46 d
Menyenangkan, imajinasi dan kreativitas seorang pencerita tidak terbatas, dan hal itu menjadikan dalam pembuatan dan peninjauan
dalam cacatan. Dari uraian di atas, sependapat dengan Tony Buzan bahwa
kelebihan metode mind map adalah bersifat fleksibel, dapat memusatkan perhatian, mampu meningkatkan pemahaman, dan dalam
proses pembuatan dan serta aplikasinya untuk kegiatan bercerita sangat menyenangkan.
f. Pembelajaran Bercerita dengan Menggunakan Mind Map
Burhan Nurgiyantoro 2009: 241 menyatakan bahwa keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan berproduksi harus
sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Sama hal dengan berbicara,
proses bercerita
pada hakikatnya
merupakan suatu
kegiatan menyampaikan suatu objek yang dilihat, dirasakan, dan dialami yang
dituangkan dalam bentuk lisan. Berbicara bukan hanya rangkaian kegiatan dalam mengucapkan bunyi atau kata, melainkan suatu proses
kegiatan dalam menyampaikan suatu ide, gagasan, dan perasaan kepada
pendengar.
Proses pembelajar keterampilan bercerita harus mendapatkan pelatihan yang rutin dan kesinambungan agar siswa dapa menjadi
seoarang pencerita yang baik. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat
47 dalam kegiatan bercerita sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses
pembelajaran. Adanya pemilihan metode yang tepat akan memudahkan siswa dalam bercerita dan mampu menjadikan suasana kelas menjadi
nyaman. Salah satu alternatif pembelajaran dalam bercerita adalah dengan menggunakan metode mind map
Pemilihan metode mind map dalam pembelajar keterampilan bercerita didasarkan pada beberapa alasan. Melalui Mind map, siswa
dilatih untuk lebih kreatif dan efektif dalam membuat cacatan sehingga siswa akan lebih mudah dalam menyampaikan pikiran dan perasaan secara
lisan. Siswa lebih mudah dalam menemukan dan mengidentifikasi dengan cara yang kreatif dan efektif, sehingga mampu menyampaikan cerita
secara runtut, sistematis, dan mudah. Dalam tahap pembuatan mind map, siswa mendapat stimulus dari visualisasi sehingga dapat memetakan
pikiran dan merangkai ide-ide yang ada dalam otak ke dalam sebuah mind map peta pikiran sehingga dalam kegiatan bercerita, mampu
menyampaikan ide-ide cerita secara runtut dan jelas. Metode mind map dalam kegiatan pembelajaran keterampilan
bercerita dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk merencanakan apa yang hendak disampaikan. Terlibat langsung dalam mengeksplorasi
pengantar, tema utama dan disimpulkan cerita secara kreatif. Keuntungan menggunakan mind map dalam kegiatan bercerita yaitu pikiran atau otak
akan selalu menyadari ‘’ gambaran keseluruhan” dari apa yang ingin diceritakan.
48 Bobby Deporter 2004; 177 menjelaskan bahwa mind map peta
pikiran Kegiatan tersebut akan berguna karena kemudahan siswa untuk
menambah atau mengurangi informasi dan menjamin tidak ada poin-poin utama yang tertinggal atau terlupakan untuk diceritakan. Berguna untuk
menuangkan ide, gagasan, dan perasaan. Mind map peta pikiran dibuat agar sesuai dengan lompatan yang terjadi dalam pikiran, karena mind map
peta pikiran bekerja seperti otak, benar-benar mendorong wawasan dan gagasan cemerlang.
Berdasarkan hakikat dan kelebihan metode mind map, disimpulkan bahwa metode tersebut dianggap mampu meningkatkan keterampilan
siswa dalam pembelajaran bercerita karena dapat memfokuskan pikiran pengetahuan yang memiliki, mind map memudahkan siswa dalam
memunculkan ide-ide dan gagasan cemerlangnya ke dalam bahasa lisan. Adanya penguasaan terhadap ide cerita atau kata-kata kunci dalam cerita
maka siswa akan lebih mudah mengingat jalannya cerita dan percaya diri saat bercerita.
Masalah yang peneliti jumpai di lapangan menyebutkan bahwa siswa cenderung mengalami kebingungan dalam menentukan tema, tidak
menguasai jalannya cerita sehingga pengucapannya menjadi terbata-bata, dan sebagainya. Harapan dari penggunaan mind map tersebut, siswa
diharapkan mampu menentukan dan ide dan dapat mengelola gagasan- gagasan, yang kemudian mampu merencanakan cerita secara lisan.
49 Adapun langkah-langkah metode mind map dalam pembelajaran bercerita
menurut Melvin L,Silberman 2004: 216-217, yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut.
1 Siswa memilih topik atau tema yang dijadikan bahan cerita. Beberapa
kemungkinannya, yaitu a mengambarkan penanganan terhadap isu atau masalah; b membuat konsep keterampilan yang telah diajarkan
sebelumnya; dan c merencanakan penyelesaian sebuah tugas. 2
Dalam membuat mind map siswa menggunakan warna, gambar, atau simbol agar mudah menyampaikan sebuah cerita.
3 Memilih gagasan utama untuk dijadikan gambar sentral kemudian
memecakkan keseluruhannya menjadi unsur-unsur tersebut di sekeliling mind map menggunakan warna yang dan grafis. Siswa
menggunakan tiap gagasan menggunakan gambar, dengan menyertai sedikit mungkin kata-kata.
4 Dalam menyusun mind map siswa mempunyai waktu yang banyak.
5 Siswa saling bercerita tentang mind map yang telah dibuatnya.
g. Penilaian Pembelajaran Keterampilan Bercerita