Perumusan Masalah PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.2. Perumusan Masalah

PD Mas Adam Berdasi yang ada di Kecamatan Rumpin-Bogor, adalah salah satu usaha kecil dan menengah yang menghasilkan susu kedelai bubuk. Produk susu kedelai bubuk tersebut dipasarkan di supermarket dan toko-toko wilayah Bogor. Susu kedelai bubuk Cap Kedelai Mas baru diproduksi pada tahun 1997 setelah mendapat izin Departemen Kesehatan. Awalnya PD Adam Mas Berdasi memproduksi susu kedelai cair pada tahun 1991 - 1997. Permintaan susu kedelai bubuk instan Cap Kedelai Mas mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Daftar Jumlah Permintaan Susu Kedelai Bubuk Instan Cap Kedelai Mas Bulan Tempat pemasaran Jumlah Produksi dus Jumlah Permintaan per dus Kelebihan Permintaan Nov. 07 Hero, Pakally, Grand, Sinar prima, Al-amin, Apotek semplak, Remaja, Bukit Rivaria, Berkah, Koperasi DPRD 500 490 10 Des. 07 Hero, Pakally, Grand, Sinar prima, Al-amin, Apotek semplak, Remaja, Bukit Rivaria, Berkah, Koperasi DPRD, Ganation, Mawar 500 530 30 Jan. 08 Hero, Pakally, Grand, Sinar prima, Al-amin, Apotek semplak, Remaja, Bukit Rivaria, Berkah, Koperasi DPRD, Ganation, Mawar 500 530 30 Feb. 08 Hero, Pakally, Grand, Sinar prima, Al-amin, Apotek semplak, Remaja, Bukit Rivaria, Berkah, Koperasi DPRD, Koperasi Handayani, Ganation, Mawar 500 560 60 Mar. 08 Hero, Pakally, Grand, Sinar prima, Al-amin, Apotek semplak, Remaja, Bukit Rivaria, Berkah, Koperasi Handayani, Ganation, Mawar, Popeye 500 570 70 Sumber: PD AdamMas Berdasi, 2008 Berdasarkan Tabel 4, perusahaan mulai bulan Desember 2007 sampai bulan Maret 2008 mengalami kelebihan permintaan. Hal ini masih dapat ditanggulangi perusahaan karena kapasitas tiga mesin produksi mencapai 100 kg per jam dan tenaga produksi selama ini masih mampu dalam menghadapi kelebihan produksi tersebut. Walaupun mempunyai permintaan yang meningkat dapat ditanggulangi, PD Mas Adam Berdasi ini masih menghadapi berbagai kendala dalam pengembangan usaha. Sejak tahun berdiri 1991, usaha kecil ini menghadapi kendala internal maupun eksternal dalam proses perkembangan usahanya. Kendala-kendala internal ini antara lain sumberdaya manusia, keuangan, produksi operasi dan pemasaran. Kendala-kendala pada sumberdaya manusia adalah karena jumlahnya masih sedikit, hanya enam orang yaitu satu orang bagian pengadaan bahan baku, satu orang bagian produksi yang membawahi tiga karyawan, dan satu orang bagian pemasaran. Walaupun sudah mempunyai tugas yang jelas tetapi mereka masih melakukan tugas yang ganda. Hal ini diperparah dengan curahan waktu yang diberikan masih kurang karena masing-masing kepala bagian mempunyai pekerjaan di bidang lain. Kendala pada bagian pemasaran yaitu belum adanya karyawan dibidang pemasaran yang dapat berkonsentrasi memasarkan, sehingga menyebabkan belum adanya inovasi sistem pemasaran, sistem distribusi, promosi dan penjualan serta belum adanya armada distribusi sehingga menyebabkan jangkauan pemasarannya masih terbatas. Sedangkan segi keuangan, PD Mas Adam Berdasi masih terbatas karena saat ini perusahaan belum pernah mendapatkan bantuan keuangan dari pihak manapun. Selain faktor internal, perusahaan menghadapi kendala eksternal antara lain, PD Mas Adam Berdasi harus bersaing dengan produk susu kedelai bubuk sejenis yang berasal dari daerah lain. Dewasa ini terdapat perusahaan yang memproduksi susu bubuk kedelai dengan berbagai merek, yaitu Maureen, Alamina, MDL-525 dan Melilea yang wilayah pemasarannya berada di wilayah Bogor sehingga membuat tingkat persaingan semakin ketat. Tingkat persaingan tersebut dapat dilihat dari strategi harga yang diterapkan oleh masing-masing perusahaan. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 5. Tabel 5. Daftar Harga Susu Kedelai Bubuk Instan di Hero Swalayan Merk Dagang Harga Rp250 gr Alamina 19.166,67 Cap Kedelai Mas 13.250,00 Maureen 13.850,00 Melilea 25.000,00 MDL-525 43.750,00 Sumber : Hero Swalayan Padjajaran, 2008 Berdasarkan Tabel 5 harga susu bubuk kedelai yang paling mahal adalah MDL-525 dengan harga Rp 43.750,00 per 250 gr. Sedangkan harga susu kedelai bubuk terjangkau adalah Cap Kedelai Mas dengan harga Rp Rp 13.250,00 per 250 gr. Hal ini memberikan peluang bagi produk susu kedelai bubuk Cap Kedelai Mas yang merupakan produksi PD Mas Adam Berdasi untuk mengembangkan usahanya. Sebagai produk alternatif pengganti susu sapi, tantangan yang dihadapi produsen susu kedelai bubuk sangat besar. Produk ini selain bersaing dengan produsen produk susu kedelai bubuk sejenis dan produsen susu bubuk instant. Tingginya persaingan industri ini menuntut manajemen memahami kondisi pasar yang ada. Salah satu cara memahami kondisi pasar adalah dengan melihat strategi harga yang diterapkan oleh pesaing. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 6. Tabel 6. Daftar Harga Susu Bubuk Instan Rasa Coklat di Hero Swalayan Merk Dagang Harga Rp250 gr Abbott 23.418,75 Beneeto 18.035,75 Dancow 16.125,00 Frisian flag 15.312,50 HiLo 19.100,00 Indomilk 15.181,25 Milo 15.166,67 Produgen 15.916,67 Sumber : Hero Swalayan Padjajaran, 2008 Berdasarkan Tabel 6 harga susu bubuk instan yang paling mahal adalah merk dagang Abbott dengan harga Rp 23.418,75 per 250 gr. Sedangkan harga susu bubuk instan terjangkau adalah milo dengan harga Rp 15.166,67 per 250 gr. Hal ini memberikan peluang bagi produk susu kedelai bubuk Cap Kedelai Mas yang diproduksi PD Mas Adam Berdasi, dikarenakan harga jualnya lebih terjangkau yaitu dijual dengan harga Rp 13.250,00 per 250 gr. Selain menghadapi persaingan yang ketat, para perusahaan yang berproduksi dengan bahan baku kedelai mengalami masalah yaitu peningkatan harga kedelai impor. Tingkat konsumsi 8,1 kg per kapita per tahun pada tahun 2005, produksi kedelai dalam negeri yang baru mencapai 808 ribu hanya mampu memenuhi 38 persen kebutuhan, sedangkan sisanya harus diimpor. Impor kedelai pada tahun 2005 telah mencapai 1,2 juta ton, kemudian meningkat pada tahun 2007 karena produksi dalam negeri turun 25 persen menjadi 608 ribu ton. Hal ini menyebabkan harga kedelai meningkat. 1 Peningkatan harga kedelai impor sebagai bahan baku utama susu kedelai bubuk, membuat pihak manajemen PD Mas Adam Berdasi harus mampu menyiasatinya. 1 Prof. Dr. Subandi, Kedelai Nasional untuk Pengrajin Tahu-TempeSinartani Edisi 20-26 Februari 2008 N0. 3240 Hal 14 Melihat fenomena tersebut, kekuatan dan kendala merupakan peluang dan ancaman yang dapat disusun menjadi rencana strategis yang tepat. Oleh karena itu, PD Mas Adam Berdasi perlu membuat suatu perencanaan jangka panjang yang menyeluruh dalam rangka pengembangan usaha untuk dijadikan dasar bagi perencanaan fungsi-fungsi operasionalisasi perusahaan. Manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif dalam membentuk masa depan sendiri. Selain itu dari manajemen strategis didapatkan variabel kunci dari setiap faktor kemungkinan yang dapat mempengaruhi bisnis perusahaan, dengan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan dapat menentukan keputusan strategis. Berdasarkan uraian di atas, dapat diperinci beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal apa saja yang menentukan keberhasilan pengembangan PD Mas Adam Berdasi? 2. Bagaimana alternatif strategi yang tepat untuk diterapkan pada pihak PD Mas Adam Berdasi sesuai dengan kondisi lingkungan usahanya?

1.3 Tujuan Penelitian