kalah dengan susu sapi. Ebookpangan.com.
[14 februari 2008]. Koswara, S. 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai. Pustaka Sinar Harapan.
Jakarta. Kotler, Phillip et al. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: P.T. Indeks.
Langitan, R. 1995. Analisis Nilai Tambah Pengolahan dan Strategi Pemasaran
Produk Minuman Segar Susu Kedelai Studi Kasus pada PT. Halim Graha Food dan Beverages Industry, Bekasi. Skripsi. Departemen
Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian. Bogor.
Lipsey. 1996. Makroekonomi. Jakarta: P.T. Indeks. Manurung, A. Haymans.2005. Wirausaha: Bisnis UKM. Jakarta: Buku Kompas
Muchtadi, D. 2005. Kedelai Sumber Protein yang Murah.
http:ipb.ac.idtpgdepubde_ntrtnhlth_kdlaiprotein.php. [7 Maret 2008] Pambudi, Teguh. S. 2005. Perusahaan Darmawan. Dalam SWA 32.
Desember,26. Jakarta Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis :
Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Saragih, Bungaran. 2001. Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Loji Grafika Griya Sarana. Bogor.
Sayekti. 2005. Skripsi. Analisis Kelayakan Finansial Susu Kedelai Bubuk Alamina Rasa Natural Pada Perusahaan Dodo-Mis Kecamatan
Margaasih Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian. Bogor.
Sediaoetama, A. D. 1993. Ilmu Gizi untuk Mahasisiwa dan Profesi di Indonesia. Cetakan Kedua. Jilid 2. Dian Rakyat. Jakarta.
Tucker, Michael. 2002. Peranan Penting Susu. Jakarta: Buku Kompas. Yusmarini, Raswen Efendi. 2004. Evaluasi Mutu Soygurt yang dibuat dengan
Penambahan beberapa Jenis Gula. Jurnal Natur Indonesia 62: 104- 110 2004, ISSN 1410-9379.
Lampiran 1. Gambar web dan Produk dari PD Mas Adam Berdasi Gambar Produk PD Mas Adam Berdasi
Lampiran 2. Pembobotan Terhadap Kekuatan dan Kelemahan serta Peluang dan Ancaman Perusahaan
I. Pemberian Bobot terhadap Faktor Internal Kekuatan dan Kelemahan • Bagian Pengisian Matriks Berpasangan
Petunjuk pengisian
1. Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor
secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap usaha. 2.
Cara membaca perbandingan dimulai dari faktor pada baris horisontal terhadap kolom vertikal dan harus konsisten.
Nilai 1 = Jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 = Jika indikator horisontal sama penting dengan indikator vertikal
Nilai 3 = Jika indikator horisontal lebih penting daripada indikator vertikal Pakar 1
Faktor Penentu A
B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total A
2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 40 0.065
B
2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3
42 0.069 C
2 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 1 2 3
40 0.065 D
2 2 1 1 1 3 3 1 3 3 3 2 3 2 1 3 3
37 0.060 E
1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3
44 0.072 F
1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3
39 0.064 G
1 2 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 1 3
32 0.052 H
2 2 1 1 1 1 3 2
3 2
2 2
2 2
2 2
2 32 0.052
I 2 1 3 3 1 1 3 2
3 3
3 2
2 2
2 1
2 36 0.059
J 2 2 1 1 1 1 1 1 1
2 1
1 3
2 2
2 2
26 0.042
K 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2
1 1
1 1
1 1
3 22
0.036
L 1 2 1 1 2 1 1 2 1 3 3
2 1
3 3
1 1
29 0.047
M 2 2 1 2 1 1 1 2 2 3 3 2
1 1
1 1
1 27
0.044
N 1 1 1 1 1 3 3 2 2 1 3 3 3
1 1
1 1
29 0.047
O 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1 3 3
2 2
3 35
0.057
P 1 1 3 3 3 3 1 2 2 2 3 1 3 3 2
3 3
39 0.064
Q 2 1 2 1 1 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1
3 36
0.059
R 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 3 3 3 1 1 1
27 0.044
Total
612 1.000
Pakar 2
Faktor Penentu
A B C D E F G H I J
K L M N O P Q R TOTAL
A 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
37 0.061
B 2
2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 37
0.061
C 1 2
2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 35
0.057
D 2 2
2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 1 3 3 2
36 0.059
E 2 2
2 2
2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 40
0.066
F 2 2 2 2 2
3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 39
0.064
G 2 1 2 2 1 1
3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 35
0.057
H 1 2 2 2 2 2 1
2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 34
0.056
I 1 2 2 3 2 2 3 2
3 3 2 2 2 3 3 2 3 40
0.066
J 2 1 2 1 1 1 2 3 1 3 2 1 2 2 1 2 3
30 0.049
K 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 3 1 2 2 1 3 2
29 0.048
L 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 1 2 1
26 0.043
M 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1
36 0.059
N 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
34 0.056
O 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3
31 0.051
P 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 3 3 2 2 2 3 3
33 0.054
Q 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3
31 0.051
R 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 3 3 2 1 1 1
27 0.044
Total 610
1.000
Pakar 3
Faktor Penentu
A B C
D E
F G H I
J K L M N O P
Q R TOTAL
A 2 2 3 3 2
2 2
2 3 3
3 1 3
2 1 1
2 37
0.060
B
2 1 3 2 2
2 3
3 2 3
3 2 1
1 2 2
2 36
0.059
C 2 3
3 1 1 2
1 1 3
3 1 2
1 1 3
2 2
32 0.052
D 1 1
1 2
3 3
2 1 3
2 2 1
2 2 3
3 2
34 0.056
E 1 2
3 2
3 3
2 2 3
2 3 2
3 2 2
2 2
39 0.064
F 2 2
3 1
1 2
1 1 2
2 2 2
2 2 2
2 2
31 0.051
G 2 2
2 1
1 2
2 2 3
2 2 2
2 3 2
2 3
35 0.057
H 2 1
3 2
2 3
2 3 1
1 3 2
2 3 2
2 1
35 0.057
I 2 1
3 3
2 3
2 1
1 2
2 3 2
3 3 2
3 38
0.062
J 1 2
1 1
1 2
1 3
3 2
1 2 1
2 3 3
2 31
0.051
K 1 1
1 2
2 2
2 3
2 2 1 3
1 2 2
3 3
33 0.054
L 1 1
3 2
1 2
2 1
2 3 3
1 2
3 2 2
3 34
0.056
M 3 2
2 3
2 2
2 2
1 2 1
3 2
1 2 2
2 34
0.056
N 1 3
3 2
1 2
2 2
2 3 3
2 2 3 3
2 1
37 0.060
O 2 3
3 2
2 2
1 1
1 2 2
1 3 1
3 2
1 32
0.052
P 3 2
1 1
2 2
2 2
1 1 2
2 2 1
1 3
3 31
0.051
Q 3 2
2 1
2 2
2 2
2 1 1
2 2 2
2 1 3
32 0.052
R 2 2
2 2
2 2
1 3
1 2 1
1 2 3
3 1 1
31 0.051
Total
612 1.000
Keterangan:
Kekuatan Strengths-S A:
Hubungan baik antara karyawan dengan perusahaan
B:
Pengambilan keputusan yang mempertimbangkan masukan dari
bawahan
C: Sistem akuntansi sudah tertata
dengan baik
D: Penggunaan mesin produksi yang
modern
E : Produk berkualitas
F: Harga lebih terjangkau
dibandingkan pesaing
G: Pengalaman usaha selama 17 tahun
H: Terjalin hubungan yang baik
dengan distributor
I : Memiliki sertifikasi halal dan izin
Depkes
J : Memiliki web
Kelemahan Weaknesses-W K:
Curahan waktu kepala staf terhadap perusahaan cukup
terbatas L:
Sikap tertutup dari perusahaan yang menolak pinjaman dari
kreditur M:
Modal terbatas N:
Kurangnya inovasi produk O:
Kemasan bagian dalam produk menggunakan plastik bukan
alumunium foil
P: Daerah pemasaran masih terbatas
Q: Kegiatan promosi rendah
R: Armada distribusi perusahaan
terbatas
II. Pemberian Bobot terhadap Faktor Eksternal Peluang dan Ancaman Pakar 1
Faktor Penentu
A B C D E F G H I J K L Total A
2 2
2 3
1 2
2 2
1 2
3 22 0.083
B 2
1 1
1 1
2 1
1 2
2 3
17 0.064 C
2 3 2
2 1
2 2
3 2
2 1
22 0.083 D
2 3 2 1
1 3
1 2
2 3
3 23 0.087
E 1 3 2 3
2 2
2 2
1 1
3 22 0.083
F 3 3 3 3
2 2
2 2
2 2
2 26 0.098
G 2 2 2 1
2 2
2 3
2 1
1 20 0.076
H 2 3 2 3
2 2
2 3
2 2
1 24 0.091
I 2 3 1 2
2 2
1 1
1 3
3 21 0.080
J 3 2 2 2
3 2
2 2
3 1
2 24 0.091
K 2 2 2 1
3 2
3 2
1 3
1 22 0.083
L 1 1 3 1
1 2
3 3
1 2
3 21 0.080
Total 264 1.000
Pakar 2 Faktor
Penentu A B C D E F G H I J K L Total
A 2
2 2
1 3
3 3
2 1
2 2
23 0.087 B
2 1
2 1
3 2
2 2
2 2
2 21 0.080
C 2 3
1 3
3 2
2 2
2 2
2 24 0.091
D 2 2 3
3 1
3 1
2 2
1 2
22 0.083 E
3 3 1 1 1
2 2
3 2
1 1
20 0.076 F
1 1 1 3 3
2 2
2 2
2 2
21 0.080 G
1 2 2 1 2
2 2
2 2
2 2
20 0.076 H
1 2 2 3 2
2 2
3 2
2 1
22 0.083 I
2 2 2 2 1
2 2
1 3
3 3
23 0.087 J
3 2 2 2 2
2 2
2 1
2 2
22 0.083 K
2 2 2 3 3
2 2
2 1
2 2
23 0.087 L
2 2 2 2 3
2 2
3 1
2 2
23 0.087
Total 264 1.000
Pakar 3 Faktor
Penentu A B C D E F G H I J K L Total
A
1 2
3 3
3 3
3 2
1 1
3 25 0.095
B
3 1
1 1
3 2
2 3
2 3
3 24 0.091
C 2 3
3 2
2 3
2 2
1 1
3 24 0.091
D 1 3 1
3 2
1 1
2 3
1 1
19 0.072 E
1 3 2 1 2
1 1
3 3
2 1
20 0.076 F
1 1 2 2 2
2 2
2 2
2 2
20 0.076 G
1 2 1 3 3
2 2
3 3
1 1
22 0.083 H
1 2
2 3
3 2
2 1
2 2
2 22 0.083
I
2 1
2 2
1 2
1 3
2 2
2 20 0.076
J
3 2
3 1
1 2
1 2
2 2
1 20 0.076
K
3 1
3 3
2 2
3 2
2 2
1 24 0.091
L
1 1
1 3
3 2
3 2
2 3
3 24 0.091
Total
264 1.000
Keterangan:
Peluang Opportunities-O
A: Perubahan pola konsumsi masyarakat dari bahan makanan hewani ke nabati
B: Peningkatan permintaan susu kedelai bubuk
C: Banyaknya kredit bagi usaha kecil menengah
D: Perubahan tarif impor kedelai dari 10 - 0
E: Mesin produksi spray dryer yang efektif F: Pasokan bahan baku kontinyu
G: Hambatan masuk ke dalam industri tinggi
Ancaman Treaths-T
H: Biaya produksi Kedelai, Gula, BBM meningkat
I : Bargaining position pembeli kuat J : Barang subtitusi tinggi
K : Jaringan distribusi pesaing lebih luas L : Persaingan semakin ketat
Lampiran 3. Penilaian Bobot Rata-Rata Faktor Strategis Internal dan Eksternal
I. Nilai Bobot Faktor Strategis Internal
Faktor Kunci Internal PAKAR
1 PAKAR
2 PAKAR
3 SKOR
I. Kekuatan Hubungan baik antara karyawan dengan
perusahaan 0.065 0.061 0.060 0.062
Pengambilan keputusan yang mempertimbangkan masukan dari bawahan
0.069 0.061 0.059 0.063 Sistem akuntansi sudah tertata dengan baik
0.065 0.057 0.052 0.058 Penggunaan mesin produksi yang modern
0.060 0.059 0.056 0.058 Produk berkualitas
0.072 0.066 0.064 0.067 Harga lebih terjangkau dibandingkan
pesaing 0.064 0.064 0.051 0.060
Pengalaman usaha selama 17 tahun 0.052 0.057 0.057 0.055
Terjalin hubungan yang baik dengan distributor
0.052 0.056 0.057 0.055 Memiliki sertifikasi halal dan izin Depkes
0.059 0.066 0.062 0.062 Memiliki web
0.042 0.049 0.051 0.047
II. Kelemahan Curahan waktu kepala staf terhadap
perusahaan cukup terbatas 0.036 0.048 0.054 0.046
Sikap tertutup dari perusahaan yang menolak pinjaman dari kreditur
0.047 0.043 0.056 0.049 Modal terbatas
0.044 0.059 0.056 0.053 Kurangnya inovasi produk
0.047 0.056 0.06 0.054 Kemasan bagian dalam produk
menggunakan plastik bukan alumunium foil 0.057 0.051 0.052 0.053
Daerah pemasaran masih terbatas 0.064 0.054 0.051 0.056
Kegiatan promosi rendah 0.059 0.051 0.052 0.054
Armada distribusi perusahaan terbatas 0.044 0.044 0.051 0.046
Total 1.000 1.000 1.000 1.000
II. Nilai Bobot Faktor Strategis Eksternal
Faktor Kunci Eksternal PAKAR
1 PAKAR
2 PAKAR
3 SKOR
I. PELUANG Perubahan pola konsumsi masyarakat dari
bahan makanan hewani ke nabati 0.083 0.087 0.095 0.088
Peningkatan permintaan susu kedelai bubuk 0.064 0.080 0.091 0.078
Banyaknya skim kredit bagi usaha kecil menengah
0.083 0.091 0.091 0.088 Perubahan tarif impor kedelai dari 10 -0
0.087 0.083 0.072 0.081 Mesin produksi spray dryer yang efektif
0.083 0.076 0.076 0.078 Pasokan bahan baku kontinyu
0.098 0.080 0.076 0.085 Hambatan bagi pendatang baru untuk
memasuki industri besar 0.076 0.076 0.083 0.078
II. ANCAMAN Biaya produksi Kedelai, Gula, BBM
meningkat 0.091 0.083 0.083 0.086
Bargaining position pembeli kuat 0.080 0.087 0.076 0.081
Barang subtitusi tinggi 0.091 0.083 0.076 0.083
Jaringan distribusi pesaing lebih luas 0.083 0.087 0.091 0.087
Persaingan semakin ketat 0.080 0.087 0.091 0.086
TOTAL 1.000