Peralatan yang digunakan pada industri susu kedelai dengan teknologi modern antara lain mesin penggiling basah dan penggiling kering dan mesin pengemasan.
Teknologi yang semakin berkembang dapat dibuktikan lagi, dewasa ini terdapat alat spray dryer dimana cairan yang dimasukkan kedalam mesin tersebut nantinya
kalau keluar dapat berupa bubuk. Mesin spray dryer dapat menggantikan fungsi pengiling basah dan penggiling kering.
Perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk mempromosikan dan memasarkan
produknya. Adanya alat komunikasi seperti telepon dan telepon selular dapat mempercepat proses komunikasi antara prosdusen dengan pembeli dan pemasok.
Media informasi seperti internet dapat digunakan perusahaan untuk mempromosikan produknya dalam jangkauan yang luas. Sedangkan
perkembangan teknologi di bidang transportasi seperti jasa pengiriman juga memberikan peluang bagi perusahaan untuk memudahkan kegiatan
pendistribusian barang baik dari pihak pemasok ke perusahaan maupun pihak perusahaan ke pihak pembeli.
6.2.2 Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah lingkungan yang berada di sekitar usaha yang mempengaruhi langsung terhadap operasional usaha. Kemampuan untuk
memperoleh laba suatu usaha bukan hanya ditentukan oleh sifat-sifat industrinya saja, melainkan juga oleh kedudukan usaha didalam industri tersebut. Dengan
demikian, hal-hal seperti ini seharusnya juga dipertimbangkan dalam penentuan strategi usaha. Mengacu pada teori Porter 1987 menyebutkan bahwa terdapat
lima kekuatan persaingan yang dapat digunakan dalam analisis ini, yaitu: 1 Kekuatan tawar menawar pembeli, 2 Kekuatan tawar menawar pemasok, 3
Ancaman produk pengganti, 4 Ancaman pendatang baru dan 5 Persaingan diantara pesaing-pesaing yang ada, ternyata dapat teridentifikasi juga pada
penelitian ini. 1. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Komposisi susu kedelai hampir sama dengan susu sapi. Karena itu, susu kedelai dapat digunakan sebagai alternatif pengganti susu sapi. Susu ini baik
dikonsumsi oleh mereka yang tidak suka susu sapi atau alergi susu sapi, yaitu orang-orang yang tidak punya atau kurang enzim laktase dalam saluran
pencernaannya, sehingga tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi. Lebih lanjut kecenderungan pola hidup masyarakat back to nature dan meningkatnya
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan khasiat susu kedelai merupakan peluang bagi pengembangan usaha.
Kekuatan tawar menawar pembeli dikatakan cukup kuat, hal ini disebabkan 1 Pembeli distributor membeli dalam jumlah yang relatif kecil, 2
Pembeli belum mempunyai informasi yang lengkap dan terperinci tentang produk dan pasarnya dan 3 Menghadapi biaya pengalihan yang relatif kecil. Kekuatan
tawar menawar pembeli relatif besar dibandingkan dengan permintaan terhadap produk tersebut. Pembeli mudah pindah ke produk lain sejenis, sehingga biaya
pengalihan pembeli relatif kecil. 2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
PD Mas Adam Berdasi membeli kedelai dari Koperasi Tahu Tempe Indonesia KOPTI, Bogor dan toko-toko langganan di pasar. Sedangkan, bahan
baku seperti gula merah, jahe dan bahan penunjang lainnya, perusahaaan membeli langsung ke toko-toko langganan di pasar. Dalam memperoleh bahan baku
lainnya perusahaan tidak mengalami kesulitan karena mudah didapat di pasar. Pemasok memiliki kekuatan tawar menawar yang tidak terlalu kuat
karena perusahaan tidak bergantung hanya pada satu pemasok tetapi juga pemasok lain. Artinya, jika bahan baku yang dibeli dari satu pemasok kurang
memenuhi standar, baik dari segi harga, kualitas, maupun kuantitas, maka perusahaan dapat membelinya dari pemasok lain. Dengan demikian, dalam
industri susu kedelai tidak terlalu sulit untuk mendapat pemasok. 3. Ancaman Produk Pengganti
Mengenali produk-produk pengganti adalah persoalan mencari produk lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk dalam industri. Faktor
harga dan kualitas akan menentukan intensitas tekanan dari produk pengganti. Tekanan persaingan semakin bertambah ketika harga produk pengganti relatif
lebih murah dan biaya konsumen untuk beralih ke produk pun rendah. Pada industri susu kedelai, produk yang dapat digolongkan menjadi
produk pengganti adalah minuman sari kacang-kacangan seperti minuman sari kacang hijau, susu kambing, susu kuda dan lain-lain. Tingginya barang subtitusi
dari susu kedelai memberikan ancaman bagi perusahaan untuk menguasai pasar dengan inovasi produk. Walaupun, produk pengganti turut mempengaruhi industri
susu kedelai dalam menarik pasar. Konsumen bebas memilih produk minuman instan sesuai dengan selera masing-masing. Pada kenyataannya susu kedelai
bubuk yang memiliki nilai gizi tinggi dan cita rasa yang enak dapat bersaing dengan produk minuman instan lain yang memiliki fungsi sama.
4. Persaingan di Antara Para Pesaing yang Ada Persaingan diantara pesaing produk susu kedelai bubuk instan cukup ketat.
Hal ini dapat dilihat dari persaingan harga dan promosi yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan. persaingan harga yang ditetapkan oleh masing-
masing perusahaan dengan berbagai merek dagang yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Daftar Harga Susu Kedelai Bubuk Instan di Hero Swalayan Merk Dagang
Harga Rp250 gr
Alamina 19.166,67 Cap Kedelai Mas
13.250,00 Maureen 13.850,00
Melilea 25.000,00 MDL-525 43.750,00
Sumber: Hero Swalayan Padjajaran, 2008 Berdasarkan Tabel 20, Perbedaan harga yang ditetapkan oleh masing-
masing perusahaan dipengaruhi biaya produksi dan biaya promosi yang dilakukannya. Seperti halnya susu kedelai bubuk instan dengan merek dagang
MDL-525 mempunyai harga yang paling mahal, dikarenakan mempunyai biaya promosi yang besar. Promosi yang dilakukan perusahaan tersebut antara lain,
iklan di televisi dan melalui situs internet. Biaya yang dikeluarkan untuk promosi melalui televisi cukup besar dan pembangunan situs internet untuk media promosi
juga menghabiskan dana yang besar. Selain itu, jaringan distribusi juga dibangun dengan mendirikan toko, etalase di suatu distributor dan adanya agen-agen penjual
produk untuk meningkatkan pangsa pasar. Sedangkan susu kedelai bubuk merek dagang Maureen mempunyai harga yang lebih terjangkau dikarenakan biaya
promosi yang dikeluarkan masih cukup kecil, promosi dilakukan dengan cara mencari distributor-distributor di berbagai daerah sehingga tanpa situs internet dan
promosi melalui televisi, produk ini masih bisa bersaing.
Sedangkan PD Mas Adam Berdasi dengan merek dagang Cap Kedelai Mas mempunyai harga yang paling rendah, dikarenakan perusahaan tersebut
mendapat bantuan dalam pembangunan situs internet dan belum melakukan promosi melalui televisi. Hal ini bisa menjadi hambatan masuk bagi pendatang
baru karena perusahaan lama sudah membangun indentitasnya dengan berbagai promosi.
Selain itu hambatan yang ada dalam industri susu kedelai, dapat berupa hambatan mutu produk. Pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas
baru, keinginan untuk merebut bagian pasar dan bahkan sumberdaya yang lebih besar. Mengakibatkan harga jual dapat menurun atau biaya perolehan bahan baku
semakin meningkat, sehingga mempengaruhi kemampulabaan. Persaingan dalam suatu industri adalah hal wajar yang dibutuhkan suatu industri untuk berkreativitas
dalam meningkatkan mutu dan kuantitas produk yang dihasilkan. 5. Ancaman Pendatang Baru
Pendatang baru dalam industri dapat menunjukkan tingkat persaingan yang akan dihadapi oleh suatu usaha dalam industri tersebut. Jika semakin banyak
pendatang baru yang memasuki wilayah industri maka akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang ada, misalnya terjadi perebutan pangsa
pasar yang ada dan perebutan sumberdaya produksi yang terbatas. Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung pada
rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh si pendatang baru. Untuk memulai usaha susu
kedelai bubuk ini membutuhkan investasi yang cukup besar sehingga memberi hambatan bagi pendatang baru untuk masuk ke dalam industri susu kedelai bubuk.
Menurut Porter 1995, terdapat enam faktor yang menjadi peluang atau penghambat bagi masuknya perusahaan pendatang baru ke dalam industri,
keenam faktor tersebut adalah: a.
Skala Ekonomis Pendatang baru pada industri susu kedelai pada umumnya masuk dengan skala
usaha yang sama atau lebih dari pesaing. Skala ekonomis menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa mereka untuk masuk pada skala
yang sama dengan pesaing yang ada dan mengambil resiko dengan menghadapi reaksi yang keras dari pesaing yang ada atau masuk dengan skala
kecil dan beroperasi dengan tingkat yang tidak menguntungkan. b.
Diferensiasi Produk Produk yang dihasilkan oleh perusahaan susu kedelai pada umumnya sama
yaitu berupa susu kedelai cair dan susu kedelai bubuk. Diferensiasi produk banyak dilakukan perusahaan susu kedelai untuk mempunyai identifikasi
merek dan kesetiaan pelanggan, yakni dengan promosi melalui situs internet perusahaan.
c. Kebutuhan Modal
Besarnya nilai investasi dan besarnya kebutuhan modal menghambat pendatang baru untuk memasuki industri. Perusahaan susu kedelai umumnya
mengunakan modal sendiri dan pinjaman modal dari pihak perbankan atau pihak lain sehingga tingkat suku bunga perbankan mempengaruhi perusahaan
yang mendapat pinjaman. Selain itu biaya riset dan pengembangan sendiri untuk menentukan formula susu kedelai cukup besar sehingga dapat
menghambat pendatang baru untuk masuk ke dalam industri.
d. Biaya Pengalihan
Pendatang baru harus menawarkan penyempurnaan dalam hal biaya atau prestasi agar pembeli mau pindah dari pemasok lama. Biaya ini meliputi biaya
peralatan dan biaya desain produk. Peralatan dalam memproduksi susu kedelai bubuk mempunyai harga yang mahal dan perbedaan kemasan pada industri
susu kedelai menyebabkan pendatang baru harus mengeluarkan biaya besar untuk mempengaruhi pembeli beralih ke produknya.
e. Akses ke Distribusi
Akses ke saluran distribusi merupakan salah satu ancaman yang harus diperhitungkan dengan adanya pendatang baru. Semakin mudah akses ke
saluran distribusi dikuasai pendatang baru maka ancaman masuknya pendatang baru semakin kuat. Walaupun pada saat ini, saluran distribusi yang ada
sebagian besar masih dikuasai oleh perusahaan-perusahaan lama dan akses ke saluran distribusi yang mungkin dilakukan oleh pendatang baru masih rendah,
tetapi pendatang baru dapat dengan mudah mengakses saluran distribusi yang ada dengan informasi yang tersedia di pasar.
f. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup kemungkinan masuk ke dalam industri dengan melakukan pengawasan dan pengendalian, seperti
penetapan surat izin usaha dan peraturan. Pemerintah memberikan kemudahan bagi perusahaan baru untuk mendaftarkan usahanya melalui keringanan biaya
administrasi akan mempengaruhi ancaman pendatang baru. Selain itu, izin Departemen Kesehatan Depkes tentang kelayakan suatu produk untuk layak
dikonsumsi merupakan ancaman bagi pendatang baru karena biayanya mahal.
VII. FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI
7.1 Identifikasi Faktor Internal
Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi kekuatan strenghts dan kelemahan weaknesses internal perusahaan, antara lain: faktor
sumberdaya manusia, keuangan dan akuntasi, produksi dan pemasaran. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan menunjukkan beberapa hal yang menjadi
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Kekuatan dan Kelemahan PD Mas Adam Berdasi
Faktor Internal Kekuatan
Kelemahan
Sumberdaya Manusia • Hubungan baik antara
karyawan dengan perusahaan
• Pengambilan keputusan yang mempertimbangkan
masukan dari bawahan • Curahan waktu kepala staf
terhadap perusahaan cukup terbatas
Keuangan dan Akuntasi • Sistem akuntansi keuangan
sudah tertata dengan baik • Sikap tertutup perusahaan
yang menolak pinjaman dari kreditur
• Modal terbatas Produksi dan Operasi
• Penggunaan mesin produksi yang modern
• Produk berkualitas • Harga lebih terjangkau
dibandingkan pesaing • Pengalaman usaha selama
17 tahun • Kurangnya inovasi produk
Pemasaran • Terjalin hubungan yang
baik dengan distributor • Memiliki sertifikasi halal
dan izin Depkes • Memiliki web
• Kemasan bagian dalam produk menggunakan
plastik bukan alumunium foil
• Daerah pemasaran masih terbatas
• Kegiatan promosi rendah • Armada distribusi
perusahaan terbatas