Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Perkembangan teknologi mendorong kemajuan di dunia pendidikan. Guru dan siswa memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini semakin memperjelas bahwa teknologi dan pendidikan memiliki hubungan yang erat. Dalam bidang matematika, pemanfaatan teknologi sudah lama diterapkan, yaitu sejak digunakannya alat hitung elektronik berupa kalkulator. Perkembangan teknologi dalam bidang matematika tidak berhenti pada media kalkulator sebagai alat hitung. Pada era globalisasi, banyak media berbasis teknologi bermunculan seperti: komputer, internet dan berbagai media sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Guru memanfaatkan perkembangan teknologi untuk membuat berbagai media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Media pembelajaran berbasis teknologi yang sering digunakan guru adalah powerpoint . Powerpoint digunakan untuk membantu guru menyajikan materi dalam bentuk presentasi. Powerpoint menjadi media pembelajaran yang biasa atau kurang efektif bagi siswa karena hanya guru yang dapat mengakses media powerpoint tersebut. Hal ini membuat powerpoint hanya sebagai pengganti media papan tulis yang digunakan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyajikan materi sehingga siswa dibatasi waktu untuk mengakses materi pelajaran. Keberhasilan siswa dalam pencapaian belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar tergantung bagaimana guru mengajar dan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Guru sebagai pendidik harus mampu memahami karakter setiap siswa, kondisi lingkungan, waktu dan fasilitas-fasilitas yang ada baik dalam pemanfaatan strategi, metode, model dan media pembelajaran yang tepat sehingga membantu keberhasilan siswa dalam pencapaian belajar yang lebih baik. Selain itu, minat belajar siswa menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan siswa, tanpa minat dari diri sendiri, aktivitas belajar akan sulit dilakukan. Jika siswa memiliki minat belajar maka siswa akan melakukan aktivitas belajar sehingga siswa akan mengalami proses belajar untuk mencapai keberhasilan dari aktivitas belajar. Dalam proses belajar-mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi siswa. Media pembelajaran yang digunakan guru sedikit banyak mempengaruhi minat dan hasil belajar siswa. Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu proses pembelajaran di kelas. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi sangat membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, tetapi guru juga harus memperhatikan efektivitas pemanfaatan media pembelajaan berbasis teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Guru harus memilih media pembelajaran yang tepat dan efektif digunakan dalam proses belajar mengajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan PPL, peneliti mengamati dalam proses pembelajaran matematika, guru sangat dominan menggunakan media LCD dalam bentuk powerpoint untuk menyampaikan materi dan latihan soal. Media yang digunakan dalam pembelajaran menimbulkan masalah di kalangan siswa. Masalah tersebut diketahui setelah peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa. Menurut siswa, pemanfaatan powerpoint yang digunakan guru dalam pembelajaran cukup baik tetapi siswa merasa kurang bisa mengikuti pembelajaran karena harus mencatat materi sambil mendengarkan penjelasan guru. Siswa kadang tidak sempat mencatat materi karena fokus memperhatikan penjelasan guru. Ketika mereka ingin mencatat materi, slide pada powerpoint sudah menampilkan slide berikutnya. Hal ini menjadi permasalahan bagi siswa dalam mengakses materi sehingga mempengaruhi minat belajar siswa yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Nilai siswa pada ujian tengah semester gasal menunjukkan hasil yang kurang baik, lebih dari 50 siswa mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Guru mencoba memanfaatkan internet sebagai sumber belajar, tetapi siswa justru mengakses media sosial yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran. Ketika peneliti melakukan wawancara kepada guru mengenai pemanfaatan internet sebagai sumber belajar, guru berpendapat bahwa pemanfaatan internet mengalami hambatan pada segi efektivitas penggunaan internet karena siswa tidak memanfaatkan intenet untuk mendukung proses belajar. Fasilitas wifi di SMA Negeri 6 cukup baik untuk mendukung proses belajar mengajar. Siswa diperbolehkan membawa gadget ke sekolah dan sebagian besar siswa sudah menggunakan Smartphone yang memiliki fasilitas internet sehingga sangat memungkinkan untuk siswa dapat mengakses internet saat proses pembelajaran. Selain menggunakan wifi , siswa dapat memanfaatkan paket data internet pada gadget masing-masing siswa. Akses internet yang mudah sangat mendukung pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran. Namun, guru harus memantau dengan baik penggunaan internet dalam pembelajaran agar siswa benar-benar menggunakan internet untuk mendukung proses belajar. Selain media pembelajaran, model pembelajaran yang digunakan juga tidak kalah penting dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan fasilitas yang ada di sekolah. Berdasarkan hasil observasi, peneliti mengamati, guru dominan mengajak siswa untuk berdiskusi dalam kelompok. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan materi dan soal-soal yang diberikan oleh guru. Hal ini karena siswa cenderung lebih suka bekerja dalam kelompok terutama dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru. Siswa kurang bersemangat jika menyelesaikan soal dan permasalahan secara individu. Namun, guru membagi kelompok hanya berdasarkan tempat duduk, hal ini menunjukkan pembagian kelompok yang tidak heterogen sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang tidak merata. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan kondisi di lapangan, agar hasil belajar siswa merata maka pembagian kelompok harus dilakukan secara heterogen. Peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran yang memungkinkan pembagian kelompok dilakukan secara heterogen. Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan pembagian kelompok secara heterogen adalah model pembelajaran kooperatif kerjasamaberkelompok. Jenis model pembelajaran kooperatif yang digunakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD. Peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa terkait materi yang akan digunakan dalam penelitian ini. Menurut guru dan siswa materi limit fungsi merupakan materi yang sulit dibanding materi lain pada semester ini karena limit fungsi merupakan materi baru bagi siswa. Limit fungsi merupakan salah satu materi dasar sebelum mempelajari materi Turunan dan Integral dalam matematika SMA, sehingga pemahaman siswa dalam materi ini menjadi sangat penting. Guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran yang ada dengan sebaik mungkin. Dalam menyampaikan materi limit fungsi ini, guru dapat menggabungkan beberapa media pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang memahamkan siswa tetapi tetap menarik bagi siswa. Banyak media berbasis teknologi yang dapat digunakan oleh guru dalam menyajikan materi pembelajaran, misalnya menyajikan materi powerpoint yang disajikan dalam blog , youtube atau media yang dapat diakses oleh siswa. Hal ini memungkinkan bagi siswa untuk mengakses materi yang disampaikan oleh guru saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Namun, guru harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memperhatikan efektivitas pemanfaatan media internet agar siswa tetap mengakses internet sebagai media dan sumber belajar. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan media blog sebagai media pembelajaran matematika. Media blog memungkinkan adanya kegiatan mengakses internet saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan mengambil judul: “ Efektivitas Pemanfaatan Blog sebagai Media Pembelajaran pada Materi Limit F ungsi di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 20162017 ”. Peneliti mengambil judul ini karena ingin mengetahui sejauh mana pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran efektif digunakan dalam pembelajaran materi limit fungsi ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran, minat dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah