84 3
Kegiatan Akhir Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilalui pada pertemuan kali ini. Setelah itu, guru menutup pelajaran dengan salam penutup
b. Siklus I Pertemuan 2
Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2016 pada pukul 09.15-10.30 dengan alokasi waktu 2x 35 menit.
1 Kegiatan awal
Guru menanyakan sekilas materi yang sudah dipelajari selama 2 pertemuan. Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan ini siswa
yang nilainya masih rendah akan berlatih bercerita dengan tema yang berbeda dari
pertemuan sebelumnya. Tema pada pertemuan kedua siklus I adalah “Lingkungan” dengan judul cerita “ Legenda Sungai Jernih”. Pembelajaran
yang dilakukan oleh guru sudah baik. Guru menanyakan sekilas materi yang sudah dipelajari selama 2 pertemuan yaitu: “ anak-anak, cerita apa saja yang
sudah kalian ceritakan selama dua pertemuan yang lalu? Siapa saja tokoh yang berperan? dan guru memberi tahu bahwa pada pertemuan ini siswa yang
nilainya masih rendah akan berlatih bercerita dengan tema yang berbeda dari pertemuan sebelumnya. Tema pada pertemuan kedua siklus I adalah
“Lingkungan” dengan judul cerita “ Legenda Sungai Jernih”. Guru bertanya kepada siswa, “Anak-anak, apabila ibu memberikan perintah atau nasehat
kepada kalian, apa yang akan kalian lakukan? salah satu siswa menjawab
85 “Melaksanakan bu guru”. Setelah para siswa menjawab dengan jawaban yang
beragam, guru baru menjelaskan kesimpulan dari jawaban siswa. Setelah itu guru menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. “Pagi ini kita bercerita tentang pentingnya melaksana
kan dan patuh terhadap ibu kita”. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru
menyampaikan materi dan guru membimbing siswa dalam membuat mind map.
2 Kegiatan Inti
Pada inti pembelajaran, guru menceritakan sebuah cerita fiksi yaitu tentang cerita “Legenda Batu Menangis”. Siswa bertanya jawab dengan guru
mengenai cerita yang didengarnya yaitu menyebutkan tokoh-tokoh cerita Batu Menangis. Setelah itu, siswa bertanya jawab tentang alur cerita dan kemudian
siswa menuliskan amanat cerita di dalam buku. Siswa diberi kesempatan bertanya oleh guru apabila ada yang belum jelas.
Pada tahap berikutnya guru menjelaskan tentang bagaimana cara bercerita fiksi dengan menggunakan mind map. Siswa mendengarkan
penjelasan guru bagaimana membuat mind map yang kreatif yaitu yang disertai dengan kata-kata kunci berdasarkan isi cerita. Siswa membuat mind
map dengan dibimbing oleh guru dan observer. Setelah siswa selesai membuat mind map, dilakukan evaluasi belajar siswa untuk melihat tingkat pencapaian
hasil belajar. Siswa bercerita secara individu menggunakan mind map yang telah dibuat. Setelah siswa bercerita, kemudian siswa lain menanggapi
86 kegiatan bercerita yang dilakukan oleh temanya. Menanggapi kekurangan dan
kelebihannya saat bercerita. 3
Kegiatan Akhir Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilalui pada pertemuan kali ini. Setelah itu, guru menutup pelajaran dengan salam penutup.
3. pengamatan Siklus II a. Hasil Observasi
Guru dan peneliti melakukan observasi pada siklus I selama kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir kegiatan. Observasi dilakukan untuk
mengamati proses pembelajaran siswa. Selain itu, peran guru dalam pembelajaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran yang berlangsung
secara keseluruhan dalam siklus I.
1 Observasi Guru
Guru cukup mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah disusun. Hal ini dapat diketahui berdasarkan data yang
peneliti amati pada siklus I. Namun, dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini, guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai. Data tersebut diperoleh berdasarkan butir pengamatan yang tersedia dalam lembar observasi pada lampiran 10.
87 Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama
sampai kedua semakin baik. Terjadi perubahan karah yang lebih baik. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. Namun, ada beberapa
kegiatan yang memang tidak dilaksanakan oleh guru dengan pertimbangan bahwa kegiatan tersebut sudah dapat dilaksanakan oleh siswa tanpa
bimbingan dari guru. Misalnya saja dalam pelaksanaan pembelajaran guru tidak menjelaskan materi tentang cara membuat mind map, karena siswa
sudah
mengerti dan paham bagaimana
cara membuat mind map dengan baik. Namun di dalam kelas, ada siswa yang tidak dapat membuat mind map,
sehingga guru mendekatinya dan membimbing siswa tersebut secara individu. 2
Observasi Siswa
Dalam pembelajaran terkesan terdapat hal baru yang sebelumnya belum pernah siswa dapatkan. Aspek perhatian dan motivasi para siswa pada siklus I
mengalami peningkatan selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut terbukti dengan keseriusan siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran sampai selesai, siswa antusias dalam proses membuat mind map dan senang membuat mind map. Setelah berlangsungnya kegiatan
pembelajaran, sebagian besar siswa menunjukkan sikap yang cukup baik dalam kegiatan bercerita, cukup memusatkan perhatian terhadap materi.
Kondisi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
88 Gambar 6. Perhatian Siswa saat Kegiatan Pembelajaran
Siswa antusias dalam membuat mind map. Seluruh siswa terlibat dalam pembuatan mind map, namun masih terdapat beberapa siswa yang diam dan
belum mengerti cara membuat mind map. Hal tersebut dikarenakan, ketika guru menyampaikan materi, ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan
sehingga siswa belum paham bagaimana cara membuat mind map dengan benar. Berikut gambar aktivitas siswa dalam membuat mind map.
Gambar 7. Aktivitas Siswa dalam Membuat Mind Map Sikap antusias siswa terlihat karena penggunaan metode mind map
dalam pembelajaran merupakan hal baru bagi mereka. Siswa dapat menggunakan mind map untuk menuangkan ide-idenya dengan mudah
sehingga dapat membantu saat bercerita. Namun suasana kelas mulai kurang
89 kondusif karena beberapa siswa ada yang berjalan-jalan. Karena kurangnya
persiapan dari siswa, beberapa siswa tidak membawa pensil warna atau crayon sehingga meminjam teman yang lain.
Penilaian keterampilan bercerita berjalan sesuai rencana dengan waktu yang telah ditentukan, karena siswa tidak lagi kebingungan dan waktu yang
dibutuhkan tidak terlalu lama. Siswa secara bergiliran praktik bercerita dengan menggunakan mind map. Siswa dapat bercerita dengan bantuan mind map.
Berikut adalah gambar ekspresi salah satu siswa ketika bercerita.
Gambar 8. Ekspresi Salah Satu Siswa Saat Bercerita Gambar di atas menunjukkan salah satu sikap siswa dalam bercerita.
Siswa beberapa kali melihat kesamping untuk mengingat-ingat cerita. Ketika siswa praktik di depan kelas, aktivitas teman yang lain menujukkan bahwa
mereka lebih memperhatikan dan mendengarkan cerita yang disampaikan oleh temannya.
Setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran, sebagian besar siswa menunjukan sikap yang baik dalam kegiatan bercerita, mampu memusatkan
90 perhatian terhadap materi, keaktifan siswa semakin meningkat dan mempunyai
motivasi untuk lebih baik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan bahwa perubahan suasana pembelajaran
terjadi bertahap menuju ke arah yang lebih baik. Pelaksanaan pembelajaran siklus I terlihat peningkatan, yaitu siswa lebih bersemangat, siswa lebih
antusias dalam membuat mind map, dan beberapa siswa mulai aktif bertanya. Ketika kegiatan bercerita, sebagian besar siswa memperhatikan teman
yang
sedang bercerita
. Guru
selalu aktif mengelilingi kelas dan membimbing siswa yang merasa kesulitan. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa,
terutama siswa yang masih malu untuk bercerita di depan kelas sehingga keberanian siswa dalam bercerita dapat meningkat.
Berdasarkan pengamatan dari peneliti selama mengikuti kegiatan pembelajaran pada Siklus I ini, diperoleh hasil 66 siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik. Dengan demikian, proses pembelajaran belum memenuhi KKM proses pembelajaran yang menetapkan ≥75 mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan baik.
b. Hasil Tes Bercerita Siklus I